Seks Umum
Thursday, 27 January 2011
Memory manis dan pahitku
Aku adalah seorang karyawan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang Forestry. Karena bidang pekerjaan yang aku jalani menyangkut data-data yang harus dilaporkan ke tingkat yang lebih tinggi lewat jaringan internet, maka aku punya kesempatan untuk chatting ataupun browsing untuk mengisi kepenatan.
Singkat cerita, selama chatting aku kenalan dengan seorang wanita. Dalam perkenalan itu dia mengenalkan dirinya bahwa dia seorang karyawati sebuah bank yang ada di Ibukota. Begitu juga sebaliknya, aku juga ngenalin diri kalau aku karyawan sebuah perusahaan milik negara. Kami saling tukar foto via Yahoo Messenger. Saat aku terima fotonya, sebagai seorang pria, aku bisa memastikan kalau dia cantik, cantik banget .
Waktu terus berlalu, begitu juga perkenalan kami via internet terus berlanjut dan suatu hari aku tanya dia An, kapan ke Bravo? . aku pulang Kamis malam, kamu kapan, jadi ngga ke Bravo? begitu dia balik tanya padaku. Aku bilang sama dia kalau aku ngga jadi pergi sebab ada tugas dari atasan yang harus cepat diselesaikan. Tapi semua telah aku rencanakan, sebetulnya aku mau bikin kejutan ke dia. Setelah dua hari aku hubungi dia lagi An, aku di Sierra nih, trus mau ke Bravo, kamu dimana? dia jawabaku di rumah, kapan jadinya? Mudah-mudahan besok udah nyampai, ditunggu aja ya aku jawab lagi. Nampaknya An kegirangan mendengar SMSku. Setelah aku sampai di Bravo, aku cari tempat yang enak untuk ketemu An, sekitar tiga jam lebih aku baru temukan tempatnya, tapi sangat sederhana., tak apalah daripada ngga dapat sama sekali, gini-gini juga masih untung. Aku sebut saja tempat itu The World. Tak berapa lama setelah aku recharg baterai HPku, An menghubungi aku, Ief, kamu dimana? aku di world nih, kataku. 15 menit kemudian aku dikejutkan lagi oleh suara HPku, he he he kamu dimana, aku udah nyampai nih? aku di 14 kanan, kataku. Dan yang lebih membuat aku kaget, tiba-tiba muncul seorang wanita bercelana ketat warna hitam dan berbaju merah-hitam pula. Rambutnya pendek, dan.. duhh caanntiikknya.. aku sempat bengong, tapi suasananya dihidupkan oleh uluran tangannya, aku An, udah lama? aku jawab dari jam tujuh tadi, tapi nyarinya dari jam tiga, lumayan lama sih..
Kami ngobrol, tapi ngga banyak, soalnya aku masih banyak diam, karena masih mengagumi An. Tiba-tiba aku dikejutkan oleh suara kamu dah married ya? aku jawab belon. Udah. kamu tidur dulu, pasti kamu capai kan, ngga apa-apa koq trus An mau kemana? Tanyaku, Yachh. Aku disini nunggu kamu tidurjawabnya. Setelah itu aku mandi dan kembali ke An, kami ngobrol dan saling tanya tentang masing-masing, tak terasa jarak kami semakin dekat, lalu aku sandarkan kepalaku ke pangkal lengannya, dia An diam saja, aku semakin berani dan jarak kami semakin dekat, lalu aku sandarkan kepalaku ke salah satu bukit kembarnya dan dia masih belum bereaksi apa-apa, aku rasakan sesuatu yang empuk menempel kepalaku, sementara kami masih ngobrol dan dia sambil main game di HPnya.
Aku semakin penasaran, antara rasa takut dan penasaran aku cium pipinya, sambil senyum malu dia menjauhkan wajahnya dari wajahku, aku bisa pastikan kalau An juga merasakan hal yang sama, aku jadi yakin kalau An ngga akan nolak. Sambil basa-basi ngobrol, aku cium dia lagi, kali ini yang aku incar adalah lehernya bagian belakang. Iiichh, dia nyelutuk. kenapa? Tanyaku geli Ief katanya. Rasa penasaranku semakin bertambah dan aku semakin berani dan berani, aku pegang pahanya yang masih terbungkus celana, lalu kuelus perutnya dan dia ngga nolak. Lalu aku rebahkan di tempat tidur, kucium lehernya, sementara tubuh kami saling menempel, meskipun masih mengenakan pakaian, sengaja aku gesekkan Anuku ke punyanya An, dia membalas seakan ingin menemukan posisi yang tepat. Posisi An dibawah, aku diatas. Kugerakkan badanku maju mundur.dan oh.my Good.dia membalasnya dan mengikuti gerakanku, aku semakin terangsang. Lalu tangan kiriku mencari daerah pangkal pahanya, kutekan punya An dengan jariku, dia menikmatinya.. dan belum sempat kami melakukan yang lebih jauh, tiba-tiba datang seorang delivery service dari Perusahaan makanan Fast food yang sempat kami pesan tadi yach ngga jadi dech aku ngomong dalam hati.
