Reportase PAS Alda - 1

Sebelumnya, kami ingin memperkenalkan diri. Kami Flux_bee, DJ-Key, dan T-Script. Kami selalu mengikuti perkembangan karier artis. Mulai dari 1st step, naik daun, sampai over the top. Kami lihat kurangnya kejujuran media cetak dalam memaparkan kehidupan mereka yang sesuai dengan realita. Untuk mengantisipasi hal tersebut, kami membentuk team Penyelidik Artis Sexy (P.A.S). Kami memaparkan kebenaran tentang mereka (artis sexy) yang tidak dapat diberitakan oleh media lain.

Pada kesempatan ini, sekaligus perdananya P.A.S showbizz. Kami mengungkap kebenaran tentang kehidupan artis berikut ini. Kami sempat mengadakan survey di internet untuk pemilihan artis yang akan diberitakan pada edisi perdana kami. Selain itu kami juga meminta bantuan para pembaca yang budiman, untuk memberi info kepada kami tentang artis yang menurut pembaca harus kami liput dan kami selidiki kehidupan mereka yang sesungguhnya. Kami butuh nama lengkap artis tersebut beserta biodatanya. Juga cantumkan alasan, mengapa anda memilihnya. Dan bagian tubuh mereka mana yang paling menonjol.

Sekian kata pembuka dari kami. Kami, team P.A.S meminta maaf kepada semua pihak yang dirugikan (kami harap tidak ada). Terima kasih, kami tunggu info anda melalui e-mail kami yang tercantum di akhir halaman.

*****

Usianya tergolong belia, baru 20 tahun. Meski begitu, keindahan ragawi Alda tak perlu disangsikan lagi. Cantik, seksi dan montok, kata itulah yang pantas ditujukan pada penyanyi dan pemain sinetron berdarah Jawa dan Arab itu.

Tubuhnya yang berukuran 162 cm dengan bobot 49 kg, terlihat nyaris sempurna. Kulitnya putih mulus dengan rambut-rambut halus di beberapa bagian tubuhnya, hidungnya bangir, bibirnya ranum dan matanya sayu. Bagian dadanya yang besar dan terlihat padat juga menjadi daya tarik tersendiri pada sosok penyanyi yang meroket lewat tembang Aku Tak Biasa ini. Alda sendiri menyadari kalau tubuhnya memang montok.

"Yang pasti, buatku ini merupakan karunia yang patut disyukuri. Saya sih hanya bisa bersyukur, kalau ada orang yang bilang fisikku bagus. Siapa sih cewek yang enggak suka dibilang seksi?" kata Alda sumringah.
Meski begitu, Alda tidak tidak membantah bahwa keindahan tubuh adalah aset utamanya menuju popularitas. Kata anak sulung dari sembilan bersaudara ini, di dunia tarik suara ia bukan penyanyi karbitan. Sejak kecil, untuk mengasah bakatnya, ia sudah mengikuti berbagai festival menyanyi di kota kelahirannya. Waktu pertama kali mau rekaman pun, ia ikut tes vokal. Bahkan sempat Tim P.A.S dengar agar mampu menyanyi dengan baik, alda sempat melakukan oral sex.

Dan setelah menyelidiki dengan saksama tim P.A.S mendapat pengakuan dari Mr. *****, yang saat itu merupakan guru privat menyanyi Alda.
"Ya, saat itu Dik Alda masih berumur 15 tahun. Karena pada hari esok dan selama seminggu saya harus terbang ke Jerman, maka saya adakan les tambahan sampai jam 8 malam. Saat itu hampir selesai, tapi ayah Alda yang biasa menjemput belum juga datang. Kemudian saya menyuruh Dik Alda melatih otot-otot rongga mulut dan lidah dengan mengulum penis saya. Karena ia ingin sekali pandai menyanyi, Dik Alda mau meng-oral alat kemaluan saya. Saya sempat kaget, kalau anak seumuran dia sedotan mulutnya sangat kencang. Meskipun bibirnya waktu itu mungil sekali. Saya keluarkan sperma saya di tenggorokannya, saya suruh dia telan cairan itu agar ia bisa cepat pintar menyanyi. Dik Alda menurut saja. Wah.., andaikan saja Dik Alda yang sudah besar sekarang masih mau meng-oral penis saya."

