Jade dragon - 3

Brick lalu mengambil sebuah pisau lipat dari kantung celananya. Pertama dia menarik sarung tangan Jade Dragon and memasukkan ujung belatinya kearah baju Jade Dragon.

"Hmm.. Barang mewah, sutera"

Jade Dragon hanya bisa memberontak dan mencoba menarik tangannya, namun tali yang mengikatnya lebih dari cukup untuk menahan semua pergerakannya. Kembali brick memotong baju Jade Dragon, hingga menuju ke bagian dadanya. Ketika selesai menguliti pakaian Jade Dragon, terlihatlah tubuh indah Jade Dragon yang baru berusia 18 tahun. Usianya yang muda tidak membuat tubuhnya kalah menarik, bahkan, tubuhnya sangat atletis, berotot namun tetap indah dipandang dengan ukuran buah dada yang cukup besar dan kencang.

"Wow!" teriak salah satu begundal Bos Crunch yang sedari tadi melihat semua aksi itu. Banyak diantara mereka yang terpana melihat keindahan tubuh Jade Dragon. Buah dadanya sangat sempurna, kencang, dengan areola yang kecoklatan.
"Sebuah tangkapan yang berharga" kata Brick.

Brick tak dapat menahan diri untuk mulai mengerayanggi tubuh Jade Dragon, mulai dari pangkal pahanya, hingga ke arah dadanya yang seperti menawarkan diri untuk dilukai. Brick mulai memainkan puting Jade Dragon pelan dan semakin lama semakin kencang.

Jade Dragon hanya bisa mengigit bibirnya menahan rasa amarahnya, namun tak ada yang dapat dilakukan olehnya. Sebuah erangan sakit terdengar dari bibirnya yang sensual.

"Akan kubuat kau lebih dari sekedar mengerang, wanita jalang!" Bentak Bos Crunch.

Sedikit demi sedikit Brick mulai menambah tekanannya, membuat Jade Dragon semakin mengerang tertahan, hanya harga dirinya yang membuatnya masih tetap bertahan. Jade Dragon merasakan perih pada putingnya. Brick terus menyiksa Jade Dragon selama beberapa menit. Dia ingin melihat sejauh mana Jade Dragon dapat tetap menahan rasa sakitnya. Dia melihat dibalik penderitaannya Jade Dragon masih menyimpan rasa sombongnya sebagai seorang superhero. Menghancurkannya akan menjadi suatu hal yang menarik, pikirnya.

Bos Crunch yang sedari tadi hanya memandang mulai ambil bagian. Ditariknya celana yang dikenakan Jade Dragon. Terlihatlah celana dalam Jade Dragon yang tipis terbuat dari sutra sehingga bulu kemaluannya dapat terlihat dari luar. Dengan sigap Bos Crunch merobek celana dalam Jade Dragon, memperlihatkan kemaluannya yang sangat menawan.

Napas Jade Dragon semakin berat, tidak pernah terbayang olehnya berada dalam situasi ini. Terikat diatas meja dengan belas kasihan musuh-musuhnya. Bos Crunch mulai memasukkan jarinya kedalam kemaluan Jade Dragon, mulai dari sebuah jari hingga lama-lama kepalannya masuk ke dalam Jade Dragon.

Sesuai dugaan Bos Crunch, Jade Dragon tidak pernah berhubungan intim. Lapisan Hymennya masih terlindung. Tangannya mulai menjamah dada Jade Dragon.

"Siapa namamu?" tanyanya lembut ditelinga Jade Dragon

Jade Dragon tidak menjawab. Ia tidak mau memberitahukan hubungannya dengan Zhou Jin karena khawatir akan keselamatan Zhou Jin.

Bos Crunch dengan kejam mulai menekan keras putingnya sehingga Jade Dragon mulai mengeluarkan erangan yang makin keras walau masih tertahan.

"Namamu pelacur! Atau akan kubuat kau berteriak kesakitan!" Bentak Bos Crunch merasa dipermalukan
"Jade Dragon" jawab Jade Dragon berusahan menahan sakitnya.
"Jade Dragon? Jade Dragon sialan! Baiklah, kalau itu maumu!" Bentak Bos Crunch

Tanpa basa-basi Bos Crunch melepas celananya. Terlihatlah batang kemaluannya yang besar. Dia mulai menempelkan penisnya kearah kemaluan Jade Dragon.

