Artikel Seks
Friday, 2 October 2009
Kunci sukses malam pertama
Malam pertama tidak sekedar hubungan seks dengan pasangan saja. Malam pertama lebih menunjukkan perilaku bercinta sepasang anak manusia yang telah diperbolehkan oleh agama dan norma yang ada. Jika malam pertama ini "terpeleset" pada aktivitas hubungan badan saja, tidak mustahil pengalaman malam pertama ini akan menjadi pengalaman yang menyakitkan atau setidaknya tidak mengesankan bagi pihak istri. Bisa juga akan mengubah pandangan tentang aktivitas bercinta sebagai pasangan suami istri. gairah terhadap hubungan suami istri bisa berkurang dan bahkan frigid.
Pada aktivitas sekedar hubungan seks saja, yg terjadi hanya pelampiasan nafsu birahi pada pasangan. Dasar cinta yang di bentuk sama sekali tidak tercermin. Semua Serba cepat. Hanya menjangkau daerah dada dan genital saja untuk langsung tancap gas. Istri hanya menjadi obyek pelampiasan nafsu saja. Ketika istri masih canggung dan belum benar-benar siap, sang suami sudah membabi buta melampiasakan nafsunya.
Sementara pada aktivitas bercinta yang sesungguhnya, sinar cinta antar dua anak manusioa benar-benar terpancar dalam aktivitas tersebut. Aktivitas bercinta menjadi media bersatunya cinta mereka dengan sepenuh jiwa. Dalam kepasarahan untuk saling memberi dan menerima, tidak hanya untuk kenikmatan diri sendiri. Aktivitas inipun terdorong atas dorongan dan kesadaran dari kedua belah pihak. Tidak saling memaksakan.
Menyiasati malam pertama agar berjalan sesuai harapan, kedua belah pihak sebelum mengadakan aktivitas bercinta sebaiknya membaca buku-buku tentang aktivitas ini. Atau bertanya pada "ahlinya". Ini dilakukan agar tidak terjadi kekonyolan, kelucuan, kekakuan dan sebagainya yang bisa menghambat acara malam pertama yang penuh kenangan.
Bagi sebagian kalangan, malam pertama adalah malam pertama kalinya mereka tidur bersama setelah mereka resmi menikah. Malam pertama ini tentunya tidak akan indah untuk mereka yang sudah melakukan hubungan suami istri secara "ilegal" atau pra nikah yang seharusnya bisa di hindari mengingat norma masyarakat dan terlebih norma agama yang melarang keras hal tersebut.
Di daerah tertentu mungkin tidak terlalu memperhatikan keadaan pengantin wanita saat menggadakan akad nikah dan pesta. Namun, ada suatu daerah yang benar-benar memperhatikan siklus kewanitaan pengantin wanita sedang haid. Pilihan hari bukan tanpa alasan. Ketika pengantin wanita sedan haid, secara otomatis pasangan pengantin tidak dapat melaksanakan aktivitas malam pertamanya.
Akhirnya, aktivitas bercinta pertama ini bisa tertunda beberapa hari sampai haid selesai. Tertundanya aktivitas seks ini, bisa menjadi saat saling mengenal pasangan secara lebih mendalam lagi. Hingga saat bersama dalam satu ranjang bisa menghilangkan ketegangan, kecanggungan dan kekakuan saat melakukan aktifitas bercinta untuk pertama kalinya setelah pengantin wanita tidak haid lagi.
Ketika kedua-duannya sudah siap dalam tentang waktu itu, keduanya bisa melepaskan rasa penasaran dalam mengarungi percintaan dengan semangat muda yang membara. Kondisi sang istri subur setelah melewati haidnya. Dengan demikian kemungkinan terjadinya kehamilan semakin besar. Sebagai buah dari cita-cita membentuk rumah tangga. Untuk melewati malam pertama dengan sukses, sang suami dapat melakukan beberapa cara agar sang istri melewatinya dengan sukses pula. Hingga menjadi kenangan yang sulit terlupakan.
