Seks Umum
Tuesday, 28 December 2010
Dugem dan seks
Malam itu seperti biasa aku pergi ke diskotek bersama Rudi temanku, malam itu suasana tampak ramai sekali karena ada tarian striptease yang panas. Aku langsung ke bar untuk beli minuman sementara Rudi langsung turun untuk joged. Setelah beli minum aku cari tempat duduk untuk melihat situasi, biasa, "mencari mangsa".
Lagi asyik jelalatan lihat-lihat pantat seksi, pundakku ditepuk dari belakang, setelah kutoleh, ternyata ada dua cewek seksi berdiri di belakangku.
"Hai, boleh gabung di sini gak? capek nih dari tadi nge"beat" terus." tanya dia padaku.
"Boleh aja, kosong kok." jawabku sambil melirik kearah dadanya yang montok berisi.
"Aku Sherli, ini temanku Devi, nama kamu siapa?" tanya cewek itu.
"Oh.. Aku Rio." jawabku sambil mengulurkan tangan pada Devi.
"Gila.. Nih cewek mulus abis.. Wuih dadanya.. Pantatnya.." batinku sambil mengamati si Devi, ternyata si Devi tau kalau mataku sedang memandang ke arah dadanya.
"Hai..! ngapain lihat-lihat, pegang aja." godanya sambil tersenyum padaku.
"Ha ha ha ha jangan ah, ntar kalau aku nafsu gimana hayo" jawabku sambil tertawa.
Akhirnya makin lama kami semakin akrab.
"Eh turun yuk? nge-beat lagi biar makin hot." ajak Devi.
"Oke deh, yuk..". Kami bertigapun gabung nikmati dentuman house musik sambil joged.
"Eh kesana yuk, aku kenalin ama temanku biar kamu gak sendiri." ajakku pada Sherli sambil menggandeng tangannya menuju tempat Rudi joged.
"Hoii.. Rud! nih kenalin temenku daripada sendiri aja!" Akhirnya mereka kenalan & joged bareng.
Kami berempat joged sama-sama menikmati house musik yang makin hot, aku joged dibelakang si Devi sambil memeluk dia, Devi juga joged sambil pantatnya digoyang-goyang ke depan celanaku, tampaknya dia makin panas dengar lagu house. Kontolku jadi mengeras kena goyangan pantat si Devi, tangankupun jadi gerilya meraba-raba dadanya sambil menciumi lehernya yang mulus itu.
Akupun joged sambil menggoyang pantatku maju mundur seperti orang ML. Kami makin lama makin gila jogednya, tangan Devi juga gak mau kalah meraba-raba kontolku sambil terus nge-beat. Kulihat Si Rudipun tengah asyik berciuman dengan Sherli sambil berpelukan. Tak terasa udah saatnya bubar, waktu menunjukkan pukul 4 pagi, kamipun pergi ke tempat parkir untuk mengambil mobil.
"Eh.. Dev, kamu pulang kemana? aku antar ya?" tanyaku pada Devi.
"Kalau aku ama Sherli sih biasanya nongkrong di cafe, nunggu pagi, abis tempat kost kami dikunci sih" jawabya.
"Gimana kalau kita nyewa villa di puncak, kan asyik nih berempat?" celetuk Rudi.
"Iya deh dev, ke villa aja?" ajak Sherli sambil ngelirik Rudi penuh arti.
Akhirnya kamipun berkendara ke puncak, aku yang nyetir mobil, Devi duduk di sebelahku sambil tiduran. Saat lihat kebelakang lewat kaca spion, Rudi tampak lagi asyik menjilati dada Sherli sambil tangannya meraba raba kedalam rok Sherli, Sherli tampak merem melek menikmati.
"Woi.. Gile loe! ntar aja di villa, kurang ajar loe, aku lagi nyetir gini, loe lagi enak-enakan!" hardikku pada Rudi sambil tersenyum.
"Udah.. Loe nyetir aja, aku lagi pemanasan nih.." jawab rudi padaku.
"Iya nih Rio, nganggu aja, nanti aja kamu ama devi di villa!" tambah serli sambil tangannya menarik kepala rudi untuk menjilati dadanya lagi.
Setelah sampai, kami berempat masuk kedalam villa, kulihat rudi ama sherli langsung menuju kamar, tampaknya mereka sudah nafsu abis.
"De, kamu ngantuk ya? gimana kalau kita mandi aja biar seger? tanyaku pada devi, "iya nih ngantuk.. Oke deh mandi aja, lagian rugi dong kalo tidur sekarang.." jawab devi penuh arti.
Kami berdua pun menuju kamar mandi, kontolku udah mengeras dari tadi melihat rudi ama sherli dalam mobil. Tanpa malu-malu devi menanggalkan semua pakaiannya, hingga terlihat bulu-bulu halus yang menutupi vaginanya, tubuhnya begitu mulus dan montok.
"Hei kok pakaiannya gak dilepas juga sih, katanya mau mandi?" kata devi mengagetkanku sambil tangannya melepaskan pakaianku.
"Lho kok udah keras gitu, pengen ya?" tanya devi sambil tersenyum.
"Iya nih, abis kamu seksi banget nih" jawabku sambil meluk devi dan mencium bibirnya.
Tak terasa kami udah saling berciuman sambil saling meraba, tanganku menggosok-gosok vaginanya sambil sekali-kali jariku kumasukkan kedalamnya, bibirku terus menciumi bibirnya, lidahku mulai masuk kedalam bibirnya.