"Akan kubuat kau berteriak-teriak Jade Dragon. Jade Dragon namamu bukan?"

Jade Dragon hanya bisa merintih menahan sakit ketika Bos Crunch mulai memperkosanya. Jade Dragon yang tidak pernah berhubungan intim dengan siapapun merasakan sakit yang amat sangat ketika kemaluannya dipaksa memelar oleh penis Bos Crunch yang besar sesuai dengan tubuhnya yang sangat besar dibandingkan manusia biasa.

"Apakah namamu masih Jade Dragon?" tanyanya disela-sela tusukannya.
"Namaku Jade Dragon" Kata Jade Dragon lagi diselangi rintihan sakit.
"Baik, Jade Dragon namamu!"

Bos Crunch terus memperkosa Jade Dragon yang kali ini tidak bisa menahan rasa sakitnya dan mulai mengeluarkan erangan sakit. Labianya serasa dirobek-robek oleh setiap penetrasi Bos Crunch. Bos Crunch tidak mempercepat aksinya, ia ingin membuat Jade Dragon merasakan sakit selama mungkin.

Jade Dragon tidak dapat mempercayai apa yang terjadi. Dia merasakan sakit yang amat sangat saat vaginanya dipaksa untuk berekspansi dibawah serbuan penis Bos Crunch. Jade Dragon mengumpulkan sisa-sisa tenaganya untuk mencoba memberontak tetapi hal ini hanya makin membuat Bos Crunch bersemangat dan mempercepat gerakanya. Setiap gerakan Bos Crunch membuat Jade Dragon merasa seperti dirobek-robek. Rasa sakitnya ditambah oleh kenyataan bahwa begundal-begundal Bos Crunch menyoraki bosnya seakan ingin membalas sakit hati mereka saat dikalahkan oleh Jade Dragon.

Berontakan Jade Dragon membuat Bos Crunch pada tahap Orgasme. Ia menahan sekuat tenaga orgasmenya untuk sebisa mungkin menyiksa Jade Dragon. Belum pernah ia merasakan kenikmatan seperti ini, vagina Jade Dragon sangat sempit dan kencang membuatnya ingin menikmati orgasmenya sebisa mungkin. Ia mendapatkan orgasmenya semenit kemudian.

"Brick, giliranmu, lihat apa namanya masih Jade Dragon!" perintanhnya lagi

Brick tanpa menunggu perintah kedua kalinya langsung menggantikan posisi bosnya. Jade Dragon hanya bisa menahan sakitnya ketika Brick dengan penisnya yang tidak kalah dari bosnya mulai menghujani kemaluannya dengan tusukan penisnya.

Bos Crunch yang sekarang duduk menonton sembari tertawa hanya menambah penderitaan Jade Dragon. Perkosaan terhadap dirinya memang menyakitkan, tetapi kenyataan bahwa semua perlakuan ini sedang disaksikan oleh hampir 20 orang membuat harga dirinya semakin terluka.

"Namamu, sebutkan namamu manis, dan mungkin akan kuhentikan semua ini" Tanya Bos Crunch lagi
"J.. Jade Dr.. Dragon" Jawab Jade Dragon lemah namun masih menampakkan kekuatannya untuk tidak menyerah.

Jade Dragon tidak ingin membahayakan nyawa Zhou Jin. Walau Zhou Jin termasuk seorang ahli bela diri yang notabene gurunya, tetapi ia tetap khawatir akan tipu muslihat Bos Crunch.

"Baiklah, Brick, buat dia bicara!" Bos Crunch menjawab dengan kesal

Jade Dragon tidak dapat menahan erangannya ketika vaginanya yang masih memar oleh Bos Crunch sebelumnya kembali diserbu dengan kasar oleh penis Brick yang besar. Teriakannya yang memenuhi ruangan disambut dengan sorakan begundal-begundal Bos Crunch.

Bos Crunch hanya mengamati dengan kagum. Sampai kapankah wanita jalang ini dapat bertahan. Kalau saja wanita biasa mungkin sudah tak sadarkan diri, guman Bos Crunch.

Sebuah teriakan keras dari Jade Dragon membuyarkan lamunan Bos Crunch. Tampaknya Brick sudah mendapatkan orgasmenya dan terlihat sangat nyaman memakai kembali celananya. Jade Dragon yang sudah sangat lelah hanya dapat menyandarkan kepalanya diatas meja dan menunggu siksaan selanjutnya.

