Sesama Pria
Thursday, 7 January 2010
Kisah masa laluku - 2
I need to rest in arm..
Lagu Betterman ini adalah lagu kesukaan saya, isinya lebih kurang sama dengan yang saya rasakan saat ini, yaitu perasaan butuh seorang yang bisa menyayangiku apa adanya, yang bisa menemaniku disaat senang dan susah. Dan untuk itu tentunya saya juga sudah siap untuk memberikan segala perhatian dan kasih sayang yang saya miliki untuk dia.
Seperti yang sudah saya sampaikan di cerita saya sebelumnya, bahwa saya hanya mencari seseorang yang lebih dewasa dari saya, yang perhatian dan setia. Dulu saya sempat memegang suatu kriteria dalam mencari pasangan, yaitu seperti yang di impikan setian orang, yaitu tentunya mencari yang ganteng, masih muda dan kaya. Tapi sekarang saya tidak lagi memandang itu sebagai suatu keharusan, karena saya merasa bahwa apa yang ada dalam dirinya itulah yang lebih penting, yaitu kejujuran, kesetiaan dan kedewasaan dalam berpikir. Itulah yang abadi menurut saya dan saya sampai sekarang belum menemukan sosok tersebut dalam hidup saya. Adakah yang saya cari?
Kisah saya di cerita sebelumnya adalah hanya sebagian kecil dari perjalan hidup saya yang kelam, kisah dengan pembeli, tukang becak dan supir taxi adalah sebagian kecil dari orang-orang yang saya pakai untuk memuaskan nafsu saya yang besar saat itu. Mereka bukanlah dari dari dunia kita sehingga mereka mau melakukan hal itu dengan saya tetapi mereka adalah orang-orang yang berhasil saya rayu dan ada beberapa yang saya iming-imingi dengan memberikannya sedikit imbalan. Saya sudah memberikan kepuasan kepada mereka, malah saya juga yang harus membayar. Lucu yah, tapi itu juga karena saya yang sangat menyukainya dan sangat ingin memenuhi nafsu saya yang besar. saya tidak perduli lagi apakah dia itu bersih atau tidak.
Itu adalah masa-masa awal saya di kota ini dan selanjutnya saya mulai melirik kalangan yang lebih tinggi. Saya mulai sibuk chatting di internet dan mulai melakukan janjian kopi darat kemudian berakhir di hotel. Saya juga tidak sembarangan dalam mencari pasangan, minimal mereka harus lebih tua atau seumur dengan saya, selain itu juga dalam chatting tersebut, saya mengajak mereka berdiskusi tentang sesuatu hal untuk menguji cara berpikir mereka. Saya tidak mau jika mereka mau berhubungan badan dengan saya di karenakan mereka ingin memperolah uang dari saya, saya tidak akan mau melakukannya dengan mereka. Oleh karena itu, minimal saya mencari seseorang yang sudah mempunyai handphone.
Saya mempunyai alasan untuk itu, setidaknya dimasa yang modern ini dimana seorang tukang becak didaerah saya saja ada yang sudah memakai handphone. Jadi kalau seseorang itu mempunyai handphone, saya anggap dia itu sudah sedikit mapanlah, selain itu juga mempermudah kami berhubungan. Tetapi saya juga tidak sembarangan memberikan nomer handphone saya. Dalam chatting, selalu saya yang meminta nomer handphone mereka dan kemudian jika saya rasa mereka cukup "Bermutu", maka saya baru mau menelepon mereka. Itupun bukan menelepon dari handphone atau dari telepon rumah melainkan dari wartel. Saya benar-benar ingin menjaga nama baik saya. Dan saya juga tidak sembarangan melakukan copy darat, saya harus pastikan kalau orang itu benar-benar menginginkan hubungan jangka panjang dan bukannya kencan semalam.
