Sesama Pria
Saturday, 14 November 2009
Kota Batam kota kenangan
Setelah hampir 2 jam aku mengerjakan laporan, rasa penat mulai menghampiri. Dan kulihat dari jendela kamarku ruko2 yang ada tepat di depanku. Disana ada sebuah warnet dan tanpa pikir panjang langsung kulangkahkan kakiku kesana.
Selain membuka situs2 berita dan membalas email, aku pun meng-klik MIRC. Yah awalnya sich... untuk sekedar ngobrol dan mencari kenalan orang Batam. Aku membuka beberapa chanel salah satunya "Batam", dan mulai kucari nama-nama yang terdaftar disitu.
Akirnya ku pilih Nick "Batam Sendiri". Entah mengapa aku invite nick itu... mungkin karena aku lagi merasa sendiri juga dan akhirnya kami pun berchating ria:
Aku: Hi...mlm, boleh knalan?
Batam Sendiri : Boleh, siapa nih?
Aku: Tio 25/m/177/65, u?
Batam Sendiri : Andi 23/m/175/66
Aku: Oh..cowok juga...sorry ya....bye
Batam Sendiri : Gak sopan, baru kenalan langsung bye
Aku: Sorry aku pikir kamu gak mau chat sama co juga..
Batam Sendiri : Sok Tau...
Aku: Iya deh sekalilagi sorry...
Batam Sendiri : Ngapain kamu disini?
Aku: Nemenin Bos...
Batam Sendiri : Piaraan Bos lo ya...hehehe
Aku: Sialan ... ya enggak lah orang bos ku cowok jg
Batam Sendiri : .......O....kali aja
Aku: Kali aja apa nih?
Batam Sendiri : Enggak...
Aku: Eh laper nih...
Batam Sendiri : Aku Juga
Aku: MAkan yuk...
Akhirnya aku dan Andi kopi darat untuk makan malam. Kami ketemuan di Mc. D. dekat hotel dan warnet itu dan setelah kami ketemu aku merasa tertarik dengannya.
Anaknya tinggi tegap, rambutnya cepak, kulitnya gelap tapi terlihat manis. Malam itu dia mengenakan celana army dan t-shirt warna hijau tua. Dengan membawa tas ransel layaknya anak-anak kuliahan.
Setelah kami makan malam kira2 pukul 23.00 aku bermaksud berpamitan untuk kembali ke hotel, dan aku pun menemaninya menunggu taksi atau angkutan umum lainnya. Hampir 1 jam kami menunggu, yang ditunggu tak kunjung datang... akhirnya aku berinisiatif mengajaknya tidur dikamarku yang kebetulan single bed dan berukuran cukup luas.
Setelah sampai dia sibuk meneliti kamar dan melihat2 laptop ku. Kuperhatikan dia... ditengah suasana kamar yang begitu romantis tersersit keinginan nakal ku...
"Ndy... kalo mau mandi, kamu duluan deh... Aku masih gerah", kataku sambil melepas baju dan celana panjangku.
"Oke...", dengan sigap dia melucuti pakaian yang dikenakannya satu persatu hingga tinggal mengenakan celana dalam skinny yang begitu sexy. Dia nampak cuek berjalan kesana kemari menata baju dan celana panjangnya dan kemudian menuju jendela memandangi kota batam di malam hari.
Kulihat punggung dan belahan pantatnya yang terlihat gempal dihadapanku sehingga beberapa kali aku menelan ludah menahan rasa "inginku"...
"Woi mandi sana... ntar gantian..."
Dia berbalik, "Kenapa musti gantian?...".
Aku kaget dan terperangah mendengarnya, dia langsung mendekatiku dan kulihat tonkolan dibalik celana dalam skinnynya tercetak jelas seakan menghipnotis aku. Akupun menyanyanggupinya...
Kuisi bathtube penuh dengan air hangat dan kumasukan shower gel kedalam bak itu lalu kami pun berendam selayaknya pasangan pengantin baru. Aku duduk bersandar dan dia didepanku, kuelus punggungnya dadanya yang bidang, puting susunya kuelus mesar sambil sesekali kuciumi rambutnya dan daun telinganya.
Dia pun menoleh kebelakang dan mendekatkan bibirnya ke bibirku dan kami pun terlibat dalam ciuman yang sangat mendalam, sensual dan romantis itu. Sambil sesekali kugapai dan ku kocok penisnya yang sudah menegang dari tadi. Pantatnya yang menduduki penisku sesekali digerakan maju mundur untuk memberikan gesekan lembut. Ah... indah sekali malam itu.
Setelah kami puas berciuman, gaya-gaya nakal dalam imajinasi kami berdua mulai muncul.
Kuangkat tubuhnya dan aku suruh dia tidur terlentang sambil kuangkat kedua kakinya sehingga terlihat jelas olehku lubang anus nya... Kujilat buah zakarnya yang tidak terlalu banyak ditumbuhi bulu dan jilatanku bermuara di lobang anusnya...
"Ah... ahh... hmmm...", Andi pun mengerang kenikmatan.
"Masukan jari mu tio...", pinta andi.
"aku pun langsung memasukan lidahku ke dalam lobang anus itu sambil sesekali aku hisap...", dan Andi pun terusa meracau.
"Sialan... nikmat bgt tio... ah... hmmmm..."
Aku pun semakin liar kumasukan 2 jariku sekaligus ke anusnya dan mengeluar-masukannya untuk melemaskan otot2 anusnya.
"Fuck me tio!..", teriak andy.
Nampaknya andi sudah terbakar gairah dan langsung kuangkat tubuhnya lalu kubopong dan langung kulempar kekasur.
Kutindih badannya yang berotot, kuciumi bibirnya sambil sesekali aku cium leher dan piting susunya.
Penisnya yang sudah sangat tegang tak luput dari hisapan ku, aku oral habis penisnya... yang sangat kekar dengan urat-urat nya yang napak jelas keluar nampak kokoh dan perkasa.
Lansung aku angkat pinggilnya dan kumasukan penisku perlahan ke anusnya... dengan gaya konvensional bibir kami terus berciuman, kakinya melinggkar dipinggangku dan tangan Andi meraba punggung dan sesekali meremas pantatku... aku gerakan maju pundur pantatku, penis ku menikmati jepitan anusnya yang ough... sungguh nikmat, erangan kami saling berbalas dan suara khas bercinta tak henti-hentinya mengiringi gerakan maju mundur penis ku... sampai akhirnya gerakanku semakin cepat seiring terlihatnya puncak kenikmatan kami berdua, Andi pun mulai mempererat pelukannya dana kahirnya...
"Ahhhh...", kami sama-sama mencapai klimaks .
Setelah itu kami pun melanjutkan mandi bersama dan akhirnya beristirahat sampai pagi menjelang. Malam itu menjadi malam terakhir dan sekaligus menjadi malam terindah bagiku.
Soal bosku... Aku tak tau!..
Tamat