Seks Umum
Wednesday, 24 December 2008
Aku dan sepupu istriku
Aku kini bertugas sebagai ketua (Pengurus) Di sebuah perusahaan Swasta. Selepas bertunang dengan isteriku disuatu majlis keluarga (pihak isteri) aku terlihat sepupu isteriku bersama tunangannya. Pada pandangan pertama itu aku terus tertarik kepadanya. Usianya ketika itu sekitar 23 tahun masih lagi kuliah. Namun ku pendamkan saja hasratku kerana aku juga cinta pada isteriku. Setelahku bernikah sepupu isteriku juga bernikah tidak lama kemudian. Aku sering membayangkan melakukan hubungan seks dengan sepupu isteri (namanya Linda). Ketika aku bersenggama dengan isteriku aku membayangkan aku bersama Linda. Sosok tubuhnya indah, kulitnya putih mulus, payu daranya besar tapi aku tidak berpeluang memilikinya. Aku hanya bisa mengangan-angankan saja. Aku terus berangan-angan selama dua tahun.
Pada suatu ketika, sekritariku mohon berhenti dan jawatan itu kekosongan. Kebetulan pula Linda butuh pekerjaan dan aku terus menawarkan jawtan itu kepadanya. Tanpa banyak bicara dia menerima jawatan itu dan kini dia bekerja dibawah tanganku. Impian ku untuk memiliki tubuhnya kian mekar kerana setiap hari aku pasti melihatnya namun aku masih lagi mencari peluang bagai mana bisa aku menidurinya.
Pada suatu hari aku mendapat tugas untuk keluar kota kerena ada janji dengan pelanggan. Aku lantas meminta Linda untuk ikut bersamaku. Isteri tidak merasa apa-apa kerana Linda adalah sepupunya dan telah berkahwin. Aku menjalankan rancanganku. Aku menempah hanya satu kamar hotel dan memberi alasan bahwa hotel itu telah penuh. Pada mulanya Linda agak keberatan namun aku memujuknya dan mengatakan yang dia bisa tidur di atas katil dan aku pula bisa tidur di sofa.
Setelah mendaftar masuk ke hotel itu, aku terus kekamar mandi sementara Linda mengeluarkan pakaiannya untuk disimpan dalam almari. Setelah mandi aku keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai towel. Aku sengaja mahu menunjukkan susuk tubuh ku kepadanya. Linda melihatku kaget lantas dia memalingkan mukanya dari ku kerana malu. Aku terus berpakaian dan mengatakan aku ingin keluar sebentar dan menyuruhnya mandi. Lantas aku pun keluar. Lebih kurang lima belas menit aku kembali ke kamar. Apabila aku membuka pintu kamar kelihatan Linda baru keluar dari kamar mandi dan hanya memakai towel dari dada hingga ke pantatnya. Aku jadi tertegun melihat keindahan tubuhnya dengan payudaranya membengkak besar dan indah sekali. Kemudian ku lihat pantatnya yang bulat indah dan kelihatan vaginanya yang montok ketika dia membungkuk membelakangi ku.
Linda kaget dengan kehadiharanku tiba-tiba itu. Dia cuba lari kembali ke kamar mandi. Kebetulan aku berada di pintu kamar mandi dan dia terus ke dakapanku. Linda jadi kaku dalam dakapan ku. Aku dapat merasakan kelembutan payudaranya menyentuh dadaku dan terus seperti aliran listrik menjalar ketubuh ku. Nafasku terus tersekat-sekat ku lihat Linda memandang muka ku seperti minta di lepaskan. Aku terus mengucupi bibirnya yang munggil lalu menghisap-hisap lidah. Linda cuba menolak tubuhku tapi ku eratkan dakapanku.
Selesai saja bibirna ku gomoli akau menghisap cuping telinganya. Linda terus layu dan menjadi pasrah. Aku membisikkan ketelinganya " Linda aku sememangnya jatuh cinta padamu pada pertemuan pertama dulu." " Adakah kau pun cinta pada ku." Dia diam dan sedikit mengangguk. Aku membaringkan Linda di atas katil lalu aku menyelakkan towel di tubuhnya. Linda cuba menahan perlakuanku namun aku terus saja mencumbui telinganya dan dia terus pasrah. Kini Linda bogel tanpa seurat benang di hadapan ku. Impianku selama dua tahun kini hampir tercapai.
Aku mengucupi bibirnya sambil menghisap-hisap lidahnya. Linda hanya mengelus-ngelus keenakan.
"Roy.. aku juga cinta padamu dari mulanya. Aku juga kepingin ingin bersamamu."