Dari chatting-chatting yang pernah saya lakukan, saya pernah mendapatkan seorang yang saya anggap tepat, dimana dia tidak membutuhkan uang dari saya dan hanya membutuhkan hubungan intim. Dia lebih tua dari saya, usianya 29 tahun saat itu. Kami pernah berhubungan lewat telepon beberapa kali dan dari sana saya tahu bahwa dia tidak mempunyai sifat kewanitaan. Suaranya menggambarkan suara seorang lelaki sejati dan dewasa. Mungkin begitu juga anggapan dia terhadap saya sehingga suatu hari dia mengajak kopi darat di suatu tempat.
Dan tibalah hari itu, saya menyuruh dia menjumpai saya di warnet tempat saya biasa chatting dan kemudian dia datang. Lalu kami ngobrol sebentar dan akhirnya dia menawarkan saya untuk ke suatu hotel. Saya juga bersedia karena rasanya saya ingin merasakan bagaimana rasanya berhubungan badan secara langsung, bukan seperti biasa dimana hanya saya yang menservis mereka.
Kemudian kami berdua pun melaju ke hotel yang dimaksud. Dan sesampai disana kami berdua masuk kedalam kamar hotel. Didalam kamar, saya masuk kekamar mandi untuk buang air kecil kemudian mencuci alat kelamin saya hingga bersih. Setelah itu kami berdua nonton TV yang ada dikamar tersebut sambil ngobrol-ngobrol seadanya.
Dari obrolan kami itu, saya baru mengetahui kalau dia itu sebenarnya bisex karena saya menanyakan diumurnya yang sudah hampir 30 tahun dan belum menikah. Apakah orang tuanya tidak mendesaknya untuk segera menikah? dan dia mengatakan kalau dia sekarang lagi berpacaran dengan seorang wanita dan berencanakan untuk menikah beberapa waktu lagi.
Saya menanyakan hal ini kepada dia karena disini kebanyakan para orang tua yang memiliki anak lelaki yang sudah berumur diatas 25 tahun dan sudah mapan akan disesak untuk segera menikah. Begitulah kebanyakan prinsip yang di pegang oleh orang-orang tionghua di kota kami, terutama para orang tua yang sukses dalam berkarier, tentunya ingin menikahkan anaknya kemudian mengadakan pesta yang besar untuk menunjukkan kebesarannya. Dan untuk saat ini, saya benar-benar tidak menginginkan berhubungan dengan seseorang yang bisex, saya tidak akan siap apabila saya akan di tinggalkan untuk menikah dengan wanita. Kecuali saya tidak benar-benar sayang kepadanya.
Awalnya kami sama-sama grogi, tidak ada yang berani untuk memulai pertempuran. Kemudian saya mulai berinisiatif untuk memeluknya dengan satu tangan dan tangan kanan saya, saya letakkan tepat di dadanya, kemudian sayapun mulai meremas dadanya yang masih terbalut baju kaos. Saya mulai meremas dan memutar pelan puting susunya.
Dia kemudian membalas pelukan saya dan melakuakn hal yang sama kepada saya, tak lama kami berdua saling membukakan pakaian masing-masing dan akhirnya mulai berciuman. Sayapun tak tahan lagi ingin memegang penisnya, tapi saya sedikit kecewa karena penisnya berereksi tetapi tidak sekuat yang saya harapkan. Saya pun menyanyakan kepada dia mengapa penisnya gak mau ber-ereksi lebih keras. Dia mengatakan mungkin karena dia sudah lebih tertarik kepada wanita. Dan sayapun bertanya kenapa dia masih mau berhubungan dengan saya, katanya karena dia ingin memuaskan nafsu ke-"Gay"-annya sebelum menikah. Dia tidak mau kalau perkawinannya kelak hancur karena ketahuan kalau dia seorang gay.
Lalu sayapun mengatakan, kalau begitu kita tiodak usah lanjutkan saja acara ini, tetapi dia diam saja dan malah mulai menciumi seluruh tubuhku, membuat aku bergetar seperti goyangan penyanyi dangdut dessy vibrator. Saya pun mulai membalasnya dan mulai menciumi seluruh tubuhnya sampai kemudian sata tiba di daerah sensitifnya, disana MR happynya juga tidak begitu tegang. Tapi saya tidak perduli, saya mulai memasukkan penisnya kedalam mulut saya dan mengulumnya, menjilatnya dan kemudian mulai menggigit pelan dan kemudian penisnya mulai mengeras lebih hebatnya. cukup lama saya bermasin di sana dan di sekitar area penis tersebut. Dia kemudian menyuruh saya untuk mengubah posisi dan akhirnya kami saling mengoral. Gaya 69-lah ceritanya.
