Setengah Baya
Monday, 22 March 2010
Gara-gara SMS erotic - 3
Setiap kali mengirim email, aku selalu mengimajinasikan pengalaman eroticku padanya. Seperti ini contohnya: Gadisku, jika kau datang padaku, aku akan melahirkan syurga-syurga baru untukmu. Kau tahu kan, awalnya pasti aku akan kuminta kau berbaring, melepas gaun, juga BHmu. Selanjutnya akan kupijit-pijit lehermu, bahumu, pinggangmu, hingga pahamu dengan sentuhan selembut sutra. Kemudian akan kujamah gundukan daging kembar yang menghiasi dengan indahnya dadamu. Tapi diamlah, akan kubelai-belai payudaramu dengan jemariku, juga dengan lidahku secara bergantian.
Biarkan saja jika penisku menegang. Aku ingin membuat payudaramu menjadi kenyal sampai kau mendesis-desis. Dan, biarkan saja aku terpana melihat tubuhmu putih dan mulus. Biarkan saja kujilati leher jenjangmu. Menggerinjallah bila kau memang ingin menggerinjal. Oh.. puting susumu mulai mengeras dan begitu menggelitik telapak tanganku. Segera kuelus-elus puting susu yang indah itu dengan telapak tanganku. (Oh.. kau tersentak menghadap ke atas sambil memejamkan matanya.)
Tapi tetaplah diam. Ibu jariku dan telunjukku akan memilin-milin puting susu sebelah kirimu. Kemudian aku ganti menyedot-nyedot puting susuMu. (Oh.. puting susumu semakin lama makin bertambah keras). Setelah itu mulutku kini pindah merambah bukit membusung sebelah kanan. Apa yang kuperbuat pada belahan indah sebelah kiri tadi, kuperbuat pula pada yang sebelah kanan ini. Payudara sebelah kananmu tak luput menerima jelajahan mulutku dengan lidahnya yang bergerak-gerak dengan kukulum ujung payudaramu, lalu kujilati dan kugelitiki puting susumu yang tinggi.
Lidahku tetap tak henti-hentinya menjilati puting susumu yang sudah demikian kerasnya. Sementara itu tanganku mulai bergerak ke arah bawah. Kurenggangka pahamu pelan-2. Kulepas pula kain satu-satunya yang masih menutupi tubuhmu yang memang sintal itu. Dan akhirnya tubuh mulus guru sekolahku itu pun terhampar bugil di depanku, siap untuk kunikmati.
Tak ayal, jari tengahku mulai menjamah bibir vaginamu. Tenanglah, mendesahlah kalau ingin mendesah, akan kutelusuri sekujur permukaan bibir vagina itu secara melingkar berulang-ulang dengan lembutnya. (Oh.. payudaramu semakin membusung menjulang tinggi)
Ooohhm, penisku jadi berdenyur-denyut! Tapi jari tengahku mulai menjamah gundukan daging kecil berwarna kemerahan yang terletak di bibir vaginamu yang mulai dibasahi cairan-cairan bening. Mula-mula kuusap-usap daging kecil yang bernama klitoris ini dengan perlahan-lahan. Lama-kelamaan kunaikkan temponya, sehingga usapan-usapan tersebut sekarang sudah menjadi gelitikan, bahkan tak lama kemudian bertambah lagi intensitasnya menjadi sentilan.
Hm, klitorimus makin bertambah merah akibat sentuhan jariku yang bagaikan sudah profesional, membuat tubuhmu semakin menggerinjal-gerinjal tak tentu arahnya. Tapi tetaplah tenang, aku akan menambah kecepatan gelitikanku pada klitorismu biar vaginamu dibanjiir cairan-cairan kenikmatan yang terus mengalir dari dalam lubang keramat yang masih sempit itu.
Puas menjelajahi klitorismu, jari tengahku mulai merangsek masuk perlahan-lahan ke dalam vagina. Setahap demi setahap kumasukkan jariku ke dalam vaginanya. Mula-mula sebatas ruas jari yang pertama. Kemudian perlahan-lahan jariku kutusukkan lebih dalam lagi. Sementara lidahku mulai menjilati bibir vaginamu berputar-putar. Menjeritlah bila ingin menjerit, tapi lidahku akan terus mengkorek-korek semua permukaan kulit vaginamu dan tanganku akan terus mengosok-gosok klitorismu.
