Kisah seorang gay bayaran - 2

Mata Rizki terbelalak dan dia kaget sekali saat keluar dari kamar mandi, dilihatnya 2 orang di depan TV sambil melihat film Gay side B.
"Hei.. sudah datang rupanya, gimana dapat nggak..?" sapa Bram kepada salah seorang di depan TV tersebut.
"Lumayan.. dan ini dapat," jawab seseorang itu sambil matanya menatap seseorang disebelahnya.
"Oya.., kenalkan.., ini Luke dan yang itu Eric." Bram mengenalkan mereka pada Rizki.

Rizki segera menjabat tangan Luke dan Eric.
"Oh.. ini Luke, senang berkenalan dengan Anda, dari mana Luke..?" tanya Rizki basa-basi.
"Dari Plasa, beli keperluan rumah." jawab Luke ramah.
"Orang-orang yang cakep dan ramah." batin Rizki.
Memang, Bram, Luke dan Eric adalah orang-orang yang mempunyai fisik hampir sempurna. Malam itu Rizki merasa berada di tengah-tengah orang yang begitu menggiurkan.
"Nonton bareng sini, Aku tadi barusan pinjam film ke Rudy, katanya bagus, adengannya penuh dengan orgy." kata Luke sambil mengganti film tadi dengan film yang baru dia pinjam dari Rudy.

Rizki duduk di sofa di antara Luke dan Bram.
"Bagus nggak Riz..?" komentar Luke kepada Rizki sambil tangannya mulai nakal meraba selangkangan Rizki.
Karena Rizki dibayar untuk itu, Rizki pun diam saja. Apalagi yang meraba adalah orang-orang dengan wajah yang begitu tampan, dengan body yang atletis dan ramah. Rizki membiarkan jemari Luke yang mulai membuka resleting celana yang dia pakai. Dan Luke melanjutkan dengan meremas kemaluan Rizki yang masih tersimpan di dalam celana dalamnya. Tidak sabar dengan tindakan itu dan saking bernafsunya, segera dibalikkannya tubuh Rizki menghadap tubuh Luke. Dan langsung dikulumnya bibir Rizki yang memang sangat seksi dan menantang. Rizki pun dengan pengalamannya segera meladeni permainan yang Luke minta. Saling gigit dan hisap. Pertarungan lidah mewarnai gumulan bibir saat itu. Sedangkan Bram dan Eric asyik menonton film.

Dengan nafsunya, Luke membuka semua pakaian yang dikenakan Rizki. Kini Rizki telanjang bulat di depan para lelaki cakep. Dihisapnya puting Rizki yang beranting dan sesekali digigitnya, hal ini membuat Rizki menggeliat. Luke dengan senangnya memainkan tangannya ke dalam lubang pantat Rizki yang sudah dilumuri lotion oleh Bram. Sedang Eric masih asyik melihat film di VCD player. Setelah lama di puting Rizki, lidah Luke bergerak ke bawah, menjilat kemaluan Rizki.
"Emm.., nikmat..," desah Luke sambil lidahnya tetap memainkan lubang kemaluan Rizki.
Bram yang tadi hanya membantu melumuri lubang pantat Rizki dengan lotion, kini dia pun mulai terangsang dan membuka celananya. Dihadapkannya batang kejantanannya yang sudah keluar dari celananya di depan mulut Rizki. Rizki pun dengan nafsunya segera mengulum kejantanan Bram. Bram memegang kepala Rizki dan menggoyang-goyangkan kepala itu, sehingga kejantanan Bram keluar masuk mulut Rizki.
"Ahh.., nikmat sekali." desah Bram.

Rizki semakin tidak sadar, kakinya Rizki dibuka Luke lebar-lebar, dan dioleskannya lotion sekali lagi ke dalam lubang pantat Rizki.
Dan, "Bleess.." kejantanan Luke yang besarnya hampir sama dengan kejantanan Bram menerobos masuk ke dalam lubang pantat Rizki.
Luke segera menggoyangkan pinggulnya maju mundur di lubang pantat Rizki, semakin lama semakin keras. Sambil kbatang keperkasaan Bram masih dikulum Rizki, kini Bram berposisi menghadap Luke. Mereka pun berciuman dengan liarnya. Kurang lebih 10 menit Luke menempra Rizki.

