Lain-lain
Friday, 21 May 2010
Aturan dunia bawah - 2
Pada suatu malam aku diundang untuk kepermandian air hangat milik Tanjung Lim. Ia terus menyanjungku untuk berpindah haluan selagi kami berendam dikolam air hangat. Aku terus berkata bahwa aku masih belum yakin dan perlu waktu untuk memikirkan hal tersebut. Ia lalu tersenyum dan keluar dari ruangan itu. Tak lama kemudian ada dua wanita keturunan darah orang Tio Ciu datang hanya memakai handuk. Mereka lalu membuka handuk mereka dan masuk ke kolam untuk memijitku. Aku hanya terdiam dan menikmatinya.
Mereka lalu mengosok punggungku dengan handuk basah yang halus. Wanita kedua meraba dadaku dengan kedua tangannya. Aku lalu memeluknya dan menciumnya. Ia lalu memelukku dan tangannya mengocok penisku dalam air. Payudaranya langsung menempel didadaku. Wanita yang dibelakangku langsung membuang handuk basah itu dan memelukku dari belakang. Punggung dan dadaku ditempeli payudara yang halus. Penislu langsung dikocok dengan 4 tangan. 2 wanita dari belakang mengocok batang penisku, dan wanita yang di depan mengocok kedua biji penisku. Aku merasa kenikmatan yang sangat besar didalam air hangat itu. Mulutku terus-terusan berciuman dan tanganku meraba punggung, bahu dan pantat wanita yang di depanku. Paha wanita itu menjepit perut dan pinggangku.
10 menit kemudian aku berbalik badan dan wanita yang ditadi dibelakangku langsung bersender ke tepi kolam. Ia lalu memegang erat tepi itu dan badannya mengambang diair. Terlihatlah vaginanya yang baru saja dicukur habis bulunya sehingga vaginanya terlihat halus dan licin. Tanpa berpikir panjang aku langsung menjilatinya dan menahan pantatnya agar ia dapat mengambang dengan mudah diair. Wanita dibelakangku menjepit pinggangku dengan pahanya dan kedua telapak kakinya menjepit batang penisku dan mengocoknya.
Baru pertama kali aku merasakan nikmatnya penisku dikocok dengan telapak kaki. Vagina wanita yang dibelakangku digosok-gosokkan ke pantatku. Lidahku terus menjilati lubang vagina dan masuk makin dalam. Cairan manis terus keluar dari mulut vagina. Ku hisap cairan itu dan kutelan. Lalu aku mengangkat pantatnya agak tinggi dan menjilati lubang duburnya. Kedua belah pantat yang empuk ku gigit dan kucium. Lima menit kemudian kami berganti posisi. Penisku kutusuk ke vagina wanita yang di depanku. Sedangkan wanita yang dibelakang memelukku dan berciuman denganku.
Tanganku terus-terusan meraba payudara wanita yang mengambang di depanku. Penisku terus-terusan dikocok dalam vagina wanita itu. Tak lama kemudian ia mengerang dan cairan vaginanya keluar semua. Aku pun berdiri dan menganti posisi lagi. Kali ini aku mencumbui pantat wanita yang tadi belakangku. Sedangkan wanita yang mengambang tadi memelukku dari belakang dan memain-mainkan biji penisku. Aku pun mencoba berciuman dengannya dan merasakan manisnya air liurnya. Penisku terus-terusan bergerak keluar masuk dari vaginanya. Akhirnya wanita di depanku merasa sakit duburnya. Ku cabut keluar penisku dan kutusukkan ke vaginanya.
Kuangkat badannya agar mengambang diair. Lalu wanita dibelakangku memelukku dengan erat. Lalu aku memeluk wanita di depanku secara cepat, dan kami semua berputar-putar didalam air dengan arah yang sama. Badanku dipeluk dua wanita dan kami mengambang serta berputar-putar dalam air hangat. Wanita dibelakangku tertawa karena merasa lucu. Wanita di depanku juga ingin ketawa namun kuciumi dia sampai tidak bisa buka mulutnya. Tak lama kemudian spermaku langsung mengucur kemana-mana dan karena kami masih berputar maka cairan sperma mengucur kemana-mana. Setelah itu kami keluar dari bak mandi. Aku lalu balik ke rumah.