I. Pemanasan, foreplay
Tahap pembukaan biasanya dilakukan dengan meliputi aktivitas memcumbu rayu, membelai lembut dan merangsang. Pemanasan di awali dengan pendekatan, pertama, dilakukan dengan perbuatan seksual hingga di lanjutkan pada puncaknya.
Tahap ini bagi wanita merupakan tahap sangat penting. Perlu di ketahui bahwa aktivitas pemanasan ini jangan di lakukan dengan terburu-buru. Pada tahap ini pihak istri sering kali dilanda keraguan apakah suaminya cuma tergila-gila dengan tubuh mereka atau dirinya apa adanya.Keraguannya akan terjawab jika suami :
1. Tidak menunjukkan tindakan cinta terhadap istrinya dan lebih fokus ke tindakan seksual saja.
2. Tidak mengkondisikan atau menyiapkan istri untuk siap bercinta. artinya hanya mementingkan dirinya sendiri, yang penting dia puas sdangkan istrinya suka atau tidak, siap atau belum untuk bercinta dia tidak peduli.
3. Tergesa-gesa dalam pemanasan bahkan kadang tanpa pemanasan.
4. Hanya memusatkan perhatian pada payudara dan bagian genital saja.
Jawaban di atas menunjukkan bahwa sang suami hanya ingin berhubungan seks karena tubuh sang istri. Jika yg terjadi sebaliknya, bisa di artikan sang suami mencintai apa adanya pada diri sang istri.
Seorang wanita perlu mengetahui apakah keseluruhan tubuhnya dicintai dan dihargai. Tidak hanya daerah-daerah tertentu saja. Hal ini juga menjadi perbedaan utama antara pria dan wanita. Pria suka kalau wanita mencumbui daerah vitalnya. Sebaliknya, wanita suka seluruh tubunya dicumbui, jadi tidak hanya daerah genital saja. Hal ini membuat wanita merasa di sayangi dan dihargai. Pria lebih fokus terhadap orgasme, sedangkan wanita pada perasaan di cintai dan di hargai.
Jika sudah mengetahui perbedaan mendasar antara kebutuhan pria dan wanita dalam aktivitas bercinta, hubungan yang terjadi bisa berjalan seimbang. Masing-masing tidak akan memaksakan kehendaknya. Saling memberi dan menerima, jauh dari sifat egois yang bisa mengurangi gairah pasangan. Bisa jadi, dibanding perasaan cinta dan dihargai, bagi sebagian wanita orgasme hanya dilihat sebagai suatu nilai lebih saja.
a. Bicara
Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan saat pemanasan adalah bicara. Bisa dilakukan sembari mencumbui dan merayu. Selain untuk memuaskan sang istri akan komunikasi, juga mengiring benak sang istri ke arah seksual. Jika suami mampu memenuhi benak sang istri dengan seksualitas yang menyenangkan, dapat dilihat dari keseluruhan tubuh sang istri yang bereaksi secara seksual. Bicara disini bisa berupa pujian atau ajakan.
Namun disini kebanyakan suami salah jalan. Mengira jika sudah mengoda tubuhnya, maka keseluruhan akan hanyut. Seringkali dalam aktivitas pemanasan, para pasangan suami istri dalam kondisi diam tidak berbicara satu patah katapun. Ini sangat tidak baik. Sebaiknya saat melakukan sentuhan atau rangsangan pemanasan juga di sertai dengan ungkapan kata-kata cinta, pujian, rayuan dan cumbuan yang akan mempercepat mengeloranya gairah sang istri.
b. Rangsangan Menanggalkan pakaian
Selanjutnya mulailah saat menanggalkan pakaian. Saat ini cobalah untuk memandang tubuh sang istri lebih lama saat pakaiannya mulai terlukar satu persatu. Saat memandang tersebut anda bisa memberi keyakinan pada istri bahwa tubuhnya memang indah dan itu akan sangat membuat istri menjadi percaya diri, khususnya pada tipe wanita yang agak tertutup dan memiliki keperyaan diri yang kurang.
