Sesama Pria
Saturday, 2 January 2010
Gairah muda - 1
Ada beberapa gadis yang terbuka menyukaiku dengan tendensi sexual. Tapi banyak juga yang menyukaiku cuma sebagai kawan, rekan, dan teman bermain.
Perasaanku sendiri terhadap mereka? Tidak tahulah, tapi memang ada beberapa yang saya suka kalau kita berpelukan, atau berciuman, atau sekedar dekat dan merasakan hangat. Tapi selebihnya.. Rangsangan sexual kayaknya tidak pernah ada yang begitu menggebu gebu terhadap mereka. Kecuali keinginan untuk dekat, atau berdekapan, atau berciuman bibir, tidak ada lagi keinginan lebih yang ingin saya teruskan.
Itu mungkin sebabnya pula, gadis gadis itu juga suka saya dalam sekali dan bahkan sampai sekarang, ketika beberapa dari mereka sudah berkeluarga. Mata mereka bersinar sinar begitu melihat saya, dan mereka tidak segan memeluk dan bercerita tentang rahasia rahasia mereka, karena diantara kita memang tidak pernah terjadi apa apa.
Ini pelAjaran buat semua laki laki. Kalau kamu ingin dihargai dan disayangi semua wanita, jangan langsung berpikir betapa enaknya vagina dia!! karena wanita itu makhluk dengan rasa. Ok, ada saat saat wanita lebih gila daripada pria, karena mereka gatal dan ngangkang dan nggak puas puas juga meski kita sudah tusuk vagina mereka lama lama.. Tapi masih sAja itu vagina terbuka dan meminta.. Tapi pada umumnya.. Semua wanita akan senang, bahagia, dan jatuh cinta kalau kita bisa memberi kedamaian, rasa hangat, dan sedikit cinta. Dengan hanya mendekapnya hangat. Mencumbunya mesra. Bermain main dengan bibir kita diujung ujung belahan bibirnya. Tanpa tangan atau kemaluan kita menyentuh vagina atau payudaranya.. Sang wanita akan gila!! gila oleh cinta..!! Percaya saya sudah..!! Soalnya saya sudah sering bikin wanita jatuh cinta.. Meski sebenarnya saya tidak menginginkannya. Ok.. Kadang saya menginginkannya.. Karena wanita kadang sungguh makhluk mulia. Dan dengan wanita.. Jiwa kita tentram dan.. Kita bias hidup terbuka.
Tapi apalah daya.. Kalau saya memiliki lain rasa? Saya laki laki, tapi saya butuh kekuatan, cinta, dan gairah dari makhluk yang lebih kuat dari saya!! Itu sebabnya pula saya tidak bahagia.. Meski sekarang saya punya pendamping setia yang mencintai saya dan.. Cantik luar biasa.
Dari kecil, saya sedikit lain dari anak anak lain didesa saya, karena kulit saya yang halus dan bersih. Juga karena tubuh saya yang sintal dan terawat. Tentu juga karena bibir saya yang manis dan merah, alami. Membuat saya kadang jauh lebih memikat dari beberapa wanita.
Di kota kecil saya, kadang saya suka ikut bergabung dengan pemuda pemuda yang suka berkumpul di pos ronda. Mereka kadang bermain kartu, atau bahkan sembunyi sembunyi minum minuman alcohol, sampai larut, larut malam. Saya suka diantara pemuda pemuda itu. Karena kebanyakan dari mereka suka mendekap saya. Mengelus elus tubuh saya. Dan memuja. Mereka memuja kulit saya yang halus. Mereka memuja bibir saya yang sexy. Dan sebagainya.
Kalau malam jadi larut, dan beberapa dari mereka tiduran. Mereka masih suka mendekap saya seperti boneka dalam tidurnya. Kadang tanpa sadar atau tidak. Mereka menciumi leher saya dari belakang, dan menekan nekankan kemaluan mereka ke pantat saya. Semula saya tidak berpikir apa apa. Kecuali senang karena rasa geli geli nikmat dan karena tubuh mereka yang hangat menyelimuti saya.