Ketika di beritahu tentang pengakuan itu dan beberapa buktinya, Alda tidak bisa mengelak.
"Iya itu benar Mas, tapi tolong jangan disebarluaskan".
Jika suaranya memang jelek, album rekamannya tentu tidak akan lsaya di pasaran. Padahal, album perdananya yang bertajuk saya Tak Biasa terjual hingga 170 ribu kopi, sehingga ia dinobatkan sebagai Penyanyi Pop Wanita Terbaik dalam ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) 1998. Album kedua yang bertajuk Kupilih Yang Mana, juga sukses di pasaran.
"Itu semua berkat sperma saya, yang mungkin saja masih melekat di dalam perut Dik Alda", Mr. ***** menimpali.

*****

Tapi, tak bisa dipungkiri, ia terpilih karena memang memiliki kapasitas fisik yang cantik dan sensual. Apalagi, produser, sutradara dan pemilih casting pada umumnya berjenis kelamin laki-laki. Alda sadar, keindahan ragawinya sering mengundang kekaguman laki-laki. Kadang ia merasa risi juga ketika jadi pusat perhatian orang. Payudara dan pantatnyalah yang dijadikan sasaran pemuas nafsu laki-laki yang melihatnya.

"Tapi mau bagaimana lagi, mereka kan punya mata untuk melihat yang indah-indah. Jadi saya enggak bisa melarang. Tapi bukan berarti mereka boleh memegang atau mencolek bagian-bagian tertentu tubuh saya".
Demikian juga di dunia sinetron, Alda pun mengikuti casting terlebih dahulu sebelum mendapatkan peran. Kadang tidak sedikit casting dilaluinya agak menyimpang dari tata cara casting yang umumnya.

"Jujur aja, ada sih casting seperti itu yang saya lalui. Saya disuruh berakting hanya mengenakan bra sama CD doang. Tidak itu saja dengan dalih mengarahkan, mereka juga sesekali meremas-remas kedua buah dada dan pantatku."
Dengan sedikit memaksa tim P.A.S bertanya kepada Alda, apakah ia pernah disetubuhi dulu agar lulus casting. "Mmm.., sebetulnya pernah sekali. Saat itu casting sinetron Kesucian Prasasti. Karena besarnya honor yang ditawarkan, dan kebetulan saya sedang butuh uang saya bertekad harus diterima. Saat casting di sebuah rumah, yang ada saat itu hanya sutradaranya, eksekutif produser, asisten sutradara, cameraman dan dua orang penata lampu."

"Kemudian saat akting di kamar, eksekutif produser memberitahu bahwa saya akan gagal mendapatkan peran. Karena menurutnya saya masih amatir. Dia menawarkan suatu tawaran agar saya bisa mendapat peran tersebut, yaitu jika saya mau bersetubuh dengannya. Saya sempat menolak, tetapi setelah saya pikir masak-masak saya tetap harus mendapat peran itu. Untuk honor 160 juta rupiah. Tapi saya juga tidak mau kehilangan keperawanan saya."

"Tetapi eksekutif produser tersebut mengerti akibat jika keperawanan saya hilang, maka ia hanya minta anal sex. Dengan terpaksa saya menyetujuinya. Kemudian ia melepas celana saya sedangkan pakaian atas tetap kupakai lalu dia mulai menyodomi pantat saya. Dengan posisi pantatku menungging. Saya berteriak-teriak kesakitan saat itu. Rasa sakit yang belum pernah saya rasakan selama ini. Keperawanan pantat saya direnggut oleh pria bajingan itu. Penis orang itu perlu waktu 10 menit untuk bisa amblas seluruhnya ke dalam lubang pantat saya. Itupun dubur saya dia tusuk-tusuk dulu pakai jarinya lalu dijilatinya mulut anus saya. Saat disodomi untuk yang pertama kalinya, dubur saya mengeluarkan banyak sekali darah. Setelah menyemprotkan spermanya di dalam anus saya produser tersebut membersihkan dirinya dan saya kira selesai."

