Setengah Baya
Wednesday, 17 March 2010
Jogging track Senayan - 4
".. mm.. mm.. makasih ya Mbak.. isepan Mbak enak lho.. gak kalah ama Mbak Amy" ujarku sedikit memuji Mbak Tia.
".. mm.. bisa aja kamu Vii" balasnya.
Mbak Amy terus mengelus batang penisku. Kejantananku mulai tegang dan Mbak Amy menjilat dan mengocoknya pelan. Aku meremas payudara Mbak Tia dan membuka bra-nya, aku remas dan hisap kedua payudaranya
"Sshh.. trus.. Vii.. iisseepp yaa.. sshh" desahnya nikmat.
Sementara aku menghisap payudara Mbak Tia, Mbak Amy menghisap penisku.
Aku menarik turun CD Mbak Tia dan meraba vaginanya
"Shh.. yyeess" desisnya sambil aku mainkan clitorisnya dengan jariku.
"Oohh.. Vii.. eehhmm.. mmpphh.. jilat.. Vii.. jilat..!" desahnya nikmat.
Mbak Tia berdiri dan mengangkangi kepalaku
"Jilat Vi.. jilat memekku.. Oohh.. mhh" jeritnya tertahan saat aku menjilat dan mengulum clitorisnya sementara Mbak Amy masih mengoral aku dan tangan kirinya menggosok vaginanya sendiri.
Aku meminta Mbak Amy berhenti dan aku berdiri, lalu meminta MbakTia berlutut diatas karpet dan menghadap sofa. Aku berlutut di belakangnya dan menggesekkan penisku ke vaginannya
"Sshh.. Ovii.. mmaassuukkiinn ssaayy.. mmaass.. aahh.. sshh.. yyeess..!" jeritnya saat penisku memasuki vaginanya yang sudah basah karena jilatanku ditambah penisku yang sudah basah karena ludah Mbak Amy yang sejak tadi mengoralku.
"Sshh.. ach.. ach.. aacchh.. teruss.. aacchh.. teruss say.. fucckk.. mmee.. aacchh.. yyeeaah.. tthhaattss.. ggoodd.. ffuuckk.. mmee" desahnya sambil kedua tangannya meremas sandaran sofa.
Aku menggenjot Mbak Tia dengan ritme teratur.
Mbak Tia menikmati posisi itu. Setelah beberapa lama dengan doggy style
".. aahh.. aakkuu.. kkeelluuaarr.. ohh.. ohh.. aacchh.. yyeess.. I AM CUMMING!" jeritnya menikmati dirinya mencapai klimaks sementara penisku terasa dipijat dan diremas-remas oleh vaginanya yang mengeluarkan cairan hangat dan menyiram batang penisku.
Tampak Mbak Amy duduk menghadap kita berdua sambil meraba dan melakukan masturbasi. Keadaan ini membuatku semakin bersemangat menggenjot Mbak Tia dan meminta Mbak Tia untuk merubah posisi. Aku mendudukan Mbak Tia dimeja makan dan aku berada didepannya, Mbak Tia terlentang diatas meja makan aku mengangkat kedua kakinya dan aku taruh di pundakku.. posisi ini membuat penisku langsung menghadap vagina Mbak Tia. Kumasukan batang kejantananku dan aku menggenjot Mbak Tia lagi.
"Shh.. aahh.. yyeess.. kluarin.. Vii.. kklluuaarriinn.. ach. ach.. yyeeahh" desahnya nikmat.
Sementara tanganku meremas dan kedua payudaranya.. kedua tangan Mbak Tia mencengkeram pinggir meja makan dan..
".. Oohh.. vVii.. aammppuunn.. aakkuu.. ggaakk.. kkuuatt.. ppleeaassee.. ssaayy.. pplleeaassee.. ACH.. ACH.. ACH..!" jeritnya menikmati klimaks untuk kedua kalinya, aku menggenjotnya semakin kencang
"MBAK TIA..! aku mauu.. kluuaarr.. aahh.. aahh" jeritku tertahan.
Mbak Tia buru-buru turun dari meja dan berlutut menghisap penisku dan tangannya mengocok dan memutar cepat batangku.