Tapi lama lama, seiring waktu, dan bertambahnya umur. Saya semakin mengerti akan gairah yang tumbuh ditubuh saya, ketika merasakan kehangatan mereka. Ketika mereka menekan nekankan kemaluan mereka ke pantat saya, dan bibir mereka mengigit gigit leher belakang saya. Tanpa sadar lama lama saya berani melenguh, dan membalas menekan pantat saya ke arah kemaluan mereka, sampai saya merasakan keras dan besarnya kemaluan di dalam celana mereka.
Ritual seperti ini berlangsung cukup lama sampai satu saat saya tidak tahan dan tangan saya melanglang ke belakang dan mengenggam kemaluan mereka dari balik celananya. Tidak tahan, satu saat akhirnya tangan saya juga menyelusup masuk ke dalam celana mereka dan menggenggam kemaluan laki laki yang tegang, keras, panas, dan.. Ohh menggelora!!
Tidak tahu kenapa, tapi pertama kali saya memegang kemaluan laki laki lain yang sudah dewasa, ada dunia baru yang terbuka dihadapan saya. Darah saya bergejolak. Tubuh saya meleleh bagai lilin. Dan bibir saya? rasanya jadi semakin tebal dan merah.. Mendidih. Membuat saya haus.. Haus.. Haus..
Dan satu jalan untuk menghilangkan rasa haus saya, saya beranikan diri mendekatkan mulut saya ke kemaluan mereka. Saya cium harumnya. Saya rasa nikmatnya. Saya hisap daya tariknya. Sampai air saya meleleh dan perlahan saya jilati kepala kemaluannya. Sang pemuda mendelik dan mengeluh tak percaya. Lalu tidak tahu dari mana datangnya ide itu tapi kemudian, saya masukkan kepala kemaluan sang pemuda ke dalam mulut saya, dan saya benamkan perlahan lahan di ke dalaman nikmat dan basahnya mulut saya. Lebih dalam lagi menyentuh tenggorokkan. Lebih dalam lagi lewat kerongkongan. Ohh.. Saya pintar sekali mengatur nafas saya dan kemaluannya melesak masuk semua didalam mulut saya. Sampai bibir saya terbenam di kelebatan bulu bulu kemaluan sang pemuda.
"Ohh Aj.. Enakk sekalli.. Ohh.. Mulut kamu gila.. Enakk.. Dan dalamm sekali.. Aj.." sang pemuda merintih, dan aku jadi semakin panas membenamkan kemaluannya di ke dalaman tenggorokan saya. Ohh, nikmat sekali rasanya ketika kepala kemaluannya terasa berdenyut denyut di dinding dinding tenggorokan saya.
Perlahan lahan, sang pemuda menarik kemaluannya keluar dari tenggorokkan dan mulut saya. Melewati lidah, dan akhirnya kembali kepala kemaluannya menyentuh bibir saya yang merah dan basah. Wow.. Kemaluannya keras, tegang, dan mengkilat basah oleh cairan mulut saya. Gagah sekali.. Indah sekali.. Dan ohh.. Terlihat nikmat.. Nikmat sekali.. Tanpa sabar aku kembali meraih kemaluannya dengan bibir mulut saya dan sang pemuda menggeram nikmat.. Pinggulnya sekarang meliuk liuk mendesak desakkan kemaluannya ke dalam mulut saya yang lapar, dan dahaga.
Dengan tidak sabar, sang pemuda berguling dan kini posisiku dibawahnya. Kemaluannya masih menancap dalam di mulutku dan sekarang dengan posisi tubuhnya diatas dengan mudah ia menarik turunkan pinggulnya dan mendesak desakkan kemaluannya di dalam mulutku. Dan aku menikmatinya. Aku menikmatinya ketika kemaluannya dalam menyentuh dinding dinding tenggorokanku. Aku menikmatinya ketika mulut dan tenggorokanku terasa sesak, penuh oleh batang kemaluannya yang keras dan nikmat.
