Lain-lain
Thursday, 8 July 2010
Gadis chinesse - 1
Saat itu kami berangkat menuju ke lokasi beramai ramai menaiki sepeda motor. Kami ingin meluapkan kegembiraan di saat itu dengan naik motor memenuhi jalan. Padahal pada saat itu jumlah kami tak terlalu banyak. Hanya 12 orang dengan 6 motor. Awalnya aku tak mau ikut serta. Tapi karena ada temanku yang tidak punya partner untuk berangkat, so aku mau aja. Itung itung bantu teman. Selain itu temanku yang tidak kebagian kendaraan itu cewek yang lumayan cakep, so aku ho-oh aja deh.
Sepanjang perjalanan kami bersendau gurau bersama. Aku pun tak mau ketinggalan untuk usil dengan cewek yang aku bonceng. Sebetulnya aku kasihan juga sih untuk ngerjain dia. Tapi aku ingin merasakan dadanya. Segera saja kutekan penuh kopling dan kulepas secara cepat dengan gas yang buka secara besar pula sehingga motorku langsung lompat dan otomatis dadanya tertekan kepunggungku dan ohh.. benar-benar empuk hangat dan kenyal sekali dadanya. Apalagi dia saat itu hanya memakai baju ketat putih yang tipis. Sehingga BHnya terlihat dengan jelas. benar-benar pemandangan yang indah.
Maaf, ya, kataku basa basi.
Nggak apa kok. Hati hati ya.. katanya sambil memelukku dengan erat.
So kontan aja penisku langsung bangkit. Barang siapa sih yang nggak senang kalau ditempeli payudara yang kenyal kaya gitu. Dia memelukku erat sekali. Entah kenapa. Mungkin dia takut jatuh. Selama diperjalanan aku happy banget. Karena dada temanku itu ditempelkan terus kepunggungku.
Setelah lama diperjalanan, akhirnya kami sampai juga. Teman-teman kami langsung masuk ke dalam areal pasar Atom seperti pernah mengunjungi tempat tersebut. Tetapi ternyata dugaanku salah. Mereka malah mencari satpam dan bertanya tentang keberadaan kolam renang tersebut. Karuan saja aku jadi tertawa terbahak bahak, walau dalam hati. Setelah bertanya kami segera menuju kolam renang tersebut.
Setibanya di sana aku sangat senang sekali. Karena pengunjungnya adalah gadis gadis ABG yang cakep cakep dan sexy sexy. Mereka rata rata memiliki tubuh yang proposional. Karena sudah nggak bisa menahan kegembiraanku, segera saja aku bersuit suit dengan keras sekali sampai sampai diantara mereka ada yang tersenyum ada juga yang acuh tak acuh. Dan hebatnya lagi pengunjung pada siang hari itu pengunjungnya nggak ada yang cowok. Semuanya cewek cewek ABG yang berkulit putih mulus dan berbodi menggairahkan. Sebetulnya ada sih cowoknya. Tapi usia mereka masih dibilang terlalu kecil. Menurutku umur mereka berkisar antara 7-10 tahun. So, mereka pasti nggak tahu apa apa kalau kakak-kakak mereka yang cakep cakep aku kerjai apalagi di situ tidak ada penjaga kolam renangnya. Whaaoo, the greatest chance.
Aku pun segera ganti baju renang di kamar mandi pria. Setelah berganti baju aku melakukan pemanasan ala Ninjitsu, beladiri Ninja Jepang. So, kontan saja aku langsung jadi pusat perhatian para cewek cewek yang berenang di situ. Mereka yang semula sibuk berenang kian kemari ataupun yang sedang bermain main dengan air ditepi kolam menjadi terpukau akan gerakan pemanasan yang aku lakukan. Karena gerakan yang aku lakukan ini memang tergolong sulit dan sangat ekstrem serta bisa berakibat fatal jika tidak dilakukan dengan benar.
Pertama tama, aku berlari lari kecil mengelilingi kolam sebanyak lima kali, setelah itu aku mulai melemaskan kakiku dan mulai melakukan salto, roll, dan aneka macam gerakan berbahaya lainnya termasuk lompat harimau. Itulah hebatnya Ninjitsu, semua tehnik beladiri yang membahayakan bisa dilakukan tanpa matras. Jadi jangan heran bila para TNI bisa melakukan gerakan roll depan dan roll belakang dengan cepat tanpa beralaskan matras sedikitpun karena mereka telah dilatih dengan beladiri Ninjutsu terutama pasukan elit Kopassus.