Suami harus membuat istri percaya diri akan tubuhnya sendiri. Jangan mengejek kekurangannya. saat menanggalkan pakaian puaskan mata selama memandang tubuhnya. Ungkapan perasaan, betapa anda suka memandang tubuhnya sehingga dia lebih sering memperlihatkannya.
Apa yang anda lakukan ini akan membuat istri bisa lebih menerima dan lebih mencintai tubuhnya. hal ini bisa menjadi salah satu hal yang lebih mendorong meningkatnya dorongan seksual wanita.
c. Sentuhan
Banyak wanita yang benci jika dalam pemanasan suaminya langsung menuju ke daerah payudaranya. Ini menimbulkan kesan bahwa hanya itu saja yang diinginkan pria dari wanita. Ada banyak daerah yang bisa di sentuh dan di cumbu sebelum pria mencapai daerah pusat erotis. Sentuhan yang ringan dapat sangat merangsang wanita. dapat dimulai dari kaki dan tangan lalu bertahap merayap di daerah payudara dan sekitarnya. Usahakan sentuhan erotis tersebut tidak membuat geli karena itu justru bisa mematikan gairahnya.
Pemanasan menjadi saat-saat yang menyenangkan dan penuh kenikmatan. Ciuman yang panjang dan membara bisa menjadi menu utama. Dalam situasi ini jangan mengekang spontanitas anda berdua, bergulingan, bercanda, untuk bersenang-senang.
d. Payudara
Selama pemanasan dan akhirnya sampai pada daerah payudara. daerah ini merupakan daerah yang sensitif, khususnya pada puting. Banyak wanita yang kurang percaya diri dengan payudaranya. Seorang istri akan sangat suka dan bahagia jika suaminya menyukai, menikmati dan merasa terpuaskan dengan payudaranya.
Ketika tangan istri diangkat dan diletakkan dibelakang kepalanya, kulit di sekitar payudaranya mengencang sehingga menjadi lebih sensitif. Meski daerah bawah lengan dan ketiak bukan daerah erotis, wanita sangat senang jika wilayah ini turut di jamah.
Pemakaian pelumas atau pelicin, misalnya madu, pada puting payudara akan menambah kenikmatan pula. Pemakaian pelumas jangan sampai merepotkan hingga mengurangi gairah yang sedang menuju puncak. yang perlu diperhatikan dalam pemanasan, jangan menggangap aktivitas ini hanya sebagai rentetan langkah menuju penetrasi. Anggaplah pemanasan sebagai kenikmatan dan kesenangan yang bisa direguk bersama.
II. Menjelang Orgasme
a. Posisi
Untuk malam pertama pengantin baru. Tentunya belum terlalu banyak posisi yang ingin dilakukan, walapun misalnya pengantin baru sudah memiliki buku atau cerita pengalaman dari orang lain atau dari film sebagai pengalaman tetap sama pengantin baru mengalami "demam panggung" juga.
Posisi pada pengalaman pertama yang biasa dianjurkan para ahli adalah posisi konvensional dimana wanita berada di bawah dan pria diatas. Suami menimpa tubuh istri sepenuhnya bertumpu pada lutut dan siku tangan. Wanita tidak telentang penuh, lututnya diangkat hingga membentuk sudut 90 derajat. Bisa juga kaki wanita digunakan mengapit pinggang suami atau melingkar. Pantang wanita agar lebih tinggi bisa di ganjal dengan bantal. Ketika mencapai orgasme , sebaiknya pantat pria di dekap erat sang istri. Posisi ini baik juga untuk terjadinya kehamilan.
