Lain-lain
Friday, 21 May 2010
Aturan dunia bawah - 8
Hanya dalam beberapa bulan wilayah Jakarta Timur sudah kacau balau dan para triad disana bangkrut. Akhirnya daerah itu kubeli dan kukuasai. Setelah itu timbul rasanya ingin menguasai daerah Taman Lawang. Dimata para triad-triad bodoh, daerah itu hanyalah daerah banci dan sangat memalukan untuk menguasai daerah itu, namun dimataku daerah itu adalah sebongkah emas yang tertimbun tanah dan tidak diketahui oleh orang lain. Para banci dan wanita panggilan dapat menghasilkan jutaan rupiah perharinya, maka apabila setiap wanita maupun waria dikenakan pajak sebesar 30 % maka pendapatanku akan berkembang berkali lipat. Yang sangat disayangkan adalah istriku Cynthia Lim yang menahanku untuk menguasai daerah itu karena ia takut aku akan menyeleweng. Aku tidak bisa berbuat apa-apa di depan istriku yang cantik dan manja itu. Maka aku mengirim anak buah untuk mencari gara-gara disana.
Pada suatu hari anak buahku dihajar preman disana, maka ia langsung meneleponku. Aku langsung mengirim 3000 orang pada malam itu dan membumi hanguskan seluruh wilayah Taman Lawang. Daerah itu langsung berubah menjadi daerah yang berbahaya dan menjadi bangkrut karena tak seorangpun yang berani ke sana lagi. Dalam pikiranku, apabila aku tidak berhasil mendapatkan wilayah itu, maka tak seorangpun boleh mendapatkannya.
Tak lama kemudian aku mendengar anak buahku yang bernama William Lam mengumpulkan anggotanya untuk berontak dan memisahkan diri dari Macan Hokien. Secara diam-diam ia juga dibantu oleh 3 kelompok triad yang masing-masing berasal dari Medan, Surabaya, dan Bandung. Maka akupun berusaha untuk bertindak duluan sebelum pemberontakan itu meletus, namun apabila aku membunuh William sebelum waktunya, maka akan ditakutkan jikalau semua anggota kelompokku akan kehilangan loyalitas mereka dan berontak pada saat aku tidak kuat bertahan lagi. Maka akupun menyusun siasat yang jitu. Suatu siasat yang bisa aku gunakan untuk membunuh pengkhianat itu serta membangkitkan loyalitas para anggotaku.
Pada suatu malam William kuundang makan sebuah restoran di Jakarta Selatan. Ia pun menurutinya dan kami makan bersama sampai tengah malam. Ia selalu berhati-hati dalam makan karena takut aku racuni. Namun setelah jam 1, ia tidak melihat kelakuanku yang membahayakan nyawanya, maka ia beranggapan bahwa aku tidak mengetahui pengkhianatannya. Lalu beberapa menit kemudian muncullah 5 wanita amoy. Mereka lalu mengganti lampu di kamar vip restoran itu menjadi lampu diskotek.
Lalu mereka mulai berjoget dengan seksinya. Semua amoy memakai stoking yang berbentuk seperti jala ikan. Mereka juga memakai gaun pendek sehingga celana dalam mereka dapat terlihat jelas ketika mereka berjoget. Aku pun bangkit berdiri dan berjoget bersama mereka. Lalu 2 amoy lainnya langsung menyerbu William. Mereka naik ke atas sofa tempat William duduk dan menari tepat di depannya. Dengan gaya erotisnya, William pun terangsang dan buka baju. Pada saat ia melihatku, aku sedang membuka celana dalam wanita amoy dan berciuman dalam keadaan berjoget. Ia pun langsung menelanjangkan dirinya dan 2 amoy itu langsung menelanjangkan diri juga.
Amoy pertama langsung menempelkan vaginanya ke wajah William yang dijilati dengan ganasnya. Sedangkan amoy kedua langsung duduk di penis William tanpa pemanasan lagi dan bergerak seperti kesurupan. Selagi wajah William tertutup, maka aku langsung kabur secara diam-diam keluar dari restoran itu. Tak lama kemudian 5 orang bertopeng masuk ke restoran itu dan membunuh William.