Setelah puas melakukan pemanasan, aku segera berenang ke sana kemari sambil melihat cewek cewek cakep disekitarku. Andai bisa kucoba vagina mereka semua, ujarku dalam hati sambil memandang pantat mereka serta payudara mereka yang benar-benar sexy. Tanpa kusengaja aku menabrak temanku yang aku usilin tadi. Aku pun minta maaf dan diapun oke aja. Tapi setelah minta maaf, aku tidak bisa pergi begitu aja. Karena pakaian renang yang digunakan oleh temanku itu tidak sampai menutupi seluruh payudaranya. Kira kira seperempat bagian dari payudaranya itu bisa terlihat dibalik baju renangnya yang cukup ketat. Aku pun tanpa sengaja berdecak kagum sambil memandang payudara temanku itu. Baru kali ini aku lihat payudara cewek beneran. Di depanku lagi.
Aku benar-benar nggak nyangka kalau dia memiliki payudara yang indah dan cukup besar serta menggairahkan. Payudaranya berwarna kuning langsat. Sama seperti warna kulitnya yang mulus itu.
Whoo, indah sekali, kataku tanpa sengaja terucap begitu saja dari mulutku.
Apanya? kata dia sambil pura pura tidak mengerti.
Payudara kamu Sar. Its so big and wonderful, kataku sambil berdecak kagum.
Ahh, bisa aja, kata Sari sambil tersipu malu dan menyibakkan air kemukaku lalu pergi berenang menjauhiku.
Hhmm.. Aku jadi ingin nyoba punyanya dia nih.. kataku sambil menatap kagum kepada Sari yang sudah berenang menjauh dariku.
Pasti dia masih perawan pantatnya sexy banget sich.. Setelah itu aku mulai berenang sambil melihat para cewek cewek di sekitarku. Sementara itu, teman temanku lagi asyik asyiknya mengadakan adu cepat dalam hal berenang dengan jarak yang lumayan jauh. Kira kira 300 m. Bagiku permainan itu kurang seru. Mending ngegodain cewek cewek. Siapa tahu bisa dapat dan bisa diajak ber ohh-yess ria, istilah para siswa siswi SMU kami untuk mengatakan hubungan seks.
Setelah selesai berkeliling kolam renang, kulihat ada seorang cewek yang duduk sendirian di pinggiran kolam sambil memainkan air dengan kakinya yang indah. Dari tatapan matanya ke kolam renang bisa dipastikan bahwa dia sedang memikirkan sesuatu.
Hai.. Cewek.. Kenalan dong.. kataku memulai perkenalan.
Hai.. katanya ramah sambil memandangku dengan lembut.
Hai namaku Laksono. Panggil aku Sony, kataku sambil mengulurkan tangan.
Melly Apriana. Panggil aja Melly, jawabnya sambil membalas uluran tanganku.
Waktu kami berjabat tangan, tangan doi tidak langsung aku lepas. Karena tangannya halus banget serta putih mulus sama seperti bodynya yang menggairahkan. Mungkin karena risih, dia segera menarik tangannya dariku sambil memalingkan mukanya yang memerah.
Kamu nggak berenang? tanyaku basa basi sambil beranjak naik dari kolam renang untuk duduk disebelahnya.
Nggak. Lagi BeTe nih, kata doi sambil memainkan air kolam dengan kakinya yang indah.
Kenapa sih? Cakep cakep kok BeTe. Whats the problem? Mungkin aku bisa bantu mecahin masalahnya, kataku untuk berusaha memperakrab hubungan kami.
Itu tuh, pelajaran kimiaku selalu dapat angka merah. Aku sudah ikut les ke LBB Ganesha Operation tapi aku tetep nggak paham walaupun sudah tanya ke tentornya berkali kali. jawab doi sambil menyibakkan rambutnya yang diterpa angin.
Wah, cakep banget dia kalau lagi begitu. Ketiaknya putih mulus. Jadi nafsu nih, pikirku sambil menelan ludah.