"Ohh Aj.. Nikmatt.. Nikmatt sekali rasanya mengentot mulutmu.. Ohh.. Kamu pintar sekali Aj.. Tenggorokanmu panas dan basahh.. Ohh.. Nikmat sekali Aj.." sang pemuda terus menyetubuhi mulutku dengan kemaluannya yang kencang dan makin keras. Gerakannya semakin cepat. Bibir ku semakin basah dan terasa tebal. Sementara cairan di dalam mulutku semakin licin memudahkannya mengeluar masukkan kemaluannya didalam mulutku.
"Ohh.. Aj.. Aku tidak tahann.. Ohh Aj.. Aku keluarr.. Keluarr Aj.. Ohh.. Ohh.. Ohh.."
Dan sang pemuda membenamkan kemaluannya sedalam dalamnya di mulutku. Hidungku susah bernafas karena bulu bulu kemaluannya menekan keras ke dalam mulut dan hidungku. Lalu aku merasakannya.. Aku merasakan bagaimana kemaluannya berkejat kejat didalam mulutku. Lalu tenggorokanku terasa panas. Dan basah.. Nikmat sekali rasanya.. Tapi tekanan yang luar biasa di tenggorokanku juga sedikit menyiksaku.. Membuat ku seolah ingin batuk.. Atau muntah.. Tidak tahu. Tapi aku menikmatinya.. Jadi aku biarkan sang pemuda menyemprotkan cairan nikmatnya didalam mulutku. Dalam.. Dalam sekali di tenggorokanku sampai aku tidak bisa merasakan rasa dari cairan kemaluannya. Karena di dalam tenggorokanku sana, sudah terlalu dalam untuk bisa mengetauhui apa rasa spermanya.. Tapi untunglah, ketika sang pemuda pada akhirnya mendesah dan menarik keluar kemaluannya dari dalam tenggorokanku melalui lidahku.. Masih ada beberapa tetes sperma tersisa diatas lidahku untuk aku nikmati rasa dan aromanya. Ohh nikmat.. Nikmatt sekali.
Lalu sang pemuda lunglai dan tertidur dengan kedua tangannya mendekapku dari belakang seperti biasa. Dan aku baru tersadar, kita melakukan itu semua didalam pos ronda!! Tapi untungnya pos ronda di kota kecil kita letaknya tinggi sekitar 3 meter diatas tanah. Jadi tidak ada orang yang bisa melihat dan ketika teman temannya berdatangan ke pos ronda, kita bisa dengan jelas mendengarnya karena mereka harus memasang tangga ke posisinya sebelum naik ke atas.
Malam itu, aku tetap tidur terlelap di dalam pelukan Ruga, pemuda gagah yang sudah menikmati nikmatnya tenggorokanku. Esok paginya, ketika aku terbangun. Ruga sang pemuda, kembali menekan nekankan kemaluannya ke pantatku dan bibirnya menggigit gigit leherku. Aku kembali terbakar dan tanganku menyelinap ke dalam celananya menikmati hangat dan kerasnya kemaluannya. Tapi karena di dalam pos ronda ada beberapa pemuda lain, kita tidak berani mengulang kejadian semalam. Tapi Ruga berani menurunkan celananya sehingga kemaluannya bebas aku genggem dan mainkan. Tangannya Ruga tidak tinggal diam. Ia mengelus elus pantatku dan pada akhirnya celanaku juga diturunkannya.
Diselipkannya kemaluannya di sela sela pahaku dan ruga meneken nekan seperti belahan pahaku adalah mulutku. Dibasahinya kemaluannya dengan ludahnya dan pahaku lama lama jadi terasa panas dan merasa aku punya lubang kenikmatan juga disana. Kadang, kemaluan keras Ruga terselip dan menyentuh lubang pantatku, dann.. Ohh.. Aku bergidik nikmat. Tapi aku belum berpikir apa itu. Sampai pada akhirnya Ruga mendesis dan pahaku basah oleh cairan spermanya. Ruga membersihkannya dengan sarungnya. Lalu berdri, turun, dan pulang. Pagi masih gelap, jadi rumahku juga pasti masih terkunci. Maka aku bergeser dan mendempetkan tubuhku ke arah Parma. Entah dia terbangun atau tidak, tapi segera pula ia memeluk tubuhku dari belakang seperti boneka. Aku tidak bisa tidur karena masih berpikir tentang apa yang telah aku lakukan dengan Ruga, sementara Parma tetap terlelap meski tangan dan kakinya melingkari tubuhku. Sampai Pagi berubah menjadi terang dan aku bangun, untuk sekolah. Beberapa pemuda di pos ronda terus tidur karena beberapa dari mereka sudah lulus SMA dan tidak punya kegiatan apa apa.