Tak lama kemudian, lidahku ganti menyedot-nyedot ujung klitorismu. Sedang tanganku ganti mengokrek liang vaginamu. (Oh.. kau mengerjap-ngerjap ketika klitorismu kusedot kuat-kuat dan jemariku menggosok liang vaginamu lebih cepat dan makin dalam lagi.) Tenang saja, aku tidak akan menusukkan penisku ke dalam vaginamu. Aku hanya ingin membuatmu orgasme tanpa harus kusetubuhi dengan penisku.
Gosokan jariku ke dalam vaginamu makin kupercepat, terus-menerus, sambung-menyambung. Bahkan tambah lama bertambah tinggi temponya. Akibatnya, kau sanggup berbuat apa-apa lagi kecuali hanya menjerit-jerit tidak karuan. Apalgi ketika lidahku menyedot isi klitorismu kuat-kuat dan senmakin kuat, kau seakan-akan terbang melayang sampai langit ketujuh. Matamu terpejam sementara tubuhmu bergetar dan menggelinjang keras. Tak lama kemudian kaumenejang dan ada cairan meleleh yang meleleh keluar dari vaginamu.
Dan itu membuatku terangsang. Ketika aku makin terangsang, akhirnya kugosok-gosok batang penisku itu dengan tanganku sendiri. Lama sekali, kemudian penisku kuarahkan ke payudaramu dan kujepit dengan kedua susu payudamu. Setelah kugosok-gisikan penisku di bali jepitan kedua payu daramu. Makin lama, kugosok makin cepat dan semakin cepat. Hasilnya, cairan-cairan kental berwarna putih muncrat dari ujung penisku. Sebagian mengenai wajamu. Ada pula yang mengenai payudara dan bagian tubuhmu yang lain.
Singkat cerita, Gadis jadi sering minta dikirimi email erotic. Tapi jika kebetulan aku tak bisa buka internet dia memaksaku untuk mengirimi SMS erotic.
"Ayo dong Say, Aku sedang in nih. Rasanya haus sekali vaginaku," pinta suatu ketika, "Rayulah aku, cumbulah aku dengan SMS mesramu. Aku sudah siapkan penis electrik di sampingku. Ayoo, dong antar aku ke gunung panas biar terobati dahagaku."
Aku tak kuasa menolak jika Gadis meronta-ronta dan selalu mendesah-desah mengharapkan sentuhan asmaraku. Tidak bisa tidak, aku harus mengerahkan jari-jariku untuk pencet huruf demi huruf untuk memuaskan hasrat sex Gadis.
"Kau mau kan," rintih Gadis di tengah malam melalui HPku.
"Oke, deh say," jawabku. Dan tangankupun menari di atas HPku:
Begini kalimat pertama yang kukirim via SMS: Anggap saja aku sudah ada disampingmu. Kini berbaringlah. Biar kurobek saja ya gaunmu, kuserobot CDmu, dan kutindih tubuhmu
(Gadis membalas SMS mesra. Katanya, dia sudah siap menerima dengan segala actionku)
Kemudian aku mengirim SMS lagi padanya: Oh.. puting susumu yang coklat itu, rasanya aku kutelan dengan lidahku, dan bibir vaginamu itu pun ingin kusedot dan jilat dengan lidahku yang dahaga ini (dia membalas dengan kalimat mendesah-desah haus dan manja: aku sudah menunggumu say.. jawabnya)
Aku segera membalasnya: Buka pahamu, say: jariku akan menari-nari di liang vaginamu. Dan biarkan lidah menggeliat-geliat di puting susumu: Apa yag kau rasa. Hmm putingmu sudah mengeras Say? Oh.. aku suka itu, aku kugigit pucuknya akan kugosok-godok dagingnya yang mengenyak-kenyal. Mendesislah. Oh vaginamu sudah basah say? Mana buka pahamu lebar-lebar, akukan sedot cairannya dan kutelan sebagai obat dahaga.
(Gadis membalas SMS, intinya dia sudah tak tahan)
Sekarang gantian kau yang mainkan aku, lihat cockku sudah tegang berdiri, kepalanya mengkilat berdenyut-denyut..