Setelah selesai makan, aku coba untuk memulai, tapi An ngomong ntar aja, biar turun dulu nasinya, terpaksa aku menunggu, tapi dalam menunggu itu, aku ngga diam. Aku remas buah dadanya, meski ngga bilang, tapi aku yakin kalau An menikmati juga. Lalu aku cium lagi, kucium pipi, leher dan kupingnya, dia kegelian, dan aku semakin berani. Tak berapa lama, aku berhasil melepaskan kancing celananya dan reslitingnya aku buka, dia ngga nolak. Tak lama kemudian, olehku An sudah tidak bercelana lagi, CDnya sudah aku lepaskan alaamaakk.pemandangan indah berada didepanku, kulihat gundukan bukit kecil dengan pohon-pohon yang baru saja abis ditebang ada di depan mataku. Tanpa komando, aku jilati putingnya, lalu aku isep.. dan oohhaahesst.. An mendesah dan aku tambah terangsang lalu aku lepaskan celanaku sendiri, kini kami sama-sama telanjang. Kemudian ku cium dan ku jilat pahanya. Trus ke atas dan ke atas sampai aku di zona inti, bukan di daerah zona penyangga lagi (Zona Inti dan Zona Penyangga perupakan daerah kawasan hutan yang ada di system perusahaan tempat ku bekerja). Pelan tapi pasti, aku isep dan aku jilati labia minoranya, dan.. uuhh.. acchh..esstt dia mendesis. Aku terus memainkan benda paling berharga tersebut, aku sedot klitorisnya dan An semakin menggelincang lalu aku masukkan jari telunjukku ke lobang kenikmatan milik An dan. Oh..Tuhan. dia semakin menjadi dan menjadi.kumainkan tanganku didalamnya. dan An tambah menggelincang. Aku tak sabar lagi, kuarahkan punyaku ke wajahnya, lalu dia.. dia menyedotnya bagai ngemut permen loli, sungguh nikmat rasanya aku dibuatnya. Aku semakin tak tahan dan kuarahkan punyaku ke liang vaginanya, perlahan tapi pasti senjataku amblas, dengan gerakan teratur aku goyang pantatku maju mundur, oohh.
Aaahh.. kulihat mata An merem melek. Ya Tuhan nikmat banget rasanya..punyaku serasa ada yang menggigit dan ada yang menyedot dari dalam vagina An dan aku semakin merasakan kenikmatanaku merasakan sesuatu yang basah di dalam vagina An, dia sudah mengeluarkan cairan kenikmatannya., dan sekitar 10 menit aku merasakan sesuatu akan keluar dari pelerku, dan dengan gerakan yang kutambah kecepatannya aku ngga kuat lagi dan ooh eehh ahhaku dekatkan wajahku ke telinganya, dia memelukku eratsaat itu aku bahagia sekali rasanya. Kami tidak langsung melepaskan diri, ubuh kami masih menyatu, lalu aku usap dan kubelai rambutnya, sementara An masih berada di bawahku. Kulihat senyuman manis ditujukan ke arahku, mulai saat itu, kurasakan bahwa aku telah menaruh rasa sayang pada An. Setelah selesai melakukan hubungan intim itu, An lalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai, kami bercengkrama lagi..koq keluar di dalam sih? An tanya padaku, lalu kujawag kenapa? Dia bilangngga.. rasanya tambah enak koq, walau becek, tapi tambah enakbegitu katanya. Tidak tahu kenapa, rasa sayangku padanya kian bertambah, An merebahkan badannya, kepalanya diatas pahaku, kubelai rambutnya dan sekali-kali kucium pipinya. Ngga berapa lama, kami mengulangi lagi untuk mencari kenikmatan, kali ini dari posisi konfensional ke gaya doggy style. Waktu kumasukkan senjataku ke vaginanya, serasa senjataku ada yang menjepit, tapi rasanya semakin nikmat dan yang membuatku lebih puas waktu An mengerang dan mendesis aahh..eesstt.. oocchhIefaku semakin terangsang. Lama juga dia mengerang, dan beberapa saat kemudian aku kembali mengalami orgasme.
Kami melakukan hubungan sebanyak empat kali, dan yang terakhir seperti yang sudah, aku cium bibirnya, pipinya, lalu telinganya. Dia mengerang keenakan. Terus aku turun ke leher lalu kuisep putingnya lalu kusedot dan dia mengerang lagi. Kemudian aku jilat ketiaknya.dia kegelian lalu aku turun terus sampai perut terus turun ke zona inti. Seperti biasa, aku jilat klitorisnyaaku mainkan labia minoranya, tak terasa aku merasakan cairan kental keluar dari lubang vaginanya. Kini giliran aku di bawah, dengan pelan tapi pasti, An menjilat penisku,.rasanya seperti terbanglama An memainkannyasetelah batang penisku, dia pindah ke testiskudan..oohh rasa geli campur nikmat menyelimutiku. Lalu An menjilat kembali penisku lalu ke atasdia bales isep putingku, nikmat rasanya. Lalu dia cium leher dan telingaku, rasanya tambah nikmat aku dibuatnya.