"Gantian Bram..!" kata Luke saat kejantanannya sudah mau mengeluarkan sperma.
"Aahh.., aku keluar." desah Luke sambil mengeluarkan spermanya di dada Rizki.
Dengan gerak cepat, Bram gantian menempra lubang Rizki yang masih hangat.
"Yes.., tapi rasanya sedikit longgar." komentar Bram yang disambut tawa oleh Luke dan Eric.
Sedang Rizki hanya mampu menahan rasa sakit yang mulai terasa di lubang dia. Rizki hanya diam dan terkadang merintih.

Luke, Bram dan Eric mulai tertawa-tertawa, kini tidak ada rasa halus dan wajah mereka pun tampak liar yang siap memangsa Rizki. Luke yang baru orgasme ternyata tidak tinggal diam, dia kulum kemaluan Rizki dan dikocoknya dengan tangannya. Sedang Bram masih asyik menyodomi Rizki. Rizki pun tidak bisa menahan rasa sakit dan nikmat yang bercampur.
Akhirnya tubuh Rizki mengejang dan, "Cccrruutt..," kemaluan Rizki memuncratkan sperma di mulut dan wajah Luke.

"Emm.., enak juga sperma anak ini." kata Eric yang dari tadi diam.
Ternyata Eric dan Luke asyik ciuman dan Eric dengan rakusnya menjilati sperma yang membasahi wajah Luke. Kini posisi Bram di bawah dan Rizki di atas dengan kejantanan Bram yang masih masuk ke dalam lubang Rizki. Tiba-tiba Rizki menjerit keras, saat dia merasa ada batang kejantanan lain yang masuk lubang dia bersama dengan batang kejantanan Bram. Rizki pun meronta, tapi segera Luke memegangi tubuh Rizki yang meronta, namun Rizki tetap meronta.
Akhirnya, "Plakk.., buugh..," tamparan dan pukulan mendarat di tubuh Rizki.
"Diam..!" hardik Luke yang ternyata lebih kasar dari wajahnya.
"Aahh.., aduuhh..," Rizki akhirnya hanya merintih.

Ternyata dari arah belakang, Eric dengan nafsunya ikut menyodomi Rizki. Lubang pantat Rizki kini dimasuki dua batang kejantanan.
"Kan tidak ada perjanjian seperti ini, Luke..?" tanya Rizki memohon sambil merintih.
Tapi pertanyaan itu tidak digubris oleh Luke dan kawan-kawan. Mereka semakin asyik menikmati tubuh Rizki yang mulai kesakitan.
"Tolong Ric.., cabut kontol Kamu dari lubang pantatku, please.., Aku tidak kuat. Sakit Ric..," rintih Rizki.
Tidak dengan segera Eric mencabut kejantanannya yang sudah masuk dalam lubang pantat Rizki. Selang beberapa menit kemudian, baru Eric mencabut batangnya.

"Bram.., Kamu di atas Bram..," kata Eric meminta posisi Bram di atas.
Kini posisi Bram di atas sedikit menungging menyodomi Rizki.
"Aku ingin merasakan lubang Kamu Bram," kata Eric.
Eric pun mengoleskan lotion ke lubang pantat Bram dan, "Blleess..," kejantanan Eric menerobos lubang Bram.
"Ahh.., yes..," desah Bram.
Eric mulai menggoyang pinggulnya memainkan senjatanya menyodomi lubang Bram. Melihat itu, Luke tidak tinggal diam, dia pun kini mulai memberi kenikmatan kapada Bram, dirabanya putingnya Bram yang mengeras dan digeser-geserkan jemarinya di ujung puting Bram.