Beberapa hari setelahnya aku tidur dirumah karena sekolah banyak kegiatan. Tapi Malam minggu, aku kembali bermain bersama para pemuda. Cuma Ruga tidak ada disana. Jadi, ketika yang lainnya pergi berkeliling meronda, aku di pos jaga bersama Dada. Dia tinggal beberapa rumah dari rumahku. Dia juga sudah lulus SMA, dan yang utama, dia sudah sering mendekapku dan aku suka tubuh gagah dan rambut panjangnya. Bagiku dia berkesan seperti anak Amerika. Disaat yang lain rata rata berpenampilan normal, dada berambut panjang dan berwarna. Di lengannya dia juga bertato naga. Aku suka ada dalam pelukannya. Karena aku merasa seperti menang, menaklukan Dada yang berkesan serigala.
Beberapa hari ini pengalaman bersama Ruga terus bermain main di dalam kepalaku. Dan setelah beberapa hari aku tidak ketemu ruga dan tidak punya aktivitas apa apa, membuatku seperti sedikit gila. Maka begitu yang lainnya pergi dari pos jaga, aku segera mendekat ke Dada dan merebahkan kepalaku diatas pangkuannya. Dada tersenyum. Lalu dia menyulut rokok dan telentang. Kepalaku kini rebah di perutnya. Aku ingin sekali menyentuh kemaluannya. Tapi takut maka aku pura pura menyanyi sambil menggeleng gelengkan kepalaku yang tersandar di perut bagian bawahnya. Semakin lama aku semakin tak tahan, dan tangan Dada sudah berada di tubuhku dan mengusap usap bagian pinggang.
Aku terbakar, maka aku berbalik terlentang ke arah tangga yang berarti aku membelakanginya sementara kepalaku menghadap kemaluannya!! Tangan Dada otomatis juga sekarang tidak dibagian pinggangku tapi diatas bongkahan pantatku. Dan dada bermain main dengannya!! Maka aku semakin berani dan pipiku kini bisa merasakan kehangatan kemaluannya. Aku menyanyi dengan nada di serak serakkan, hingga hembusan hembusan nafasku terasa keras menerpa arah kemaluannya. Semakin lama, semakin terasa efeknya. Aku mulai merasa kemaluannya semakin membesar dan menegang. Dan tangan dada semakin hangat mengelus elus pantatku. Pada satu saat, aku beranikan pura pura menggigit bagian ujung kemaluannya yang menonjol jelas dari balik celananya dan dada melenguh nikmat dan tangannya mencengkeram pantatku kuat. Maka ohh.. Aku tidak sabar. Tanganku meraih kemaluannya dan mengelus elusnya. Lalu perlahan tanganku aku selipkan kebalik celana dalamnya. Aku elus elus. Ohh.. Kemaluan Dada lebih besar dari kemauan Ruga!! Aku tidak tahan dan aku keluarkan kemaluannya dan langsung aku lahap ke dalam mulutku dan dada menjerit nikmat tak percaya..
"Aj.. Ohh.. Ohh.." dada tidak lagi bersuara selain merintih setelah kemaluannya masuk dalam di kehangatan nikmat mulutku. Dan aku segera berusaha menikmati kemaluan dada dalam, sedalam dalamnya di mulutku, melewati tenggorokanku sampai.. Ohh.. Bulu bulu kemaluannya menyentuh bibirku.
Bersambung . . . . .