Dengan gerakan pasti, An memegang penisku dan diarahkan ke vaginanya. Posisi An di atasku, dan.. busyet..lincah banget goyangannya.. penisku serasa ada yang memilin-milin. Tak berapa lama kudengar suara AnOoohh.oohh.aachh..suara yang sangat khas keluar dari lobang senggamanya dan kurasakan becek banget. Kami diam sejenak, lalu dengan posisi masing-masing setengah jongkok, aku tusuk-tusukkan senjataku ke dalam vagina An, dan yang terakhir ini aku lihat An semakin menjadi desahannya oocchh..aachhesstt..giillaa. oouuww.eesstt. setelah An mencapai orgasme, dia kembali menggoyang pinggulnya, dan aku kembali merasakan enak yang luar biasa, sambil goyang, An tersenyum kembali ke aku. Kulihat wajah yang begitu cantik ada di depanku. Aku semakin menaruh rasa sayang pada An. Tiba-tiba An ngomong mau doggy lagi? tanpa kujawab aku langsung mengambil posisi, kini aku di belakang An, dan perlahan kumasukkan penisku ke vagina An. Dengan pasti aku gerakkan penisku maju mundur, sekali lagi An mengerang dan gerakanku tambah kupercepat dan oouuchh oouuwwAn mengerang lagi, dan kurasakan tambah becek saja vagina An. Aku ngga mau lama-lama, kupercepat gerakanku, dan An mengikutinya, digerakkannya pantatnya ke depan dan ke belakang. Dan tiba tiba aku merasa mau orgasmedan..oohhoohh.aku keluar. Lalu aku lepaskan penisku dari vagina An.
Setelah selesai, kami saling membersihkan diri dan kami saling berdekapan lagi, aku merasa saat itu aku ngga mau pisah dengan An. Direbahkannya kepala An di dadaku, aku cium lagi kening An dan setelah selesai berbenah, kami sepakat untuk makan malam di Texas Chicken yang ada di pusat kota. Sekitar setengah jam kami makan, lalu kami sepakat pulang. Kami pulang naik taxi yang udah nunggu penumpang ngga jauh dari tempat kami makan malam. Dalam perjalanan pulang, An sempat bilang kalau An nanti hamil, lalu aku sarankan supaya memakan suatu buah yang kata orang bisa untuk obat. Sebelumnya An juga sempat bilang kalau sebelumnya An belum pernah mengalami becek di dalam vaginanya, selalu kering katanya. Dalam hati aku mersa bangga telah bisa membuat An puas. Di dalam taxi aku kembali memeluk An dan kuusap rambutnya lalu kukecup keningnya. Kami pisah di depan plasa S, sementara An pulang ke daerah R. sebelum pisah, An sempat mencium tanganku, dan dilambaikan tangannya ke arahku, aku merasa tambah kehilangan An.
Memang nasib orang tak ada yang tahu, sampai rumah aku berusaha untuk bersikap biasa saja seakan tidak pernah terjadi apa-apa. Tapi waktu aku mau tidur, tiba-tiba ada pertanyaan yang ditujukan ke padaku dan aku ngga bisa mengelak sebab tiket bis dan nota kembalian masih berada di dalam tasku. Ditambah lagi di memory HPku ada nomor HP yang dianggap asing, dan ada SMS yang datang dari temen sekantorku yang menanyakan tentang kabar An. Aku ngga sempat menghapus memory tersebut karena sebelumnya baterainya udah habis lagi. Aduhsialnya diriku ini.
Satu persatu nomor HP yang ada di memory HPku dihubungi, tak ketinggalan juga no HP An. Aku merasa bersalah pada banyak orang, tapi sampai sekarang aku masih belum bisa melupakan An. Yang aku sesalkan, kenapa tidak dari dulu aku ketemu An, kenapa baru sekarang, kenapa aku harus ketemu dengan An kalau aku tidak bisa memilikinya.
Sekarang aku hanya bisa berharap semoga An bisa hidup dengan tenang dan diberi kelancaran dalam kehidupannya. Memang, kalau hati kecilku ngga rela kalau An pergi jauh dariku, tapi Takdir telah bicara. Mungkinkah aku dapat menjalani semua ini?
Untuk An yang pernah mengisi hatiku, maafkan semua salahku, kalau aku mendengar lagunya Caffein, aku selalu ingat kamu An. Kamu ngga bisa aku miliki. Sampai sekarang aku masih sering main gitar sendiri sambil nyanyiin lagu tersebut, dan tak terasa air mata ini menetes di pipiku. Aku selalu ingat tentang masa-masa yang telah kita lalui bersama. An, kamu pasti tahu lagunya Lobo yang bertitlle How can I Tell Her About You. Masihkan kita akan bersua lagi An.?? Aku masih ingat saat kau panggil aku Ambon dan yang lain, semua masih ada dalam ingatanku.
TAMAT