"Tetapi sutradara dan para kru yang lain mulai memegangi tangan dan kaki saya, dan mulailah satu persatu mereka bergantian menyodomi pantat saya. Saya sempat pingsan, tetapi saya terjaga lagi karena saking sakit dan perihnya pada lubang pengeluaran saya. Setelah selesai semua, namun masih ada beberapa yang masih nambah, saya ditinggal sendiri dikamar itu. Saya melihat anus saya yang menganga lebar dan mengkilat dengan sperma dan darah yang mengering. Perih sekali ketika saya bersihkan dengan tisu basah."

Di ranjang tempat saya disodomi, penuh dengan becak-bercak darah, sperma, cairan anus saya, dan butiran-butiran kecil berwarna coklat, sepertinya kotoran dalam pantat yang sempat saya keluarkan ketika penis seseorang yang tertanam di dalam pantat saya dicabut. Saya tidak sadar saat mengeluarkannya. Saya mengalami siksaan hebat selama hampir tiga minggu, karena rasa sakit dan perih luar biasa saat buang air besar."
Menurut sutradara, itulah proses yang harus dilalui agar ia bisa menjiwai peran yang dimainkannya.

*****

Kemudian Alda sudah mulai terbiasa dengan hal-hal ini. Dalam beberapa show atau event-event di ibu kota maupun di daerah-daerah, ia harus mempersiapkan tubuhnya terutama kedua buah dadanya untuk rela diobok-obok oleh pemegang kuasa event atau show yang meghadirkan Alda.

"Gimana lagi ya Mas, bayangin cuman ngeremas payudara sama pantat saya aja, honor yang saya terima bisa nambah 50 sampai 70 persen. Waktu saya diundang show di Surabaya, dalam rangka HUT surabaya saya cuman nyanyi 2 lagu. Saya terima 20 juta bersih. kemudian saat mengobrol dengan ketua panitia acara tersebut di kantornya, ia membujuk saya untuk melakukan hubungan badan dengan dia tapi saya tolak dengan agak marah. Ia kembali membujuk saya, jika ia boleh meremas kedua dadaku ia akan menambah 50% dari jumlah yang saya terima. Saya menyetujuinya, dengan syarat tidak ada kamera dan tidak disebarluaskan. Kemudian setelah mengunci pintu dan jendela kamarnya, ia mulai membelakangiku. Saat itu Mas, saya memakai celana jeans yang ketat dan kaos orange yang sangat ketat. Sehingga dada saya terlihat menonjol menantang, pantas saja dia horny".

"Dari belakang ia menaruh kedua tangannya ke kedua buah dada saya. Kemudian ia mulai meremas-remas kedua payudaraku yang masih terbungkus kaos dengan lembut. Mmhh.., mmhh.., begitu Mas saya mendesah, jujur saja sebenarnya saya juga keenakan. Mengingatkan saya saat saya masih menjalani pijat payudara dengan dr. *****. Tetapi semakin lama, remasannya semakin kencang dan liar. Ia meremas dan mencubiti kedua payudaraku dengan sangat keras dan kasar."

