Perselingkuhan 19 jam - 8

Dia baru sadar dan melihat bagaimana kontol orang dewasa yang nggak disunat. Godaan besar datang. Tangannya nggak tahan untuk diam. Pelan-pelan kontol yang terkulai itu dielus-elusinya. Diangkat dari rimbunan jembut kemudian jari-jarinya menarik kebawah kulup itu hingga terbit ujung.. dan kemudian nampak utuh jamur itu. Lelaki asing ini nampaknya nggak terganggu tidurnya. Istriku asyik mengamati kontol itu, bahkan tak lama kemudian sudah mendekatkan lagi wajahnya, mencium kontol itu, kemudian menjilat, menjilat-jilat, menjilat-jilat, menjilat-jilat ..

Aneh, kontol itu lama-lama berdiri tanpa membuat bangun pemiliknya. Makin lama menegang dan istriku makin asyik menjilati. Saat berdiri menegang, kulupnya kedesak jamurnya, seperti bunga yang tumbuh dari kuncupnya, jamur gede itu merekah. Istriku makin semangat dan birahinya makin meninggi. Dia memutar-mutar kepalanya untuk meraih jilatan lebih banyak hingga ke batang-batang dan pangkal kontol yang saat ini ada dalam genggaman tangan kirinya. Terdengar desah kecil dari lelaki tidur itu, mungkin mimpi nikmat. Sementara istriku sudah demikian semangat. Sesudah melumati selangkangan yang juga penuh bulu, kembali istriku mengemot-emot batangan gede panjang yang saat ini sudah benar-benar mendekati ukuran sempurnanya.

Istriku kepingin kontol itu memuncratkan spermanya. Dia menjilati kepalanya, ternyata dia sudah merasakan precum di ujung jamur itu. Precum itu dia jilatin dan kemudian melutnya menganga memasukkan menelan kontol itu, dia mulai memompa. Batangan besar panjang itu menembusi mulutnya hingga mentok ke pintu tenggorokkan. Lelaki itu mendesis pelan. Nampaknya dia merasakan ada kenikmatan di bawah sana, tetapi kantuknya membuat enggan untuk bangun. Dia biarkan saja apa yang terjadi dan merasakan kenikmatan melayang dalam setengah tidur ..

Tampak muka istriku menggeleng ke kanan dan ke kiri untuk mendapatkan ritme pompa yang nikmat. Tangan kirinya menahan batangan kontol itu agar tidak lepas dari mulutnya, sementara tangan kanannya merabai pinggul kemudian pantat, menikmati bulu-bulu yang tersebar pada wilayah itu. Suara desah istriku terus beruntun seirama dengan pemompaan. Dan ..makin cepat, makin cepat, makin cepat. Istriku semakin tidak sabar untuk menyedoti sperma lelaki ini yang walaupun setengah tertidur kontolnya tetap meregang maksimal sempurna.

Rupanya usaha istriku membuahkan hasil. Pantat lelaki itu kini bergerak naik turun menikmati pompa istriku. Kontolnya yang kaku tegak, makin cepat menembusi mulut istriku. Tangannya turun meraih kepala dan meremasi rambut istriku. Desahnya mengeras, makin keras, makin keras .. hingga..crot crot crot.. saluran sperma di sepanjang kontol itu nampak berdenyut keras. Spermanya terpompa. Delapan kali denyutan besar menumpahkan delapan puncratan besar. Istriku menjadi gelagapan. Mulutnya berusaha menangkap semua yang tumpah, jangan ada setetespun yang terbuang. Walau tak terhindari, dari mulutnya nampak meleleh sebagian sperma itu karena nggak lagi tertampung dalam mulut mungil itu. Syaraf-syaraf rasa dalam rongga mulutnya sibuk merasai sperma yang tumpah bertubi. Dikenyam-kenyamnya dan ditelannya. Sebanyak yang bisa ditelannya, tenggorokkannya menikmati basah teraliri cairan hangat itu. Diusapnya keringatnya yang sempat mengucur di pagi dini yang dingin itu.

Sesaat kemudian tubuh telanjang istriku jatuh kelelahan. Wajahnya terbenam di selangkangan sang lelaki asing. Tangannya terkulai lemas, merangkul pahanya. Nafasnya terdengar ngos-ngosan. Dia puass.. Kini dia pengin istirahat. Dia tidak merubah posisi. Keadaannya sudah nyaman. Dia pengin tidur lagi.

Sementara itu, bagi sang tamu, lelaki asing itu, walaupun dalam setengah ngantuk, dia menikmati pengalaman yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Saat lelap tidur di malam hari, ada perempuan cantik yang mempermainkan kontolnya, menjilati kemudian mengisapinya hingga spermanya keluar tak terbendung. Ahh.., dia akan kenang panjang. Dia sendiri tetap enggan bangun. Kantuknya masih menyerang. Dia biarkan perempuan itu tidur di selangkangannya. Dan tak lama kemudian dia kembali lelap.