"Kamu minum jamu apa Bram, kok lama banget..?" seloroh Luke melihat Bram setelah hampir 20 menit menyodomi Rizki. Bram pun hanya tersenyum.
"Gantian Bram..!" pinta Eric kepada Bram.
Akhirnya, Bram pun mencabut senjatanya dari lubang Rizki. Kini kejantanan Eric masuk ke dalam lubang Rizki. Bahkan Eric dengan kasarnya menggoyang pantat Rizki dengan keras. Yang membuat Rizki menjerit sakit.
"Diam Kamu..! Jika nggak mau diam, Kamu akan rasakan lagi..!" bentak Luke kepada Rizki yang menjerit sehingga membuat Rizki hanya merintih dan menangis.
Rizki merasakan sakit sekali dan rasa panas di lubang pantat dia.

"Aku mau keluar.., aahh.., eemm.., yess..," desah Eric sambil mencabut batang kejantanannya dari lubang pantat Rizki dan memaksa Rizki untuk mengulum senjatanya yang sudah mau memuncratkan sperma.
Rizki tidak mau, dia mau berontak, tapi tangan Luke dengan kerasnya memaksa Rizki untuk membuka mulut dan mengulum batangnya Eric yang baru saja masuk lubang pantatnya.
Rasa sakit, jijik dan lainnya bercampur jadi satu.
Akhirnya, "Ahh.., yeess.., eemm..," desah Eric panjang.
Sperma Eric pun membanjiri mulut Rizki.

Baru 3 menit lubang pantat Rizki istirahat tidak disodomi, tiba-tiba Luke mengambil dan memainkan penis karet ke dalam lubang pantat Rizki dan menggoyangnya dengan keras dan mulutnya pun asyik mengulum batang kemaluan Rizki yang sudah sulit untuk tegang, sedang mulut Rizki mengulum batang kejantanan Luke yang mulai tegang. Mereka berposisi 69. Sedangkan Bram dengan asyiknya menyodomi Luke. Rizki tidak bisa berkutik. Pernah Rizki coba gigit bantang kejantanannya Luke, tapi yang dia dapat, Luke menghajarnya habis-habisan. Tahu kalau kemaluan Rizki susah untuk berdiri, segera Eric mengambil obat viagra dan diminumkannya ke Rizki. Yang akhirnya tidak lama kemudian, kemaluan Rizki pun mulai tegang.

Setelah berdiri tegang, Eric dengan nafsunya memasukkan kemaluan Rizki ke dalam lubang pantatnya yang sudah dilumuri lotion.
"Ehm.., enak juga kemaluan Rizki masuk ke dalam anusku." kata Eric sambil menggoyangkan pantatnya naik-turun.
Sedangkan Rizki sudah tidak bertenaga lagi. Eric dengan liarnya menggoyangkan pinggulnya yang membuat Rizki menjerit kesakitan.
Lalu, "Plak.." sebuah tamparan jatuh di wajah Rizki.

Malam itu Rizki jadi bulan-bulanan Luke, Bram, dan Eric secara bergantian. Merasa capek, mereka tidak istirahat, tapi memasukkan penis karet ke dalam lubang Rizki yang berdarah. Sedangkan tangan mereka secara bergantian mengocok kemaluan Rizki. Semakin Rizki merintih kesakitan, semakin liar mereka bertindak memperkosa Rizki. Rizki tidak ingat berapa kali Rizki disodomi mereka, karena Rizki sempat pingsan. Yang dia tahu, lubang pantatnya berdarah karena hal itu.Dan baru pagi harinya, sekitar jam 4:30, Luke membayar Rizki Rp. 750.000,-.
"Nih.., harga Kamu, Kamu hebat, tapi sayang..," kata Luke sambil menyerahkan uang.
"Cepat pulang..! Dan Kamu tidak ada bukti seumpama Kamu lapor polisi tentang kejadian ini." ancam Luke sambil tersenyum sinis.
Dengan wajah meringis menahan sakit karena wajah dan tubuhnya penuh dengan memar, Rizki menerima uang itu.

Dengan tertatih-tatih karena merasa sangat sakit di anusnya, Rizki meninggalkan rumah keparat itu. Tujuan dia hanya satu, dia ingin ke rumahku karena Rizki di kota ini hanya kost. Dan dia selalu curhat setiap kali dia ada masalah.

Rizki, Rizki.. mimpi apa kamu semalam, uang yang kamu dapatkan semalam, habis untuk biaya berobat.

Tamat