"Cret.. cret.. cret.. cret.. cret..", ketika aku klimaks Mbak Tia membuka mulut dan memperlihatkan airmaniku ditampung diatas lidahnya lalu ditelan habis air maniku.
Mbak Tia berdiri dan menciumku
"Makasih ya Vii.. kontol kamu enak banget" bisiknya.
Sementara Mbak Amy masih mengusap dan memasukan jarinya ke vaginanya aku menghampiri dan menciumnya, kedua tangannya memelukku dan vaginanya masih terbuka.. penisku yang setengah tegang aku dorong masuk ke vaginanya.
"Oohh.. Ovii.. kamu nakal.. " jeritnya nikmat ketika aku menyodok vaginanya dengan penisku
"Entot aku Vii.. entot.. aku.. ach.. ach" desisnya.
"Cepet say.. cepet say.. aku.. kluar.. aakkuu.. aahh.. aahh..!" jeritnya, badannya bergetar mencapai klimaks.
Aku menggenjot Mbak Amy lagi dan, "Aahh.. Mbaak..!" jeritku.
Buru-buru aku mencabut penisku dan Mbak Amy menghisap penisku. Aku klimaks lagi.. dan seperti biasa Mbak amy menelan seluruh air maniku. Mbak Tia terduduk memandangi aku dan tersenyum. Setelah itu aku mandi dan mengganti baju dikamar. Dari kamar Mbak Amy yang pintunya tidak aku tutup, aku mendengar pembicaraan mereka.
"Wah.. Amy gila bener loe.. masa gue ngentot ditonton ama loe sich" kata Mbak Tia.
"Nah loe juga ngeliat gue ngentot.. sama aja lagi saling menonton" balas Mbak Amy lalu mereka tertawa berdua.
"Gila.. juga gue mau ngentot depan teman gue sendiri" kata Mbak Tia.
"Tapi gak pa pa lah.. buat sekali kali.. cari sensasi.. daripada ama suami sendiri.. bosenn.. gayanya gitu-gitu aja" Mbak Amy membalas..
"Tapi jujur lho.. baru kali ini gue ngentot ama orang laen selain suami gue.. ditonton lagi ama loe" kata Mbak Tia lagi
"Amy.. loe kenal dimana sih ama Ovi?" tanyanya lagi.
"Ovi itu dulu.. cowonya asisten gue.. jadi gue kenal dan dia sering jemput cewenya" jawab Mbak Amy.
Aku keluar dari kamar dan Mbak Tia sudah memakai bra dan CD-nya kimono yang aku pakai tadi. Aku keluar menenakan celana pendek dan kaos t shirt. Sementara baju Mbak Tia masih berserakan dilantai. Mbak Tia melipatnya dan ditaruh disamping tasnya. Mbak Amy masih mengenakan kimononya dan menelepon Pizza Hut dan tidak lama kemudian datang. Kami bertiga makan sambil tertawa dan mengobrol. Pukul 23. 00 Mbak Tia pamit pulang dengan diantar aku dan Mbak Amy karena Mbak Tia memang tidak membawa mobil. Rumah Mbak Tia yang terletak di kawasan Kalibata. Setelah mengantar Mbak Tia, aku dan Mbak Amy kembali ke apartement. Dalam perjalanan pulang Mbak Amy tidur, kain balinya tersingkap dan tampak pahanya yang mulus, tanganku mengelus pahanya hingga menyentuh pangkal pahanya.
Mobilnya yang bertransmisi automatic dan berkaca film gelap sangat menguntungkanku, sehingga aktivitas didalam mobil ngga keliatan dari luar
".. mm.. Vii.. aahh.. jangan jail gitu dong.. Mbak ngantuk nih" katanya tanpa menolak tanganku yang terus meraba dan mengelus pahanya.
Tanganku terus meraba dan menyentuh CD-nya.. tanganku mulai menyelinap dibalik CD-nya dan mengusap rambut halus vaginanya. Mbak Amy sedikit meregangkan kakinya sehingga memudahkan jariku untuk memainkan clitorisnya.