Aku terus mengucupi lehernya yang putih dan terus meramas-ramas payu daranya yang besar itu. Aku mengihisap-hisap puting sambil menarik nariknya dengan gigiku. Linda mengeliat keenakan.
Aku menjilat seluruh tubuhnya sambil menggigit kecil. Linda terus mengelus keenakan dan tubuhnya menggeliat-geliat kesedapan. Linda membuka kangkangannya dan kelihatan viginanya yang gebu sedikit ternganga. ada cairan putih pada lubang viginanya dan klitorisnya ku jilat.
"Ohh.. enaknya sayang ku." Linda merengek sambil memijat-mijat kepala ku.
"Teruskan sayang..teruskan aku tidak pernah rasakan ini dengan suami ku." Rupanya suami Linda tidak pernah menjilat klitorisnya. Aku terus menjilatnya hingga Linda mencapai klimaxnya.
Setelah itu aku menanggalkan pakaianku dan akhir sekali CD ku maka terkeluarlah roketku yang sedang keras umpama besi. Linda terus meremas-remas roketku dan aku menyodorkan ke mulutnya. Linda cuba mengelak dari menghisap penisku.
"Aku ngak biasa. Suamiku ngak pernah begini."
Aku paksakan Linda untuk hisap penisku. Aku sodorkan penisku masuk penuh kemulutnya dan Linda seolah-olah mahu muntah. Namun dia terus kan menghisap penisku. Aku terasa begitu enak sekali dan Linda mengocok-ngocok penisku dengan mulutnya. Setelah hampir lima menit aku membuka kangkangannya lalu menyodorkan penisku ke lubang viginanya. Agak sempit juga lubangnya walaupun telah berkahwin. Linda mengeluh keras. Sakit barangkali.
"Sayang.. punyamu besar kali." Keluhnya.
Aku terus sorong tarik lubang nya makin basah..kecuk-kecak-kecuk-kecak irama sorong tarik jelas sekali. Linda terus mengeluh keras keenakan. Tubuh Linda beberapa kali kejang kerana beberapa kali sampai klimaxnya, aku masih terus menyorong tarik cuma semakin meningkatkan kelujuannya. Sudah hampir setengah jam aku menyorong tarik penisku. Ku lihat Linda sudah kelelahan. Kepala penisnya terasa nyut-nyut dan aku hampir ke klimax. Aku melajukan sorongan dan Linda mendengus keras. Sprott.. sprott.. sprott aku memancutkan spermaku kedalam rahim Linda dan Linda tergeletak kelelahan. Peluh membasahi tubuh kami dan Linda seolah-olah tidak mampu membuka matanya. Aku lantas mengucup dahinya.
Setelah menyemprot sperma kali pertama penisku masih terus menegang. Aku merasakan aku masih mampu untuk kali kedua. Linda telah begitu Lelah sekali. Kubisikkan ketelinga Linda yang aku ingin menyetubuhinya melalui lubang anusnya. Linda agak keberatan namun dia terlalu letih untuk menolakku. Lantas ku terbalikkannya dan menolak pantatnya supaya tinggi dan kelihatan lubang anusnya yang ketat dan basah kerana cairan viginnya. Aku terus menyorongkan penisku menusuk lubang anusnya. Dia menjerit kesakitan namun tidak berdaya. Aku merasakan suatu keenakan yang amat sangat kerana lubang anus itu sempit dan tidak pernah dimasuki penis. setelah beberapa kali menyorong tarik penis ku Linda mula menikmati keenakkannya dan memintaku meneruskan perlakuanku.
Aku terus menyorong tarik selama sepuluh menit dan aroma lubang anus mula menusuk hidung ku.. Ahh nikmatnya.. Linda terus menikmati penisku yang keluar dan masuk lubang anusnya. Kini setelah hampir dua puluh menit aku tiba ke klimax kali kedua ku.. tubuh ku kekejangan dan aku menyemprot sisa sperma ku kedalam lubang anusnya. Setelah selesai Linda begitu kelelahan sehingga tidak bisa bangun. Dia bisikkan ke telingaku bahwa dia tidak pernah merasakan kenikmatan bermain sex bersama suaminya dan tambahan pula suaminya mandul.
Setelah kejadian itu kami terus melakukan hubungan sex sehingga sekarang dan Linda kini hamil enam bulan atas perlakuan kami tanpa pengetahuan suaminya dan isteriku. Suaminya fikir anak itu anaknya.. biarkan saja. Walaupun Linda hamil aku tetap main dengannya samada melalui lubang vagina atau lubang anusnya yang semakin longgar.
TAMAT