*****

Pukul 06.02, Rabu

Tukang bubur ayam membangunkan tidur sang jantan dan betina dari ranjang pengantinnya. Teriakan dan deru motornya membuat anjing tetangga menyalak-nyalak walaupun suara itu saban pagi hadir. Dasar anjing.

Pertama istriku yang menggeliat bangun. Kemudian lelaki itu. 'Masszz.., koq ini ikut bangun', istriku membuka suara sembari tangannya langsung mengelusi kontol yang terlihat sejak sebelum pemiliknya bangun, kontol itu sudah lebih dahulu bangun menegang keras.

'mm ..mbakk, uuhh tidurku 'bleg zeg' banget. Nggak ngimpi, nggak bangun, jam berapa ini'. Istriku tidak menyahut, tangannya terus mengelusi kontol lelaki itu. 'Tadi malam sedap nggak masszz..?', dia coba mengingatkan, 'Ooo, yaa.., aku ngimpi ada bidadari cantik mengenyot-enyot ini..', sembari menunjuk batangnya. Kemudian mereka bersama tersenyum.

Inilah sarapan mereka. Sambil tengkurap disamping lelakinya yang tergolek disampingnya istriku terus mengelusi kontol ngaceng itu. Dia permainkan lubang kencingnya dengan ujung-ujung jarinya. Nikmat di pagi hari, begitu batin sang lelaki sambil menggeser tubuhnya lebih melekat ke istriku. Tangannya dipelukkan ke pinggul dan mengusap-usap pinggul serta bokong istriku. Kedua-duanya saling asyik mengusap. Sesekali istriku mengecup pentil tamunya.

Tangan lelaki ini mulai menggerayang lebih ke bawah. Tangannya menguak belahan pantat istriku dan jari-jarinya mengusap daerah peka di pantat, yaitu lubang anus istriku. Jari-jari itu terkadang menusuk sedikit, berusaha menembusi anus. Istriku merasakan adanya sensasi erotis. Saat jari-jari mengusap dan menyentuh cincin analnya, woo.., koq nikmat banget .. Istriku sedikit mendesah sebagai tanda dia mendapatkan kenikmatan dari ulah lelaki itu.

Sang lelaki, begitu mendengar desah istriku langsung bersemangat. Dengan cara membasahi ujung jarinya dengan ludahnya terlebih dahulu, dia berusaha menembusi anal itu lebih masuk. Dan tak pelak lagi istriku mengaduh, kesakitan tapi nikmatnya sangat sensasional, dia tidak menghindar. Sang lelaki berusaha lebih lembut lagi hingga istriku tidak lagi merasakan sakit kecuali nikmat yang ..' Mass.. enak banget ssiihh..'.

Kemudian si tukang madu pindah kebelakang punggung istriku. Tangannya mengangkat kaki kiri istriku jauh ke atas hingga dalam posisi miring selangkangan dan kemaluan istriku terpampang. Dari arah belakang lelaki ini menyorongkan kemaluannya yang panjang itu ke arah memek istriku. Nggak ada masalah, karena ukuran panjangnya dengan mudah menjangkaku bibir vaginanya. Istriku yang sudah mulai kehausan langsung meraih kontol di selangkangannya dituntun untuk menembusi gerbang vaginanya. 'Ooocchh.., aacchh..', begitu desah dan rintihnya saat dari arah punggungnya lelaki itu menyebadani dia.

Dan desah rintihan itu semakin sering dan keras ketika kontol panjang gede itu mulai memompa dengan intensip. Suara lelaki itu, 'huh, huh, huh, huh..', setiap kali mendorong batangnya menembusi vagina istriku. Inilah sarapan mereka, seorang istri yang telah membuktikan kesetiaannya selama lebih dari 20 tahun, runtuh saat melihat dan merasakan sentuhan kontol gede panjang, entah milik siapa itu, tukang madu yang sama sekali tidak dikenalnya.

'Mbbaakk, mau nggak nungging.., kaya anjing gitu lho..', lelaki itu berbisik, kata 'kaya anjing' itu memiliki kekuatan erotis. Semacam kata yang merendahkan, menghina. Tetapi kali ini dia merasakan kenikmatan ketika kata itu diucapkan untuk dia. Dia bahkan merasa ingin ada kata-kata lain lagi yang lebih hina lagi, misalnya 'pelacur, budakku, anjingku' atau lainnya. Dia merasakan nikmat yang menjalar dalam jauh di lubuk hatinya, nikmat birahi karena dihina, karena direndahkan. Dan dia toh pantas mendapatkannya sesudah dengan jelas dia menyeleweng dari suaminya sekarang ini.

Dia bangun untuk nungging. Kepalanya dia taruh di atas bantal yang dipeluknya, pantatnya diangkat ke atas sehingga menantang wajah lelaki itu.