Pada pagi hari aku terbangun dari tidur pulasku karena ada panggilan bosku lewat telepon gengamku. Ada rapat mendadak yang diadakan oleh ketua mafia. Aku pun datang ke tempat pertemuan seperti biasanya dengan Andy Ang. Bos mafia ku, Buntara Tan menjelaskan bahwa pihak Beijing mengirim orang-orang dari Macao yang dipimpin oleh Yuan Mang. Ia adalah pemimpin kuat yang dihargai banyak anggota. Ia dikabarkan telah tiba di Jakarta dengan membawa 800 orang anggota guna untuk menghancurkan Macan Hokien untuk selama-lamanya.
"Yang perlu kita takuti bukanlah serangannya, namun banyak kelompok lain seperti kelompok Ular Berbisa Hakka, dan kelompok Naga Tio Ciu akan ikut membantu mereka untuk menghancurkan kita guna untuk memperluas kekuasaan" kata bos mafiaku.
Banyak orang menawarkan diri untuk mengatasi Yuan dalam pertemuan itu, namun ketua cabangku, Erik Ang diberi kesempatan pertama untuk mengatasi hal ini. Akhirnya kami pun membubarkan diri. Bosku pun pulang untuk mendiskusikan strategi bersama adiknya Andy Ang. Sementara itu aku mempunyai kejutan besar yang sekaligus sebagai kado ulang tahun bosku. Aku menyusun siasat bersama temanku Eka, Wijaya dan Ricky untuk mengatasi serangan dari orang daratan itu.
Pada malam itu Yuan Mang berjalan-jalan keliling kota Jakarta untuk melihat situasi perang. Pada saat mobilnya berhenti dilampu merah terlihatlah wanita yang sangat cantik dan anggun. Pakaiannya pun tidak begitu seksi namun wajahnya yang cantik menawan, ditambah dengan tubuhnya yang seksi serta warna kulitnya yang kecoklatan memanglah menggoda utusan dari China daratan ini. Akhirnya ia membuka jendela dan mempersilahkan wanita itu untuk masuk ke mobilnya. Akhirnya wanita itupun diajak ngobrol sampai ke hotel.
"Namaku Siti dari palembang" kata wanita itu.
Wanita itu hanya mau dipeluk dan tidak mau dipegang untuk bagian dada dan perselangkaan paha.
"Ah jangan" kata wanita itu secara manja dan menggoda.
Akhirnya mereka sampai dihotel dan dipesanlah kamar VIP oleh Yuan dan wanita itu pun ikut masuk ke dalam bersamanya. Setelah lama mengobrol akhirnya wanita itu diajak untuk tidur bersama. Siti langsung menolaknya dan ia pun langsung diancam oleh Yuan.
"Bukannya saya tidak mau, tapi saya malu dan belum pernah dipegang oleh pria sebelumnya" kata Siti dengan manja.
"Kalau begitu kamu pegang saya dulu sampai terbiasa baru nanti saya pegang kamu" kata Yuan.
"Ah tidak mau ah, nanti Mas Yuan bohong. Nanti saya belum terbiasa langsung dipegang Mas".
"Kalau begitu tangan saya kamu ikat saja, nanti setelah puas baru ikatan saya dibuka".
Siti pada mulanya berpikir-pikir sebentar, lalu akhirnya ia menurut saja. Kedua tangan dan kaki Yuan diikat dengan kain secara erat-erat. Yuan pun tidak takut akan hal berbahaya yang terjadi padanya karena banyak anak buahnya berjaga diluar. Setelah diikat Siti naik dan duduk di perut Yuan. Lalu ia berbaring dan menciumi Yuan. Mereka berciuman secara mesranya. Akhirnya Yuan pun ditelanjangkan. Siti meraba-raba dada Yuan yang berotot. Setelah puas ia langsung membuka bajunya dan terlihatlah 2 buah payudara yang montok.