Tampak devi mendesah menikmati rangsanganku, kontolku terus dikocok-kocok lembut. Akhirnya devi jongkok didepanku kemudian bibirnya mulai menjilati kontolku dari batang sampai pucuknya. Kontolku dilumat habis masuk kedalam bibirnya sampai aku hanya bisa bersandar di dinding tak kuasa menahan rangsangannya, tanganku memegang kepalanya agar bergerak maju mundur makin cepat.
"Oh.. Enak dev, terus.. Terus.." desahku menikmati.
"Sini gantian dev, aku pengen menjilati vaginamu.." kemudian kutarik tubuhnya membelakangiku.
Akupun jongkok di belakangnya sehingga tampak belahan pantatnya yang montok, aku langsung menciumi pantatnya sambil meremas-remas pantat seksinya, lidahku mulai menjilati vaginanya yang basah kemerahan sambil sekali-kali lidahku kumasukkan kedalam vaginanya.
"Shh.. Ach.. Terus yo.. Terus.. Gigit klitorisku.. Ach!" desis devi, tangannya mendorong kepalaku, membenamkan kepalaku ke pantatnya.
Kugigit lembut klitorisnya sambil terus kujilati vaginanya, kulihat kakinya bergetar hebat kemudian terasa cairan hangat membasahi mukaku, terus kujilati vaginanya sampai devi mendesah-desah menikmati orgasmenya.
"Udah.. Aku udah keluar nih, gila.. Pinter benar kamu yo, gantian dong kamu kan belum orgasme, aku juga pengen ngerasain kontolmu kedalam vaginaku.." desah devi sambil menjilati wajahku yang basah kena cairannya.
Aku tersenyum sambil membungkukkan badan devi membelakangiku, kemudian kontolku mulai kugesek-gesekkan diluar vaginanya yang kemerahan itu, " cepetan dong yang.. Aku uda nggak tahan nih.." desah devi agar aku cepat memasukkan kontolku.
Setelah kontolku basah kena cairannya, langsung kusodok pelan-pelan, terasa lembut dan hangat saat pucuk kontolku mulai masuk, lalu kugoyang pelan-pelan sehingga batang kontolku masuk semua, terasa hangat dan lembut vaginanya memijat kontolku.
"Ach.. Ach.. Ach lebih cepat lagi yo.." kata devi sambil mendesah.
Aku mulai bergerak maju mundur lebih cepat sambil tanganku terus meremas buah dadanya, makin lama orgasmeku hampir mau keluar.
"Ah.. Aku mau keluar nih de..!" ujarnya.
Sambil menarik kontolku keluar, devi berbalik dan jongkok di depanku kemudian tangannya mengocok kontolku sambil sekali-kali mengulumnya.
"Ahh ahh ahh..!" desahku saat orgasme mulai mengalir didalam urat kontolku.
Devi makim mempercepat kocokannya sambil mengulum pucuk kontolku, akhirnya spermaku muncrat didalam mulut devi, pantatku kugoyang maju mundur agar orgasme terasa makin nikmat, devi terus mengulum kontolku, terlihat spermaku menetes keluar dari mulutnya.
"Wuih, kamu keluarnya banyak banget, gila.. Asyik nih ML ama kamu.." kata devi.
Kemudian dia berdiri sambil tangannya terus mengelus-elus kontolku yang mulai mengecil, aku hanya tersenyum sambil bersandar merasakan kenikmatan yang tiada tara itu.
Kemudian kami mandi berdua saling membasuh tubuh. Setelah selesai mandi kugendong devi menuju tempat tidur untuk rebahan memulihkan tenaga sebentar.
"Eh.. Yo ngintip Rudi ama sherli yuk?" ajak devi.
"Oh iya mereka pasti masih ML sekarang, soalnya Rudi itu maniac banget kalo ML, yuk!" jawabku, kemudian kami berjalan mengendap-ngendap menuju kamar Rudi.
Makin dekat, terdengar desahan sherli di kupingku, "Bener kan, mereka masih ML" kataku pada devi.
Kemudian aku berjalan mengendap-endap dan membuka pintu kamarnya pelan-pelan. Terlihat didalam kamar tampak Rudi sedang menindih tubuh sherli sambil menggoyang pantatnya dengan cepat, mereka membelakangi aku dan devi sehingga tak tau kalau sedang diintip. Kemudian mereka berganti posisi, sherli duduk diatas Rudi, tampak dengan jelas kontol si Rudi masuk pelan-pelan kedelam vagina sherli, lalu sherli bergerak berlahan sambil mendesah, tangan rudipun terus meremas-remas dada sherli, makin lama gerakan sherli makin cepat.
"Rud, aku mau keluar nih..!"
"Aku juga sher..!" tampak gerakan mereka makin cepat sambil mereka terus mendesah tanda orgasme telah dipuncaknya, lalu gerekan mereka makin memelan dan sherli tampak memeluk Rudi, vagina sherli tampak basah karena cairan orgasme mereka berdua keluar bersama-sama, ada cairan putih menetes keluar dari vaginanya.
Nggak terasa kontolku ereksi lagi dan kulihat tangan devi tengah mengelus elus vaginanya di dalam celana dalamnya sambil matanya terpejam.
"De, ML lagi yuk, aku pengen nih.." ajakku.
"Yuk, aku juga pengen nih.." jawab devi sambil tersenyum.
Lalu kugendong devi kedalam kamar dan kukunci kamarnya agar nggak bisa diintip sama Rudi. Kemudian kurebahkan tubuh montok devi di atas ranjang.
"Malam ini akan kubuat kamu menjadi ratuku sayang.." kataku sambil menjilati vaginanya yang mulai basah lagi..
Tamat