Setelah lama saling mengoral, dia berbisik dan meminta kepada saya sesuatu hal, yaitu dia ingin mencoba lubang anus saya yang masih perawan, saya menolak dan mengatakan kalau akan terasa sakit sekali karena saya pernah mencoba memasukkan jari saya sendiri, tentunya setelah saya lapisi dengan kondom. Tapi dia terus merayu saya, hingga sayapun menyerah.
Kemudian dia mulai mengambil gel pelumas dan mengoleskannya ke lubang saya kemudian dia mulai memasukkan satu jarinya dan saya sedikit merasa kesakitan. Tapi saya membiarkannya, kemudian dia mulai memasukkan kedua jari dan saya makin merasa kesakitan, dan dia terus menusuk anus saya dengan jarinya. Sampai akhirnya dia mengambil gel dan mulai melumaskannya di penisnya sendiri, sementara saya bersiap-siap untuk ditusuk dengan rudalnya yang cukup besar.
Saya menunggu agak lama, tetapi dia belum juga menusukkannya, saya pun menanyakan hal ini kepadanya, dan dia menagatakn kalau penisnya seperti tadi, tidak bisa berereksi dengan keras. Cukup lama mencoba, dan tidak juga bisa, maka dia memutuskan untuk mengeluarkan spermanya dengan cara mengocok diatas perut saya, dan kemudian dia mulai mengocok penisnya sendiri dan saya juga mengocok penis saya sendiri. Akhirnya dia yang duluan mengeluarkan spermanya dan jatuh mengenai perut saya dan menegenai penis saya yang masih dalam genggaman saya.
Kemudian dia mulai tidur di sebelah saya dan mulai untuk menghisap puting saya, dan saya sendiri menikmati hisapannya sambil tanpa berhenti mengocok penis saya. Akhirnya sperma saya keluar juga dan muncrat mengenai kepala Budi dan jatuh berceceran. Setelah itu kami mulai saling berciuman agak lama dan kemudian masing-masing membersikan badannya, ngobrol-ngobrol sebentar dan akhirnya pulang.
Itulah pengalaman saya berhubungan badan pertama kali dengan seorang pria, tentunya pertama kali dimana kami sama-sama telanjang dan bisa saling memeluk tanpa rasa takut di ketahui oleh orang lain. Sungguh berbeda yah dengan pengalaman yang banyak saya baca di situs ini, yang di ceritakan oleh penulis lainnya. Dimana pengalaman-pengalaman mereka lebih seru dari pengalaman saya ini.
Ini adalah murni pengalaman saya dan bukan hanya berdasarkan yang pernah saya baca. Saya sendiri sudah mulai bosan dengan apa yang sudah saya lakukan selama ini, dan saya tidak menghendaki lagi pengalaman sex one night stand ini, dimana tidak ada keterikatan diantara kami. Hanya sebatas bunga di satu malam. Tetapi sulitnya menemukan sosok yang ingin berhubungan long time dengan saya membuat saya tidak bisa mengelak dan terkadang masih melakukannya. Kapankah seseorang yang saya harapkan itu datang menemaniku sepanjang masa? Apakah kesempatan itu akan datang padaku? Dimanakah harus kucari?
Untuk seseorang di Ternate, terima kasih atas persahabatan yang anda tawarkan, atas nasehat-nasehat yang telah anda berikan dan juga pandangan-pandangan hidup anda, semoga persahabatan kita yang sudah terjalin akan abadi ya!
Oh ya, saya adalah chinese berumur 24 tahun saat ini dan berdomisili di Sumatera-utara. Bagi yang ingin curhat atau ingin menemaniku sepanjang waktu, jangan segan untuk melayangkan email anda kepada saya. Thanks!
Tamat