Artikel Seks
Monday, 10 May 2010
Sakit saat berhubungan seks
Tak seorangpun ingin membicarakan rasa sakit saat berhubungan seksual, meskipun kira-kira 2 sampai 30 persen wanita mengalaminya, ujar Dr. Allan Gordon, neorolog dan direktur Wasser Pain Management Centre di Mount Sinai Hospital Toronto.
Segera seorang wanita mengalami sakit saat berhubungan seksual, hubungan seksual, self esteem, body image dan bahasa mereka akan berubah. Banyak wanita yang tidak mencari pertolongan, menganggap sakit tersebut hal biasa, meraka hanya menahannya atau tidak mengetahui apapun yang dapat mereka lakukan.
Sebenarnya, sakit saat berhubungan seksual itu dapat diobati, tetapi wanita yang memiliki masalah tersebut cenderung keras hati, mereka tidak begitu banyak memperdulikan, bahkan para dokter sekalipun.
Masalah ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
Vulvar vestibulitis:
Rentan terhadap sentuhan, umumnya dialami oleh wanita dalam masa remaja, sekitar 20 dan 3 tahunan. Sakit terjadi disekitar ujung vagina dari kontak atau penetrasi tampon, jari atau penis.
Vulvodynia:
Wanita yang telah berumur sering mengalami kondisi ini dimana mengalami gatal pada bagian vulva pada sisa atau selama ejakulasi atau buang air kecil.
Vaginismus:
Kondisi dimana otot di mulut vagina terlalu tegang sehingga terjadi kejang urat, menyebabkan rasa sakit saat penetrasi.
Penyebab sakit menentukan jenis pengobatan seperti biofeedback, anti depressants, obat anti epilectic, botox injection, terafi fisik, akupunktur dan terafi relaksasi. Tetapi metoda yang paling efektif adalah pendekatan multidisiplin oleh karenanya untuk mempermudah pengobatan, wanita harus mengetahui terlebih dahulu subjek masalah tersebut.