Ruwet pikiran, burung turun kemampuan

Pria jangan malu atau risih untuk berkonsultasi tentang disfungsi ereksi atau DE pada dokter. Ini saran atau anjuran yang sering dilontarkan para seksolog. Sebab pada kenyataannya, hanya sedikit pria yang memeriksakan diri ke dokter.

Karena itulah perlu adanya edukasi mengenai gangguan DE. Tidak hanya pada pria di negara-negara berkembang, tapi juga di berbagai negara maju. Dalam sebuah penelitian perilaku seks yang dilakukan di Amerika Serikat, hanya 20% pria Amerika yang melakukan pengobatan secara medis. Sisanya, melakukan pengobatan sendiri atau self healing.

Menurut seksolog Dr Boyke, bilsa dilihat dari grafik, 39 persen dari pria berusia 40 tahun, mengalami DE. Ketika usia meningkat 50 tahun, jumlah penderita De meningkat menjadi 48 persen. Menurutnya, hal ini erat kaitannya dengan tidak terjaganya kualitas dan kuantitas makanan sehari-hari.

Ditambahkan Boyke, impotensi yang sering ditemukan pada usia 40 tahun ke atas disebabkan oleh tidak terjaganya stamina atau tidak berolahraga secara teratur. Pada usia ini pria seringkali mengalami stres, memikirkan keluarga, anak-anak harus sekolah, persaingan kerja, pekerjaan menumpuk dan sebagainya.

Dan ketidakmampuan untuk membagi masalah dan mengatasinya, berpengaruh besar pada kemampuan seksual.