"Sshh.. mm.. sshh" desisnya dengan mata masih tertutup.. Mbak Amy memiringkan badannya dan merebahkan kursinya sehingga posisi Mbak Amy terlentang
Tanganku terus aktif memainkan clitorisnya dan sesekali memasukan jariku kedalam vaginannya
"Aahh.. sshh.. ach.. ach.. trus.. Vii.. sshh.. yyeess.. trus.. say" desahnya menikmati permainan jariku di vaginanya
"Jangan dilepas.. Vii.. Oohh.. yyeess.. yang dalem Vii.. dalem Vii.. puter jari kamu.. sshh.. aahh" desahnya keenakan.
Aku melepas jariku dan menutup roknya ketika aku hendak membayar tol dalam kota. Kembali aku melakukan aktiVitas tanganku setelah membayar tol.. aku memasukan dua jariku dan memutar dan mengocok vaginanya. Mbak Amy duduk dan menghadapku dengan mengangkangkan kakinya sehingga memudahkanku melakukan gerakan tangan dan jariku.
".. mmpphh.. yyeess.. vVii.. ini dimann.. yyeess.. ohh.. truss.. sayy" desahnya.
"Jalan tol dalam kota Mbak" jawabku sambil terus menyetir dan menyodok nyodok vaginanya dengan kedua jariku.
Kedua tangannya diangkat keatas dan memegang pegangan tangan diatas jendela, rambutnya yang panjang dan lurus menutupi kedua payudaranya.
"Mbak.. buka donk bajunya" pintaku.
Mbak Amy membuka t shirtnya dan tampak bra warna hitam menutupi payudaranya yang besar dan kenyal. Mbak Amy membetulkan rambutnya sehingga seluruhnya menutupi payudara kirinya.. sementara kedua tangannya tetap memegang pegangan yang ada diatas jendela. Aku terus mengocok dan mengocok vagina Mbak Amy.. Mbak Amy terus mendesah dan menjerit keenakan.
"Ahh.. aahh.. VVii.. Akk.. iimm.. ccummiinngg.. iimm. ccummiinngg..!" desahnya setengah menjerit.
Aku semakin kencang memompa vaginanya..
"Ahh.. yyeess.. Vii" jeritnya.
Terasa di jariku vaginanya berdenyut dan cairan hangat menyelimuti jariku. setelah itu aku menarik jariku dan menyuruh Mbak Amy membersihkan jariku dengan mulutnya.. Mbak Amy menjilati dan menghisap jariku yang penuh dengan cairannya. Sesudah itu Mbak Amy mengeringkan jari-jariku dengan tissue.
Tangan Mbak Amy mulai mengelus penisku yang sudah tegang.. dan menarik celanaku turun sampai lutut"Lho.. Vii.. kamu cukur abis ya bulu kamu?" tanyanya sambil mengocok batang penisku
"Iya.. tadi pas lagi mandi aku cukur ampe botak.. he he" jawabku.
Mbak Amy hanya tersenyum mendengar jawabanku dan menjilat ujung penisku dan mulutnya mulai menghisap penisku
".. sshh.. ohh.. mmpphh.. yyeess" desahku.
Tangan kananku memegang setir dan tangan kiriku mengelus kepalanya dan memegang rambutnya serta sesekali menjaMbak rambutnya. Mbak Amy terus menghisap melumuri batang penisku dengan ludahnya dan mengocok cepat
"Oohh.. mmpphh.. yyeess.. Oohh.. aarrgffhh" aku mengerang keenakan
Setelah beberapa lama birahiku memuncak dan muncratlah airmaniku kedalam mulutnya dan seperti biasa Mbak Amy menelan semua air maniku.
Mbak Amy membersihkan batang penisku dan menaikkan celanaku lagi.. aku tersenyum dan mencium bibir Mbak Amy
"Makasih ya Mbak.. aku suka banget diisep ama Mbak.. abis enak banget sih" kataku memuji Mbak Amy.
"Ah masaa.. enak mana ama sepongannya Mbak Tia?" jawabnya penasaran.
"Mm.. dua-duanya sama enaknya.. pokoknya.. siippllaahh" jawabku sekenanya.