"Aarggh.., ohh.., ohh.., saya mulai mengerang kesakitan.
"Mmm.. payudara kamu kenyal sekali Al, padat lagi."
"Ia terus mengomentari dadaku, sambil lidahnya menjilati leherku. Sambil meremas ia mencari-cari kedua puting payudaraku yang tertutup bra dan kaos yang saya kenakan. Karena ketatnya kaos dan bra yang yang kukenakan bukan ukuranku, tidak sulit untuk menemukan puting payudaraku. Jika diperhatikan dengan saksama dari depan maka akan tampak dua tonjolan kecil yang terletak pas didepan buah dadaku, itulah putingku. Sambil meremasi payudaraku, ia mengeluarkan batang kejantanannya yang lumayan panjang dan menegang keras sekali. Saya diminta memegang dan mengocoknya, tapi kutolak. Terpaksa ia mengocok penisnya dengan tangannya sendiri. Sambil mengocok penisnya, tangan satunya masih meremas-remas payudara saya yang sebelah kanan. Sedangkan payudaraku yang sebelah kiri menggantung dengan bebas."

"Kemudian dia menempatkan penisnya di antara selangkanganku, dan memintaku untuk menjepitnya dengan kedua pahaku yang gempal. Sekarang posisi penisnya berada tepat di bawah kemaluan dan pantatku, kemudian kedua tangannya mulai kembali meremasi kedua payudaraku dengan brutal seperti ia ingin melepasnya dari tubuhku. Ia memaju mundurkan pantatnya, sehingga penisnya keluar masuk menggesek pantat dan kemaluanku yang masih terbungkus jeans ketat. Mungkin karena panasnya daerah selangkanganku, penisnya menyemburkan spermanya ke bagian bawah dan pantat celana jeansku. Saya sempat kaget dan marah, bagaimana jika ketahuan orang?"

"Untungnya di luar orang-orang berada di sisi yang berlawanan. Setelah terima uang, saya keluar dan lari menuju ke mobilku dengan bagian belakang dan bawah celana jeansku yang masih sedikit basah dan lengket oleh sperma orang itu tadi. Karena penasaran, saya menggesek-gesekan jari telunjukku ke selangkanganku. Saya menjilati jari telunjukku yang sedikit basah oleh sperma. Rasanya sedikit asin tetapi gurih sekali, seperti yang kuingat waktu saya masih kecil. Dulu saya tidak merasakannya dengan baik karena menurutku menjijikkan. Tetapi setelah saya dewasa saya mulai merasakan ada kenikmatan tersendiri dari rasa sperma itu."

*****

Setelah menceritakan pengalamannya, Alda mulai menceritakan pengalamannya yang lain. Kami team P.A.S mendengarkan dan menyimaknya dengan seksama.

"Ada lagi waktu event party ultah temen bokap saya. Saya diminta ayahku untuk menyanyikan 3 buah lagu. Sebenarnya teman Papiku mau membayar sebesar 5 juta, tapi Papiku menolak. Jadi saya show dengan gratis. Kebetulan saat itu saya lagi butuh uang untuk nambah beli mobil baru. Saya sudah minta ke papi tapi ia menolak, menurutnya mobil peugeot 206-ku masih bagus."

"Ketika acara masih berlangsung, saya menemui teman ayahku yang sedang mengambil cocktail. Saya mengatakan kalau saya ingin berbicara penting dengannya. Kemudian ia mengajakku ke ruang kerjanya yang kebetulan berada di lantai dua. Ia menyuruhku jalan duluan, ia berjalan agak ke belakangku. Saya tahu kalau ia terus memperhatikan pantat dan pinggulku yang bahenol saat jalan melenggak-lenggok ke kanan-kiri."

"Di ruang kerja di rumahnya, saya mengutarakan maksudku kalau saya butuh sekali uang tersebut. Ia segera mengeluarkan uangnya, dan meletakkannya di atas meja kerjanya. Kemudian ia berkata, "Ini uang 5 juta rupiah, milik kamu. Tapi bagaimana jika Om tambah jadi 10 juta rupiah gimana? Tapi dengan syarat Dik Alda mau ngentot sama Om, gimana?", Saya menolaknya, karena saya bertekad menjaga keperawananku. Saya mengambil uang tersebut, kemudian saya bergegas keluar."

Bersambung . . .