Artikel Seks
Friday, 2 October 2009
Seks non koital = seks aman
Ini adalah bentuk persetubuhan tanpa disertai penetrasi dari penis. Seks nonkoital berbeda dengan senggama yang melibatkan penetrasi dari penis. Cara melakukannya juga bermacam-macam. Ada yang berupa masturbasi, pijatan erotis, menggosok tubuh, bermain fantasi erotis, atau menggunakan mainan seks.
Mungkin perlu dijelaskan bahwa masturbasi bersama melibatkan perangsangan genital satu sama lain. Selain itu, salah satu pasangan juga dapat menonton pasangannya bermasturbasi (merangsang dirinya). Masturbasi dapat dilakukan dengan saling menyentuh, membelai, menggosok, maupun mencium alat kelamin masing-masing.
Dan masturbasi dapat dilakukan pada saat kedua pasangan sedang berciuman atau pun berpelukan.
Rangsangan dapat diteruskan hingga satu atau keduanya mencapai orgasme. Pasangan yang sudah memiliki pengalaman bermasturbasi dapat memberikan petunjuk dan informasi mengenai teknik-tekniknya. Masturbasi bersama dapat membantu memberikan kepuasan dan kenikmatan seksual serta pelepasan.
Sementara untuk pijatan erotis, para pasangan dapat menggunakan pijatan tubuh untuk merangsang timbulnya gairah terhadap satu sama lain. Beberapa area tubuh manusia diketahui lebih sensitif dibanding area lainnya.
Area yang lebih sensitif ini dikenal sebagai zona erotis. Berbagai area selain genital, yang sensitif secara erotis terhadap sentuhan, misalnya: mulut, telinga, bokong, telapak dan jari tangan, perut, paha bagian dalam, telapak dan jari kaki. Zona erotis ini dapat dirangsang dengan tangan, tubuh atau pun lidah.
Atau bisa juga menggosok tubuh. Para pasangan dapat menggosok tubuh mereka satu sama lain, terutama organ seks, untuk memperoleh kenikmatan seksual. Kemudian dilanjutkan bermain fantasi erotis, dimana berbagi fantasi erotis juga dapat memberikan kenikmatan untuk sebuah pasangan.
Terakhir berupa penggunaan mainan seks. Mainan seks, seperti dildo (penis-penisan) dan vibrator dapat dipakai untuk membantu memperoleh kenikmatan seksual. Mainan seks harus selalu tetap dijaga kebersihannya. Mainan seks seharusnya tidak dipinjamkan kepada orang lain karena memungkinkan terjadinya penularan berbagai penyakit infeksi, termasuk penyakit menular seksual. Mainan seks apapun yang dimasukkan ke dalam tubuh seharusnya dilapisi dengan kondom yang baru.
Untuk para pasangan heteroseksual, seks nonkoital lebih aman karena melindungi mereka dari kehamilan (karena tidak masuknya sperma ke dalam vagina). Untuk semua orientasi seksual, persetubuhan bentuk ini membantu melindungi mereka dari berbagai penyakit menular seksual, yaitu: trikomoniasis, gonore, klamydia, sifilis, penyakit radang panggul dan AIDS.
Bagaimanapun juga, jika seks oral tanpa perlindungan diikutsertakan dalam seks nonkoital, maka masih terdapat risiko tertular gonore, sifilis, virus herpes simpleks (virus yang menyebabkan herpes genital), virus papilloma manusia (virus yang menyebabkan kutil pada alat kelamin), dan sitomegalovirus.
Tetapi jangan salah sangka, seks nonkoital tanpa seks oral pun masih mengandung risiko tertular virus herpes simplex, sitomegalovirus, virus papilloma manusia, kutu selangkangan dan kurap, jika mereka tidak bisa menahan diri.