Ya say, hmm.. aku sudah tak sabar, jilatlah penisku dari ujung sampai pangkal. Gosok-gosok batangnya dengan lembut, tanganku akan tetap membelai-belai liang vaginamu biar makin licin.
Dia membalas SMS mesra dan sanggup menjilati penisku:
Oh.. ohh.. sst.. enak say, terus, gini saja kangkangi mukaku dengan 2 pahamu, biar lidahku mengkorek vaginamu, dan mulutmu teruslah menyedot penisku. Oke duduki saja mulutku dengan mulut vaginamu, biar clitorismu kusedot-sedot, tapi kau jangan diam ayo mainkan aku dong saayy.. Hhh..
(Gadis membalas SMS, dia sangup melumat batang penisku danmengurut-urutnya dengan lidah)
Hmm.. kini aku sudah tak sabar, berbaringlah say, buka pahamu lebar-lebar, dan mana liang vaginamu, penisku sudah ingin menusuk-nusuknya, menggenjotnya, sampai kau meronta-ronta.
O, penisku susah masuk say, tolong bantuin pakai tangamu, tanganku akan terus memuntir-muntir susumu, kau sudah siap menerima penisku kan?
Ayo bantuin masukkan penisku dong, say.. Hhmm Yah bagus, enak gila oh.. ohh.. goyang terus say, penisku akan kusodok-sodok masuk ke vaginamu, maju mundur, oh.. kau mengerang say, merintih-rintih?
Aku terus bergoyang menyodok vaginamu, makin lama makin cepat, sementara tanganku terus memilin-milin putingmu kadang lidahku menyerobot putinmu dan kugigit-gigit.
Hm kau menggelinjang say? Oh.. cairanmu makin banyak, penisku basah kuyup, ah.. susumu makin membusung keras say dan desahanmu itu hmm..
Ah, kamu ganti tengkurap saja say, tapi angkat bokongmu, biar aku bisa menyodok vaginamu dari belakang,
Oke say, angkat bokongmu tinggi-tinggi, biar penisku bebas menyoodk vaginamu, mana lubangnya, eit sleep ohm, enak, sekarang aku bergerak maju mundur, kau mendesah-desah.
Sodokanku makin lama makin cepat dan buas, sementara tanganku memilin-milin puting susumu, (Apa yang kau rasa?)
AH, kini ganti kau yang di atas say, aku ingin lihat permainanmu, tenang saja, putung susumu akan ku buat terus menggelinjang. Ya, duduki saja penisku dengan bibir vaginamu, terus gosok-gosoklah dengan goyangan erotic plus ngebor gaya inul. Penisku pasti akan mengejangkanmu.
Tenang saja say, kalau mainmu dahsyat, aku pasti akan lebih dahsyat membuatmu tak berdaya, kini aku menunggu bentuk goyanganmu. Ohh.. indah sekali goyangmu SAY, hmm, tapi kau berbarig lagi saja, penisku akan menusuk vaginamu dari atas, ohh.. vaginamu sudah banjir?
Hanya dengan SMS-SMS semacam itulah, Gadis mengaku bisa orgasme, tapi dengan bantuan penis elektric yang dia beli dari sexshop. Bahkan, kadang bukan hanya sekali saja orgasmenya, tapi sampai dua hingga tiga kali. Sedang SMS-SMSku dijadikan pengantar perangsang cairan vaginanya. Bila vaginanya sudah basah oleh rayuan SMS erotic, Gadis mengaku memainkan penis elketricnya dengan mata ditutup rapat kemudian membayangkan seolah-olah aku benar-benar hadir di sampingnya. Hmm sebuah perilaku yang menggemaskan bagiku.
Setelah sering kukirimi email erotic semacamitu, lama-lama Gadis akhirnya sanggup datang ke kotaku. Aku senang sekali, berarti ada kesempatan untuk live in action bersama Gadis, janda kembang super montok yang kukenal dari SMS erotic internet.
"Oke, deh aku datang. Tapi kau harus membuaskanku seribu tahun. Kalau tidak, Hmm, kau akan kumakan," begitu gertak gemas Gadis melalui teleponnya, kemarin.
Kini aku sudah tak sabar lagi menunggu kedatangannya.
Tamat