Pemilihan posisi sebaiknya menjadi kesepakatan bersama, tidak saling memaksa. Jangan sampai karena keasyikan berganti posisi hingga terjatuh dari ranjang. Posisi konvensional diatas cukup baik bagi pengantin baru selain karena mampu memuaskan kedua belah pihak juga bagus begi terjadinya kehamilan.
b. Klitoris.
Perjalanan pemanasan akhirnya sampi daerah klitoris. Sebagai tahap lanjutan menuju penetrasi. Sebaiknya melakukan sentuhan di daerah lain dulu sebelum menuju klitoris. Bisa di awali rangsangan pada daerah paha di atas lutut. Begerak dari bawah ke atas dan diulang berkali-kali tanpa mencumbui daerah klitoris terlebih dahulu.
Bila rangsangan dilakukan dengan lembut dan perlahan akan menimbulkan kenikmatan yang laur biasa. Bagian klitoris dapat diusap berkali-kali dengan gerakan menekan. tanagn lain serta mulut bergerak menuju daerah lain.
Pemijatan klitoris diusahakan jangan sampai membuat gesekan. untuk meyakinkan agar tidak terjadi gesekan pergunkan pelumas. Pelumaas alami sebenarnya dihasilkan oleh vagina ketika sudah mencapai tahap terangsang. Bisa juga dipakai air ludah. Pelumas buatan dengan mudah tersebar dan terserap oleh bagian lain, kecuali pelumas alami yg di hasilkan vagina, tersedia terus menerus.
c. Meningkatkan pelumasan.
Bagaimana melalukan pelumasan pada wanita agar bagian genitalnya menjadi licin? Pemanasan yg tepat agan meningkatkan pelumasan pada istri. Berbicara dan mengoda pikiran selama pemanasan relatif penting untuk meningkatkan pemanasan. Kalau sang istri semakin terangsang baik tubuh maupun pikiran dan perasaannya maka secara alamian akan mengeluarkan cairan. Suami bisa merangsangperasaan dan pikiran sang istri dengan memainkan atau mengoda perasannya selama memncumbui baguian genitalnya. Menekan secara perlahan vagina akan meningkatkan produksi cairan.
Berbicara dan merespon dapat memberi manfaat yg lebih besar selama aktivitas bercinta. Tapi kebanyakan yang terjadi adalah kebalikannya. Kebanyakan pasangan yang tidak berpengalaman melakukan aktivitas bercinta tanpa keluar sepatah kata pun saat bercinta. Akibatnya jarang dapat mengetahui bagian mana yang paling disukai pasangannya.
Lewat percakapan selama bercinta akan terungkap bagian mana yang paling disukai dan memberikan kepuasan sehingga dapat diulang lain waktu. Hal ini akhirnya dapat memperpanjang kenikmatan atau kepuasan bersama karena terjadi saling megerti kesukaan pasanganya.
Dengan menekan kulit bagian atas perut, kulit menjadi tegang dan lebih sensitif. Tangan lainnya tentu mencumbu bagian klitoris dengan beragam usapan. dari usapan lembut, kemudian kuat, naik turun di sekitar lingkaran. Lewat cara ini suami dapat mengiring istrinya menuju orgasme.
d. Penetrasi.
Perasaan yang dialami wanita saat-saat awal penetrasi bisa sangat melonjak gairahnya. hal paling di ingat adalah saat akan melakukan penetrasi, pastikan vagina istri sudah benar-benar basah. Jika kondisi vagina belum basah berarti istri belum terangsang gairahnya dan bisa menyakitkan istri saat melakukan penetrasi jika kondisi vagina masih kering. Rasa perih dan tidak nyaman ini bisa membunuh gairag istri yang sedang menuju puncak. Adalah sangat penting untuk mengetahui apakah istri sudah terangsang dan siap menerima penetrasi.