"Bagaimana manis?" Tanya Brick

Jade Dragon hanya terdiam dan mengerahkan semua sisa-sisa kekuatanya untuk meludah kearah Brick. Namun usaha itu sia-sia, ia terlalu lemah untuk dapat meludah sejauh itu.

"Bangsat! Baiklah, kalian semua gilir dia! Buat wanita jalang ini bicara!" Bos Crunch yang merasakan malu karena tak dapat mengalahkan seorang wanita yang tak berdaya menjadi emosi

Tanpa menunggu aba-aba berikut semua begundal-begundal itu mulai ambil posisi untuk menggilir Jade Dragon. Mereka yang sudah terangsang menyaksikan semua siksaan terhadap Jade Dragon ingin merasakan sendiri kenikmatan ini. Terlihat dendam dimata mereka atas perlakuan Jade Dragon sebelumnya.

Jade Dragon yang sudah terlalu lelah berada dalam kondisi terlalu lemah untuk menyadari apa yang terjadi disekelilingnya. Berkali-kali ia tak sadarkan diri hanya untuk disadarkan kembali oleh tamparan di wajahnya. Bos Crunch ingin ia merasakan setiap detik penderitaanya.

Setelah tiga jam pemerkosaan itu berakhir. Jade Dragon terbentang tak sadarkan diri di meja besar itu. Darah bercampur sperma tergenang di lantai. Terlihat darah bercampur sperma yang masih menetes dari vaginanya yang sudah memar kemerahan akibat penyiksaan yang dialaminya.

Jade Dragon mulai sadarkan diri, ia berada dalam sebuah cell yang kecil, diterangi oleh lampu bohlam yang redup. Tubuhnya yang telanjang masih merasakan sakit disetiap sendi-sendi akibat apa yang dialaminya. Tiba-tiba pintu terbuka, dan masuklah begundal-begundal Bos Crunch yang membawa selang air. Mereka menyemprotkan air bertekanan tinggi ke arah Jade Dragon yang tak dapat melawan karena tangannya masih terikat dibelakang. Tekanan air bertekanan tinggi itu membuat Jade Dragon merasa seperti tertusuk jarum diseluruh tubuhnya.

Setelah selesai, seorang dari antara begundal itu membawa handuk dan mulai mengeringkan dengan kasar Jade Dragon. Setelah selesai ia menampar Jade Dragon dengan punggung tangannya, membuat Jade Dragon kembali tersandar di tembok selnya.

"Rasakan wanita jalang!" bentaknya sembari keluar dan mengunci pintu.

Malamnya Jade Dragon disuguhi makanan dan air. Jade Dragon sadar bahwa itu semua disediakan agar ia dapat tetap hidup untuk dipermalukan dan disiksa, tetapi rasa lapar sekaligus niatnya untuk bertahan hidup membuatnya tetap menghabiskan makanannya.

Jade Dragon masih setengah tertidur ketika ia mendengar pintu selnya dibuka. Bos Crunch muncul diikuti dengan lima begundalnya yang masing-masing bersenjatakan revolver untuk berjaga-jaga. Dibawah todongan pistol Jade Dragon tidak dapat berbuat apa-apa ketika mereka memaksanya berdiri dan menyuruhnya berjalan.

Masih merasakan sakit akibat pemerkosaannya kemarin Jade Dragon tidak dapat berjalan dengan benar, setiap langkahnya terasa sangat menyakitkan, terutama di bagian pangkal pahanya. Mereka membimbingnya memasuki sebuah ruangan.

Jade Dragon memasuki ruangan itu. Di dalam ruangan itu dapat terlihat sebuah meja yang berisikan banyak alat-alat yang mengerikan. Salah satu begundal melepaskan ikatan tangan Jade Dragon dan kembali mengikatnya pada rantai yang tersambung di atap ruangan itu. Jade Dragon kini hanya berdiri dengan ujung kakinya karena rantai yang mengikat tangannya ditarik oleh salah satu begundal itu membuat tangannya harus menanggung berat badannya. Jade Dragon hanya dapat mengigit bibirnya untuk menahan sakit.

"Namamu masih Jade Dragon manis?" Bisik Bos Crunch ditelinganya

Jade Dragon mengumpulkan sisa-sisa tenaganya untuk mengangkat dengkulnya dan menendang selangkangan Bos Crunch. "BUK" Bos Crunch berteriak kesakitan ketika dengkul Jade Dragon mendarat di selangkangannya.