HP Mbak Amy berbunyi, "Kenapa Tia.. aku lagi otw kerumah.. lagi di Semanggi sekarang" kata Mbak Amy, rupanya Mbak Tia yang menelepon
"Nih.. Mbak Tia mau ngomong ama kamu Vii" katanya sambil menyalakan speaker phonenya, sehingga kita dapat ngobrol bertiga
"Halo.. kenapa Mbak?" tanyaku
"Ngga aku ingin tau lagi ngapain sih loe berdua?" balasnya
"Aku abis dipake ama Ovi" sahut Mbak Amy
"Hahh.. dalam mobil?" tanyanya keheranan.
"Iya.. abis itu gue nyeponk Ovi.. gue abisin pejunya tadi.. Tia loe mesti coba didalam mobil" sahut Mbak Amy lagi.
"Amy.. loe sisain donk buat gue.. OVi" sahut Mbak Tia dan memanggilku..
"Kenapa Mbak?" jawabku
"Kamu jangan kasih Mbak Amy lagi.. sisain buat Mbak donk.. Mbak ingin lagi nih.. udah dulu ya" balasnya
"Oke.. daa" balas kita berbarengan sambil tersenyum dan berciuman lagi.
Kita berdua kembali ke apartement dan langsung tidur. Aku bangun jam 10 dan Mbak Amy sudah mandi dan berpakaian. Mbak Amy menyiapkan sarapan dan memberi aku roti isi daging ham, 4 telor setengah mateng yang ditaruh dakam satu gelas, madu dan vitamin. Setelah selesai sarapan aku mandi, sementara Mbak Amy sudah selesai berdandan dan berpakaian rapih. Aku lantas berpakaian dan duduk di depan TV.
Mbak Amy menggenakan rok panjang warna cream, kemeja putih bermotif bunga, sepatu putih dan rambutnya disanggul modern seperti pramugari-pramugari pesawat. Dilehernya tampak kalung yang baru dibelinya dan sepasang anting senada dengan kalungnya. Hari ini Mbak Amy tampak sexy dengan lipstick merah di bibirnya
"Mau kemana Mbak.. rapih amat.. mau ke caf pagi-pagi ya?" tanyaku menggoda.
Mbak Amy melemparku dengan tissue
"Aku mau pergi.. tapi kemana ya? aku tuh sekarang lagi mikir mau kemana" jawabnya sambil berdiri dan berjalan ke dapur sambil menepuk pantatku.
Akupun balas dengan meremas kecil pantatnya. Mbak Amy membereskan piring sisa makan, aku memeluk Mbak Amy dari belakang dan mencium lehernya yang jenjang. Aku mengangkat roknya dan menurunkan celanaku. kegesekan penisku yang sudah tegang kepantatnya.
".. Ovi.. jangan sekarang dong" katanya tapi membiarkan aku untuk tetap melakukan.
Aku terus menggesekan penisku dan aku turunkan CD-nya, aku gesekan kepala penisku di vaginanya. dan terus aku lakukan selama beberapa menit
".. sshh.. sshh.. mm" desisnya sementara vaginanya sudah basah karena rangsanganku.
Aku masukan penisku perlahan kedalam vaginanya
".. ach.. ach.. sshh.. yyeess.. ohh.. mmpphh.. ach.. achh.. aacchh" desahnya berkali-kali, aku terus memompa vaginanya. Setelah beberapa lama dalam posisi doggy style.
"aahh.. ahh.. aacchh.. aku keelluuaarr..!" jeritnya dan cairannya membasahi batang penisku.
Aku makin semangat memompa Mbak Amy dan cret.. cret.. cret.. cret.. aku menyemprotkan airmaniku di vagina Mbak Amy. Mbak Amy dan aku membereskan pakaian dan Mbak Amy mengantar aku pulang karena Mbak Amy akan menjemput anaknya di stasiun kereta. Dan kita berjanji untuk saling telp.
Sampai sekarang aku masih berhubungan dengan Mbak Amy dan Mbak Tia, terkadang kita bertemu di plaza Senayan untuk nonton atau sekedar makan siang. Mbak Tia yang lebih sering berhubungan karena suami Mbak Amy sedang berada di Jakarta. Mbak Tia sering meminjam apartement Mbak Amy untuk bertemu aku dan 'ML' seharian. Demikian cerita yang pernah aku alami. Bagi para pembaca khususnya wanita berusia 35-50 tahun dapat menghubungi e-mail dan tinggalkan nomer HP agar dapat saya hubungi.
Tamat