Pada keesokan harinya aku langsung mengadakan rapat darurat. Aku langsung mengatakan pernyataan penyesalanku karena tidak berhasil melindungi William. Aku mengarang cerita bahwa aku sedang ke toilet dan William sudah terbunuh pada saat aku kembali. Karena restoran itu terletak di wilayah Jakarta Selatan, maka aku langsung mendeklarasikan perang besar dengan triad di Jakarta Selatan. Hal itu langsung menjadi berita besar dikalangan dunia bawah. Triad Macan Hokien yang menguasai Jakarta Timur, Barat, serta Utara kini akan menyatukan seluruh kekuasaan dibawah tangan Macan Hokien.
Kelompok mafia di Jakarta Selatan segera mencari bantuan dari kelompok triad Surabaya, Bandung, dan Medan, namun tak seorangpun yang berani membantu mereka karena aku telah mengadakan perjanjian kepada mereka semua atas pembagian wilayah Jakarta Selatan. Akhirnya ancaman besar pun menggetarkan seluruh kalangan mafia disana. Aku pun sebenarnya tidak ingin mengadakan perang besar, karena akupun akan mendapatkan kerugian perang, serta kemungkinan besar serangan mafia dari aliansi China Daratan, Taiwan, dan Hongkong, serta baru-baru ini yang dikabarkan bahwa kelompok mafia Vietnam, Yakuza Jepang, Malaysia, serta Korea Selatan ingin datang dan menguasai beberapa daerah di Jakarta.
Maka aku menggunakan siasat penyebaran virus ke dalam triad Jakarta Selatan. Aku mengajak para anggota mereka untuk bergabung dan mengkhianati bos mereka sendiri. Hanya dalam waktu seminggu, 80% dari mereka langsung menerima sogokanku dan bergabung denganku. Sedangkan 20% lainnya kubabat dengan ganas. Akhirnya pada tanggal 20-November-2008 aku berhasil mempersatukan semua sindikat-sindikat menjadi satu organisasi besar yang dipimpin olehku dengan nama Macan Hokien. Pihak kepolisian langsung menahan para triad dari luar negeri, sedangkan aku menahan triad-triad dari luar Jakarta. Seluruh triad Medan, Surabaya, dan Bandung kuusir kembali ke tempat asal mereka. Perjanjian kukhianati dan akhirnya dunia bawah di kota metropolitan Jakarta dikuasai oleh pihak kepolisian yang dipimpin oleh Sadikin, dan sindikat Macan Hokien yang dikuasai oleh aku sendiri.
Kelompok Macan Hokien ini bertahan lama. Istriku meninggal dalam usianya yang ke 30 akibat tumor otak. Akupun hanya bisa meratap kematiannya. Sebelum ia meninggal ia berpesan agar aku meninggalkan triad ini. Itulah pesan terakhir yang aku ingat sampai sekarang ini.
Tak lama kemudian aku pergi jalan-jalan ke Canada. Disana aku meluangkan waktuku untuk tinggal selama seminggu di villa yang kusewa. Disana aku menikmati salju untuk pertama kalinya dalam hidupku. Pada malam harinya seorang wanita bule datang ke villaku untuk menawarkan jasa seks yang biasanya kupesan untuk semalaman. Wanita bule itu wajahnya seperti supermodel. Umurnya baru 22, rambutnya panjang dan berwarna pirang. Tubuhnya langsing dan kulitnya seputih salju.
