Artikel Seks
Monday, 26 April 2010
Ciuman, cinta tidak dengan kata-kata
Gede Prana, pecinta kejernihan dan petapa di bali ( Nirmala, Mei 2006 ) punya kenangan indah dengan sang ibu yang menciumnya setelah lama tidak berjumpa. “Sekian tahun setelah semua berlalu dan kami dipisahkan oleh kematian, tempat dan waktu, ekspresi wajah ibu ketika menciuam saya, masih teringat jelas. Lebih dari sekedar dihubungkan oleh untaian daun-daun memori,” katanya.
Ciuman ibu juga seperti magnet yang membuat hidup terasa lebih berjiwa dan berenergi. Ada tarikan-tarikan cinta yang membuat matahari kehidupan seperti tersenyum selalu.
“Saya tidak tahu, imajinasi apa yang ada dalam diri ibu ketika mencium puteranya sambil memejamkan mat. Tapi tarikan magnet kehidupan di kemudian, membawa saya pada keyakinan kehidupan hening di dalam hati sini juga tersambung rapi dengan orang-orang yang kita cintai. Bahkan dalam rantang waktu yang demikian panjang, atau malah samudera kematian telah memisahkan kita dengan orang-orang tercinta,” katanya.
( Sumber : Koran Merapi )