"Bangsat" teriak Bos Crunch kesakitan
"Brick, beri dia pelajaran!"

Brick mengambil sebuah pipa besi dan melapisinya dengan handuk yang bertujuan untuk tidak menimbulkan luka pada bagian luar Jade Dragon. Ia tidak ingin hadiahnya cacat permanen. Dengan sigap ia mendekati Jade Dragon dan mengambil posisi. Jade Dragon hanya dapat memejamkan mata dan bersiap untuk menunggu nasibnya. Namun Brick tidak meneruskan aksinya. Setelah beberapa lama Jade Dragon membuka matanya dan saat itulah pukulan Brick datang ke arah tulang rusuknya. Rupanya Brick ingin Jade Dragon melihat apa yang dilakukannya sehingga ia menunggu sampai Jade Dragon membuka matanya.

"Ugh" erang Jade Dragon

Kembali Brick melancarkan pukulannya, kali ini ke arah paha Jade Dragon. Jade Dragon kembali mengerang kali ini lebih terdengar dibandingkan erangan sebelumnya. Brick melancarkan pukulannya secara ritmis, ia menunggu beberapa saat disela pukulannya memberikan Jade Dragon konsentrasi penuh pada apa yang dilakukannya. Jade Dragon hanya dapat mengigit bibirnya menghadapi perlakuan Brick. Pukulan terakhir mendarat di selangkangan Jade Dragon yang membuatnya tak sadarkan diri menahan sakit.

Jade Dragon kembali sadarkan diri oleh siraman air dingin dimukanya. Kali ini Bos Crunch membawa sebuah tongkat kayu.

"Bagaimana Jade Dragon? Masih bersikeras?" tanyanya setengah berharap Jade Dragon masih bersikeras, ia tidak mau begitu mudah mengalahkan hadiahnya yang didapat dengan susah payah.

Jade Dragon hanya memandang dengan penuh amarah menandakan kekerasan hatinya untuk tidak memberikan kepuasan terhadap Bos Crunch. Merasa senang, Bos Crunch melangkah kebelakang Jade Dragon. Ia menempelkan ujung tongkatnya ke pantat Jade Dragon.

"Tidak, jangan disitu! Tidak!" Protes Jade Dragon menyadari apa yang akan dilakukan Bos Crunch

Bos Crunch yang merasa mendapat angin karena untuk pertama kalinya Jade Dragon menunjukkan ketakutannya mulai memainkan tongkatnya. Diputar-putarnya tongkat itu untuk membuat Jade Dragon semakin takut. Lalu secara tiba-tiba ia menusukkan tongkatnya kedalam anus Jade Dragon.

"Aarrgghh, tidak!" kali ini Jade Dragon tidak dapat menyembunyikan rasa sakitnya. Teriakannya dapat terdengar keseluruh ruangan.

Bos Crunch kembali memainkan tongkatnya yang kini sudah memasuki anus Jade Dragon. Dia dengan kejam memutar-mutar tongkatnya dalam anus Jade Dragon.

Hari itu Jade Dragon disiksa dengan kejam oleh Bos Crunch dan Brick, mereka bergantian menyiksanya dengan berbagai cara. Setelah puas memainkan tongkatnya, ganti Brick yang menyalakan sepuntung rokok dan menempelkannya ke bagian-bagian tubuh Jade Dragon. Jade Dragon sudah tidak perduli lagi dengan harga dirinya, teriakannya dapat terdengar memenuhi markas Bos Crunch. Namun tetap ia tidak mau menyebutkan namanya.

"Sial, sudah seharian kita menginterogasinya, namanya saja masih belum dapat!" umpat Bos Crunch sembari menempelkan ujung rokok yang menyala ke puting Jade Dragon.

"Panggil anak-anak, suruh mereka layani wanita jalang ini. Kita teruskan besok Brick" jawab Bos Crunch yang sudah berkeringat seharian menyiksa Jade Dragon.

Jade Dragon kembali berada di selnya setelah terlebih dahulu diperkosa massal oleh anak buah Bos Crunch. Ia tidak dapat memikirkan apakah yang akan dilakukan oleh Bos Crunch besok, apakah ia dapat tetap bertahan? Sampai kapan ia dapat bertahan? Apakah ada jalan keluar dari semua ini?

Tamat