Pada malam hari setelah ia mandi, ia langsung masuk ke ranjang dalam keadaan bugil. Tubuhnya yang putih bersih dan harum itu hanya beralaskan selimut. Melihat hal itu akupun segera masuk ke selimut itu dan meraba-raba pahanya. Kedua pahanya langsung menjepit kakiku. Ia lalu memelukku dan menciumku. Tanganku langsung meraba-raba kedua buah payudaranya secara pelan-pelan. Aku dapat melihat dari wajahnya yang agak sedih. Mungkin ia tidak sanggup membayar uang kuliahnya sehingga harus mejajakan tubuhnya untuk orang lain. Aku tidak begitu peduli pada hal itu, karena aku selalu membayar lebih dan juga bonus yang kuberikan sangat banyak, jadi ia selalu datang ke tempatku. A
ku lalu memeluknya dan merasakan padatnya payudaranya disekeliling dada dan perutku. Aku juga mengelus-elus pantatnya yang elastis dan lunak itu. Wanita itu berkeringat dengan cepat sehingga tubuhnya itu dalam sekejap sudah menjadi basah. Kujilati payudaranya, dan kucium bahunya. Ia menutup matanya dan rambutnya terurai sampai ke punggungku. Pahanya terus-terusan bergerak dan mengosok pahaku sehingga penisku bertambah naik. Lalu ia berbaring dan kupeluk dia dari belakang. Lalu penisku secara perlahan-lahan masuk ke dalam lubang pantatnya yang sudah basah itu dan kucumbui dengan ganas. Ia lalu berdesah.
"Oh yeah baby, do it more, more, more.."
Aku menjadi semakin terangsang dan bercumbu makin keras. Lalu aku berbaring lemas di ranjang karena usiaku yang sudah agak tua. Wanita bule itu lalu bangkit dan membimbing penisku masuk ke dalam lubang vaginanya. Lalu ia bergerak atas bawah seperti kerasukan. Aku merasakan nikmatnya penisku ini dikocok dan dipijit. Tak lama kemudian aku mencapai tahap orgasme dan spermaku bercucuran di dalam vaginanya. Ia langsung terkapar diatas dadaku karena lemas. Payudaranya kuraba dan kupeluk dia dalam selimut. Badannya yang berat dan seksi itu menindihku dalam malam yang mesra. Itu adalah malam yang indah bagiku.
Pada keesokan harinya aku hendak balik kembali ke Jakarta karena mendengar bahwa Sadikin pensiun, maka aku ingin segera pulang dan mengadakan hubungan kerja sama dengan penggantinya. Tepat tanggal 31 Desember 2009 aku pulang ke Jakarta melalui pesawat Hongkong. Didalam pesawat itu ada seorang pramugari asal Hongkong yang cantiknya luar biasa. Badannya langsing dan tingginya 176 cm. Rambutnya panjang dan dicat sedikit kemerah-merahan. Pahanya halus dan semua orang terus-terusan melihat kepadanya. Pada suatu saat kapal terbangku diterpa angin besar sehingga terjadi goncangan besar. Pramugari itu jatuh tepat ke pelukanku. Bibirnya tanpa sengaja berciuman denganku. Payudaranya tak sengaja mendarat didadaku. Dan tanganku juga tak sengaja memeluk pinggul dan memegang pantatnya.
"Sorry" katanya lalu tersenyum padaku dan pergi kembali ke belakang kapal.
Semua orang melihatiku dan iri padaku. Aku hanya tersenyum saja. Tepat jam 11 malam semua orang sudah tidur didalam pesawat itu, namun aku tidak dapat tidur karena tidak biasa tidur dipesawat, maka aku jalan-jalan ke belakang kapal dan hendak ke toilet. Pada saat aku membuka pintu toilet, terlihatlah pramugari itu sedang menaikan kembali celana dalam merahnya.
"Auw sorry, I forgot to lock the door".
Namun aku bukannya menutup kembali pintu itu, aku malah masuk ke dalam dan mengunci pintu toilet.
"Hey What are you doing?" tanya pramugari Hongkong itu.
Aku langsung memegang kedua lengannya dan menciumnya. Ia berusaha memberontak.
"MMhh.. Mhh.." desahnya, namun aku tetap mencium dan melumat-lumatkan mulutnya dengan lidahku.