Bayangkan saja, siapa yang nggak nafsu kalau sudah ada cewek cakep, putih mulus, sintal, padat berisi, dan tinggi semampai duduk bersebelahan dengan kita dan hanya dipisahkan oleh jarak yang kurang dari 30 cm..
Kamu kelas berapa? tanyaku sambil memandang wajahnya yang begitu ayu mempesona.
Kelas satu, sekarang naik ke kelas dua, jawabnya sambil tersenyum ke aku.
Kamu les di Ganesha yach? Sama dong.. kataku sambil ikutan mainin air.
Benar?? Kamu beneran? Kamu kelas berapa? tanyanya seakan tak percaya sambil menatapku langsung.
Wah benar-benar ayu parasnya. Jadi nafsu nich..
Sama kayak kamu, kataku sambil memandang wajahnya.
Kamu gelombang berapa? Kok kita nggak pernah ketemu? tanya doi penasaran.
Gelombang dua, jawabku singkat.
Sama donk. Kok nggak ketemu yach. Kamu di GO mana? tanya doi sambil menatap wajahku terus menerus.
Wah jadi geer nich. Aku ingin cepet cepet ngerasakan vagina miliknya. Tapi aku tahu, untuk mendapatkan itu memerlukan proses yang panjang dan melelahkan.
Sidosermo Indah, jawabku sambil menatapnya balik.
Oo, pantes nggak ketemu, aku khan di GO Jimerto. Oh ya, kamu sekolah dimana? tanya doi yang mulai penasaran sama aku.
SMU Negeri 10. Kamu?
SMU Santa Maria.
Oo, pantes dianya cakep banget. Anak sekolah sana, ceweknya kan terkenal cakep cakep dan sexy sexy.
Rumah kamu dimana? tanyaku agar tidak kehilangan jejaknya.
Jimerto. Kamu?
Jemur Sari
Jimerto mana sich aku punya teman yang rumahnya di sana juga lho, pancingku untuk mendapatkan alamat rumahnya.
Ohh ya. Aku di Jimerto VII/5, kata doi sambi tersenyum ramah.
Wah cewek ini sudah cakep, ramah, dan juga enak diajak bicara. Dia benar-benar cewek tipeku. Hanya saja suku bangsa kami berbeda. Dia keturunan Cina sedangkan aku Jawa. Tapi biarpun begitu dia itu benar-benar cakep dan sexy lagi.
Kamu sudah punya pacar belum? tanyaku ingin tahu.
Belum, kenapa sih? tanya doi sambil memandangku.
Wih nggak kebayang, deg degan juga waktu itu. Bayangin aja, cewek secakep kayak dia belum punya cowok. Apa sih kekurangannya. Sebetulnya dia itu lebih dari cukup. Bahkan bisa dikatakan cukup menarik. Pantat oke, payudara oke, tinggi boleh, penampilan oke, rambut oke, wajah oke, mau apalagi?
Lagi kosong dong, kataku menggodanya.
Iya nih.. Kamu gimana? tanya doi sambil memandangku.
Sama, jawabku singkat.
Doi hanya membalasnya dengan senyuman simpul yang cukup indah.
Ehh, tunngu bentar ya aku mau ke toilet dulu. Kamu tunngu aja di sini nanti kita ngobrol lagi, oke? kata doi sambil memandangku mesra.
Oke.jawabku sambil memandangnya sampai dia menghilang ke toilet wanita.
Wao, caranya berjalan benar-benar ingin membuatku mencobanya. Pantatnya yang sexy dan padat bergoyang kiri kanan, kiri kanan, kiri kanan. Dan kakinya yang indah itu menjulang ramping. benar-benar sexy anak itu, kataku dalam hati.
Karena sudah nafsu segera saja aku masuk ke toilet untuk mencarinya. Apalagi di situ tidak ada penjaganya.
Melly.. Mel.. Kamu dimana Mel? kupanggil namanya dengan perasaan was was juga.
Sebab dimana mana cowok khan tidak boleh masuk ke toilet cewek, begitupun sebaliknya. Tiba tiba aku melihat ada satu pintu diruang ganti yang tertutup. Sementara yang lain terbuka termasuk toiletnya. Aku yakin pasti itu Melly. Segera saja aku mendekat.
Bersambung . . . .