Penetrasi awal memegang peranan penting dalam kendali gerakan berikutnya menuju puncak. Bisa dicoba dengan merangsang bagian gerbang vagina dengan geseran ujung penis untuk menimbulkan sensasi. Jangan samapi buru-buru memasukkan penis secara mendalam. Penetrasi bisa dilakukan dengan memasukkan penis secara perlahan-lahan. Bahkan ditarik lagi lalu memasaukkan lagi secara perlahan dan lebih dalam. Penetrasi pertama dengan cara perlahan akan menimbulkan rangsangan yang sangat kuat untuk menuju puncak.
Perubahan atau pergantian posisi jangan dilakukan secara mendadak bisa menghambat perjalanan istri yang sedang menuju puncak. Bahkan bisa mematikan gairahnya dan harus mengulang lagi dari awal. Gangguan laiunnya bisa berasal dari suara ribut di luar atau derik pintu atau atap rumah. Saat seperti ini suami harus mampu menenangkan istri untuk tidak merasa khawatir. Sehingga perjalanan menuju puncak untuk mencapai orgasme tidak terganggu.
Menjadi kekasih atau pasangan yangbaik tidak harua mengejar kenikmatan untuk diri sendiri. Namun harus mampu menciptakan gairah mengebu pasangannya sehingga selalu bergairah untuk di ajak bercinta. Memberikan kepuasan akan kebutuhan, keinginan, dan fantasi seksual pasangannya. Membuatnya terlupa dengan apa yang terjadi di dunia ini dan terlena bersama dalam kenikmatan yang terasa makin lama.
III. Setelah Kenikmatan.
Ada perbedaan mendasar antara pria dan wanita mengenai tujuannya dalam bercinta. Bagi pria tujuan dari bercinta adalah untuk mencapai orgasme. Hal ini terlihat dari sebagian besar pria untuk membalikan badan atau langsung tidur seusai mencapai orgasme.
Pada wanita tujuan dari bercinta bukanlah sekedar untuk mencapi orgasme. Bercinta juga sebagai pengalaman total ketimbang aktivitas berdua secara mekanis. wanita lebih pada perasaan dicintai dan diterima. Wanita masih ingin merasakan cinta dari suaminya setelah melewati masa orgasme menuju tahap resolusi, tahap setelah merasakan kenikmatan.
Wanita akan merasa terlukai perasaannya, bahkan merasa tidak dipedulikan jika suami tidak menunjukkan rasa mencintai yang dalam karena langsung tidur sehabis bercinta tanpa memperdulikan dirinya yang masih membutuhkan dekapan kasih sayang. Agar tidak terkesan demikian, seorang suami seharusnya tidak langsung menbalikkan badan atau langsung tengkurap dan tidur sehabis orgasme. Saat seperti itu suami dapat mendekap istrinya untuk menuju ke alam mimpi setelah lelah sehabis bercinta. Bisa juga berdekapan sambil ngobrol untuk berbagi mimpi, harapan dan aspirasi.
Tahap ini bisa juga dilakukan dengan memegang tangan istri untuk ditaruh di pipi untuk terlelap bersama. Tidak di perlukan lagi belaian seperti saat pemanasan tetapi cukup belaian yang memberikan perasaan tenang dan kasih sayang. Dengan demikian suami akan memberikan kesan tidak hanya membutuhkan istrinya di saat bercinta saja. Hal ini akan menimbulkan kesan cinta yang mendalam kepada suami. Sehingga istri akan bergairah lagi mengulang malam pertama yang begitu berkesan, tanpa kecanggungan, kekakuan, ataupun bentuk-bentuj keraguan dan ketakutan lainnya.
Jika pasangan pengantin baru melewatkan malam pertamanya dengan cara seperti diatas, di jamin malam pertama yang dilalui menjadi malam pertama yang penuh kenangan, kenikmatan, berkesan dan cinta yang membara. Hal ini akan menumbuhkan keinginan untuk selalu mengulang-ulang pengalaman pertama yang sangat berkesan ini.
( dari Majalah Romansa Edisi 04 tahun 2000 )