Tak lama kemudian ia sudah melemas dan tidak berontak lagi. Tangannya kulepaskan dan kupeluk tubuhnya yang ramping itu. Kedua tangan dia langsung memeluk tubuhku. Kami langsung saling berpelukan dan berciuman. Kaki sebelah kanan pramugari itu kuangkat dan ku raba-raba pahanya yang mulus itu. Lidahnya pun tidak kalah ganasnya melumatkan mulutku. Air liur kami saling bercampur didalam mulut. Lalu ia menutup alas kakus toilet dipesawat itu dan mendorongku untuk duduk diatasnya. Aku lalu duduk dan memeluk pahanya. Kedua lenganku mengunci pantatnya dengan erat-erat. Tanganku menarik celana dalamnya ke bawah dan kujilati lubang vagina dan pantatnya. Ia pun berdesah kuat.
"Uh.. Em.. Eh.."
Aku makin lama makin terangsang. Lalu kami menelanjangkan diri kami masing-masing. Setelah itu aku bersender didudukanku dan pramugari itu duduk dipangkuanku. Payudaranya ku peras-peras dan pantatnya kutusuk dengan penisku. Punggungnya menempel didadaku dan bahu serta lehernya kujilati dengan ganas. Lalu pipi kami saling bergosok-gosokan satu sama lain.
"Ah.. Ah.. Ah.. Ah.."
tak lama kemudian aku mencapai tahap orgasme dan spermaku mengucur deras keluar ke pantatnya. Ia lalu berbalik badan dan memelukku. Ia lalu mencumbui penisku dengan vaginanya. Aku merasa makin lemas namun nikmat. Ia terus menciumku. Kedua payudaranya memencet dadaku. Ia terus bergoyang atas bawah seperti sebelumnya. Punggungnya terus kuelus dan payudaranya kujilati dan ku enjot-enjot. Tak lama kemudian aku mencapai orgasme untuk kedua kalinya. Kepalaku bersender ke belakang dan mataku tertutup menikmati cucuran deras spermaku didalam vaginanya yang hangat. Lalu aku merasa sangat ngantuk dan hampir tertidur. Aku mendengar suara lemari kecil dibuka. Sepertinya pramugari itu mengambil sesuatu. Oleh-olehkah? Atau apakah ia ingin memberiku alamat dan nomer telponnya.
Pada saat kubuka mataku sebuah pistol dilengkapi anti suara dimasukan ke dalam mulutku. Badanku yang sudah lemas dan ngantuk ini tidak bisa berbuat apa-apa. Tiba-tiba kulihat jari pramugari itu menarik pelatuknya dan sebuah peluru timah panas menembus kerongkonganku. Aku merasa kesakitan yang luar biasa, namun aku tidak dapat berteriak karena pita suaraku sudah bolong oleh peluru. Rasa pedih membuat air mataku bercucuran dan aku batuk darah. Setiap kali aku batuk, leherku terasa seperti disayat pisau. Aku pun muntah darah dan menutup mataku.
Namaku Anthony Tan. Aku tidak sanggup melewati tahun baru 2010. Posisiku sebagai pemimpin dari triad terbesar di Indonesia berakhir. Kelompokku hancur berantakan. Macan Hokien hanyalah tinggal sejarah belaka. Mafia dari luar negeri dan luar Jakarta berebut wilayah diseluruh Jakarta. Ketua polisi yang baru menggantikan Sadikin, bekerja sama dengan semua pihak dan menerima sogokan setiap harinya. Sejak semula aku sudah tahu bahwa hidupku tidak akan lama, karena aku mengambil jalan yang sesat untuk mempertahankan hidup. Tidak ada sesuatu didunia ini yang abadi. Kelompok triad yang sekuat apapun, pada akhirnya harus hancur dan dilanjutkan oleh generasi baru. Nasehat istriku sebelum ia meninggal memang benar-benar terjadi. Kami adalah berandalan yang hidup didunia kalangan bawah. Hidup kami tidak pernah berakhir indah. Kami pasti akan mati dengan cara yang ganas. Nama kami hanya dikenang sebatas satu atau dua generasi. Kami adalah Macan Hokien, penguasa dunia kalangan bawah.
Tamat