Artikel Seks
Sunday, 20 September 2009
Gambar erotis aktifkan otak wanita
Penelitian ini dilakukan oleh tim dari School of Medicine Universitas Washington di St Louis, Amerika. Mereka meneliti kepekaan otak 264 wanita yang mendeteksi lebih dari 55 warna dari berbagai jenis gambar. Dari mulai gambar pemain ski air, gambar anjing yang tengah menggonggong hingga pasangan kekasih yang berpose sensual.
Namun yang paling mengejutkan adalah respon otak para wanita tersebut ketika mengamati gambar-gambar yang berbau sensual. Ketika para relawan melihat gambar erotik, otak mereka memproduksi respon elektrik yang lebih kuat dibandingkan ketika mereka melihat gambar lainnya.
Respon ini berjalan dengan sangat cepat, seperti ada sirkulasi saraf lain yang terlibat ketika gambar-gambar erotis itu diproses dalam otak. Ini pun dibuktikan dengan alat pendeteksi aktifitas elektrik otak yang disebut dengan ERP atau event-related content.
ERP ini mendeteksi semua pergerakan elektrik otak para relawan yang secara bergantian melihat gambar-gambar tersebut. Dari ERP ini didapat data bahwa ketika mereka tengah melihat gambar erotis, grafik ERP meningkat hingga 20% menjadi 160 miliseconds.
Padahal dulu juga pernah ada penelitian yang menyebutkan bahwa pria paling cepat tanggap dengan hal-hal visual dan pria juga paling mudah bergairah ketika melihat gambar atau video porno. Namun sepertinya penelitian lawas tersebut harus berganti. Kenyataannya wanita juga tak mau kalah.
"Biasanya secara subjektif pria memiliki penilaian material lebih tinggi terhadap hal-hal yang berbau erotis dibandingkan wanita. Jadi dari data tersebut kami mengharapkan wanita memiliki respon yang lebih rendah, tapi itu bukan permasalahan. Wanita juga punya respon yang sama kuatnya dengan yang terlihat pada pria," ungkap juru bicara penelitian Andrey P. Anokhin seperti dikutip detikhot dari Health24, Kamis (2/8/2006).
Majalah khusus wanita mungkin tak menggambarkan suasana erotis seperti yang kerap terlihat dalam majalah-majalah khusus pria. Tapi ini mungkin boleh dicoba. Karena tingkat sensifitas otak terhadap gairah seks lewat gambar sensual kini tak hanya berlaku bagi kaum Adam saja. Anda ingin mencobanya?