Dan tak dipungkrinya lagi, pantat dan lubang dubur istriku yang sangat bersih mulus itu sungguh sangat merangsang lelaki itu. Sebelum dia memasukkan kembali kontolnya ke lebang vagina istriku, bibirnya mampir untuk menjilati dan menciumi pantat dan lubangnya itu. Istriku menjadi histeris. Dengan suaranya yang parau dia menjerit dan mengaduh. Tangannya meremasi bantal, bahkan kemudian susunya sendiri, pentilnya dipelintirin menahan kenikmatan jilatan lelaki itu.

Ketika anal istriku sudah kuyup oleh ludahnya, lelaki itu bangun seperti anjing jantan mau kawin sama anjing betina. Dari arah belakang kontolnya didorong menembusi memek istriku dan terus memompa. Istriku langsung kelimpungan. Dia gerak-gerakkan pantatnya menyambut setiap doronngan kontol menembusi kemaluannya. Ada rasa pedih, tetapi nikmatnya lebih besar. Pada kesempatan itu istriku mendapatkan orgasmenya yang ke delapan. Dia dengan nyaring mengaduh dan merintih nikmat.

Tahu istriku sudah mendapatkan orgasme, dia cabut kontolnya. Nafsu lelaki ini justru baru mulai. Kontolnya yang tegang kaku itu dia pindahkan sasarannya, anus istriku. Diludahinya kontolnya sebagai pelicin. Kemudian diludahinya pula lubang anal istriku. Dan sesudah yakin kepala kontolnya berada yepat di lubang anus, dia mendorong kontolnya untuk menembusi.

Istriku sudah menebak sebelumnya. Saat tangan lelaki tadi menusuk-nusuk pantatnya, dia tahu keinginan tamunya ini. Dan dia sendiri, sesudah merasakan tusukan jari pada lubangnya tadi, timbul keinginanya untuk melakukan persetubuhan dengan lelaki asing ini seperti anjing di musim pancaroba. Dia tidak menolak.

Ternyata timbul rasa sakit tak terhingga. 'Maass.. Sakkiitt.., ammpunn.. Jangann mass, sakiitt, uuhh jangann..', sambil tangannya berusaha meraih kontol itu yang dengan sigap ditepis sang lelaki. Bahkan saat istriku mau bangkit menghindar, lelaki itu cepat menangkapnya dan memeluknya erat-erat dari belakang sambil pantatnya tetap maju mundur mendorong kontolnya terus menembus anal istriku.

Tak dipungkirinya. Kontol gede panjang itu sangat menyakitkan pantatnya. Tetapi pegangan lelaki itu sungguh sangat kuat. Kekuatan dia tidak bisa melawan kekuatan lelaki itu. Dan tusukkan itu tak mampu dia hindari. Dia merasa diperkosa. Dipaksa untuk melayani nafsu lelaki tamu asingnya ini.

Rasa sakit itu tetap berlangsung setiap kali kontol lelaki itu menusuk ke dalam. Permainan tusuk tarik ini berlangsung demikian lama. Rasanya istriku mau pingsan. Dia belum mendapatkan rasa nikmat dari pantatnya. Dia hanya mengeluarkan air mata menahan rasa panas dan pedas di duburnya. Blup, blup, blup, blup, demikian suara dari paduan kontol dan anal itu. 'Maass, aammpunn.. saakkiitt, mmaass, sakiitt.., ssakkitt', ternyata erang dan tangis istriku itu justru menjadi pemacu nafsunya. Dengan semangat yang paling tinggi lelaki itu mempercepat tusukkan. Ditariknya jauh-jauh kemudian ditusukkannya dalam. Kontol itu benar-benar seperti tomak yang menusuk korbannya. Makin cepat, makin cepat.

Dan saat istriku merasakan bahwa lelaki ini sudah tidak lagi bisa dikendalikan, matanya berkunang-kunang. Rasanya dia menghadapi pingsan. Dan pada detik berikutnya samar-samar suara teriakan kemenangan seorang pejantan, 'aarrcchh.., hah, hah, hah..aachh', dan jauh di lubang pantatnya dirasakan ada cairan hangat yang menyemprot-nyemprot. Di samar-samar tahu lelaki itu sudah mencapai orgasmenya. Dan yang lebih penting, kontol pedih itu tidak lagi menusuk, bahkan cairan hangat itu sedemikian memberikan kenikmatan, pantatnya tidak lagi pedas. Cairan itu seketika menyembuhkan seperti obat semprot. Pedihnya langsung surut. Dan.. samar-samar pula, dia merasakan nikmat. Kontol gede yang masih tertanam dalam vaginanya, rasa legit licin hangat yang ditumpahkan kontol itu ternyata memberikan akhir siksaan pedih yang nikmat sekali. Dia telah merasa seperti anjing sesungguhnya.

Kehinaan yang dilontarkan lelaki tadi menjadi lengkap dan tuntas dengan tumpahnya sperma sang tamu dalam anusnya. Dia nggak menyesal. Rasa sakit yang baru saja dilewatinya, bahkan hampir membuatnya pingsan telah berubah menjadi kepuasan seksual. Bahkan sudah tersirat, suatu saat dia akan minta macam ini lagi. Dia akan merindukan sakit yang nikmat ini.

Bersambung...