Ia lalu mengosok-gosokan payudaranya kedada Yuan dan membuat Yuan merasa terangsang. Penis Yuan langsung berdiri dan menempel di pantat Siti. Ia lalu merasa malu dan maju agak ke atas. Buah payudaranya mendekati wajah Yuan lalu dijilati sampai puas. Setelah itu Siti mengerang tanda ia pun terangsang. Tiba-tiba terdengar suara perkelahian diluar kamar. Aku dan teman-temanku menyerbu ke dalam kamar. Yuan tidak takut melihatku pada saat itu.
"Hah, orang Macao tidak takut mati. Namun perlu kau ketahui, setelah kau membunuhku, anak buahku akan bertambah ganas dan menyerang kelompokmu secara ganas. Kau sendiri akan mati dalam waktu kurang dari 3 hari".
Aku pun berkata, "Aku sudah tahu akan hal itu. Hari ini aku datang kesini bukan untuk membunuhmu, namun untuk mengambil filem porno antara kau dan Siti".
Yuan pun tertawa, "Ha.. ha.. ha.. kau kira aku ini siapa. Aku ini anak brandalan. Seks sudah tidak asing lagi buat anak buahku".
Aku pun tersenyum dan berkata, "Seks dengan wanita cantik memang sudah biasa, namun seks yang ini lain dari biasanya".
Ricky pun menyalakan kameranya dan Siti pun mulai membuka rok dan celana dalamnya. Ternyata Siti adalah waria. Penis Siti terlihat panjang tegang.
"Tidak!!" teriak Yuan.
"Kalau semua anggota melihat video ini. Mereka akan malu dan meninggalkanmu. Maka kelompok kami tidak perlu turun tangan" kataku.
Yuan terus-terusan berontak namun ia gagal. Siti langsung memasukkan obat perangsang kemulutnya dan mencium Yuan sehingga pil itu tertelan oleh Yuan. Yuan berusaha memberontak namun kepalanya dipegang erat oleh Siti. Lalu Siti mengocok penis Yuan hingga besar. Siti lalu mengulum dan mengocok biji penis Yuan didalam mulutnya. Setelah itu batang penis itu pun dikocok. Setelah 5 menit ia berdiri dan memegang batang penis Yuan lalu mengarahkannya ke pantatnya. Ia lalu bercumbu dengan ganasnya.
"Ah.. Ah.." desah Siti dengan keras karena ia bergerak seperti orang gila.
Yuan tidak sanggup melawan hal itu karena pengaruh obat. Tak lama kemudian Siti bangkit dari cumbuannya lalu tidur terlentang. Payudaranya langsung menempel di dada Yuan dan membuat penisnya bertambah naik. Batang penis Siti langsung digosok-gosokkan ke batang penis Yuan. Yuan terus berteriak seperti diperkosa waria sedangkan Siti terus mendesah.
"Uh.. Uh.."
Tak lama kemudian Yuan berhenti berteriak dan ikut berdesah. Gosokkan antara batang penis dan batang penis akhirnya membuatnya merasa nikmat dan terangsang. Lalu Siti bangkit dan duduk lalu kakinya mengunci paha Yuan agar tidak bergerak. Kedua biji Siti diadukan dengan kedua biji Yuan. Rasa geli bercampur nikmat dirasakan oleh kedua belah pihak. Lalu Siti mengenggam batang penisnya dan batang penis Yuan dengan dua tangan lalu batang penis itu disatukan, digosok-gosok dan dikocok.
"Uh.. Uhh.." mereka berdua mendesah keras.
Tak lama kemudian Siti mengalami orgasme. Ia lalu bangkit berdiri diranjang dan berlari ke arah wajah Yuan. Ia lalu memasukkan penisnya ke dalam mulut Yuan. Maka secara otomatis Yuan berontak tambah keras, namun batang penis sudah masuk ke dalam mulut Yuan. Tak lama kemudian sperma memuncrat keluar dari penis Siti dan masuk ke dalam mulut Yuan. Kedua tangan Siti memegang keras kepala Yuan agar ia tidak bergerak dan badan Siti bergetar. Setelah agak lama Siti berhenti bergetar.
Siti lalu mencium Yuan dan bermain lidah sedangkan sperma Siti masih didalam mulut Yuan.
"Aku suka dengan Mas ini. Nanti aku ajarin yang lebih enak deh Mas" kata Siti.
Bersambung . . .