Sesama Pria
Monday, 21 December 2009
Pesta seks gay
Sekarang akan kulanjutkan ceritaku cintaku dengan Andre, dan aku mohon maaf apabila dalam penulisanku ini, ceritaku terlalu bertele-tele, maklumlah namanya juga pemula.
*****
Setelah, aku resmi menjadi kekasih Andre. Hari-hariku semakin menjadi penuh warna, Andre begitu pandai menciptakan suasana, sering kali disaat aku sedang kuliah, jika terbayang wajah tampan Andre, rasanya ingin cepat-cepat pulang dan berjumpa dengan Andre kekasihku.
Disaat aku sedang asyik-asiknya melamun, aku dikagetkan suara dering HP ku, kulihat nomor Andre.
"Haloo.. Rus sayang. Nanti malam aku ada acara sama teman-temanku, kamu ikut ya?"
"Acara apaan sih Ndre?"
"Yah.. pesta kecil-kecilanlah, untuk kalangan terbatas, tapi asyik punya. Gimana? Mau ya. Pokoknya nanti malam jam 19:00 kamu aku jemput dan kamu harus sudah rapi dan ikut denganku".
"Ye.., maksa", balasku.
Jam 6:30 aku sudah berpakaian rapi dan siap untuk berangkat, sesuai dengan janjinya jam tujuh tepat Andre datang menjemputku, setelah pamit sama kedua orang tuaku, kami pun meluncur, menuju kearah selatan Jakarta.
mm.. gila. Batinku. Pasti tuan rumahnya anak orang kaya. Yah.. aku terkagum kagum sekali saat memasuki ruangan pesta, disalah satu sweat room hotel berbintang lima. Ruangan tersebut begitu mewah di tambah dengan pernak pernik yang mungkin dirancang tuan rumah khusus untuk acara malam ini.
"Hai Ndre.. barbar (Barang baru) nih? Boleh dong, ikutan nimbrung Ndre?"
"Enak aja sahut Andre".
"Siapa Ndre?", tanyaku.
"Oh dia Kevin temanku", jawab Andre.
"Ayo, aku kenalin kamu sama yang punya hajat".
"Mick..Hai.. Andre apa kabar? Thanks ya. kamu mau datang ke acaraku".
"Oh.. ya.. Mick, Kenalin ini Gama temanku".
"Hai", sapa Mick, ramah sekali.
"Hai juga", sahutku.
Kamipun terlibat obrolan ringan.
Mick seorang keturunan, masih muda dan tampan, anak salah satu pengusaha terkenal di Jakarta.
"Dre. Kok ruangan segini luas. orang yang datang kok, cuma sedikit?".
"Rus., ini acara memang sengaja dibuat sama Mick khusus buat teman-teman dekatnya saja, Paling paling yang diundang cuma 10 sampai 15 orang".
"Ohh.. sahutku".
Semakin malam alunan musik semakin keras, dan suasana pesta sudah semakin panas. Para tamu dengan cueknya dan tanpa perduli disekitarnya sudah saling merangsang birahi diantara mereka. Jam sudah menunjukan pukul 23 malam, kulihat Mick hendak bersiap siap untuk berbicara.
"Thanks. buat temanĂ‚–teman yang mau datang ke acaraku, aku sudah siapkan beberapa perempuan yang cantik cantik buat teman teman yang nggak doyan laki-laki, pokoknya pesta ini pesta kita. lets party", teriaknya.
Musikpun mengalun dengan keras kembali. Kulihat di dekat bar beberapa orang tamu sudah saling bermesraan, saling meremas, saling raba, dan bercium dengan serunya. Ada juga sepasang laki-laki sambil berdisko sudah saling melepaskan pakaian mereka. Aku jadi kaget dibuatnya. Rupanya ini adalah pesta sex.
"Ndre kok nggak bilang sih ini pesta beginian".
Yang kutanya cuma nyengir.
"Maaf ya Rus. Kalau aku kasih tahu kamu sebelumnya, aku takut kamu nanti malah nggak mau ikut", Jawab Andre sambil memeluk tubuhku.
Mungkin karena pengaruh minuman dan obat-obatan kulihat para undangan sudah tidak perduli lagi, mereka sibuk mencari pasangan, bagi yang sudah punya pasangan mereka dengan santainya mengentoti pasangannya, dengan cueknya tanpa ada rasa malu. Kulihat, Mick juga sedang asyik bercumbu dengan pasangan sesama jenis di pojok ruangan. Banyak tamu yang tidak aku kenal, ada beberapa diantara mereka, dengan gaya yang sok akrab mengajakku berkencan. Untungnya, Andre selalu dekat denganku dan selalu bilang dia milikku.
Wow.. Rasanya sungguh fantastis sekali, menyaksikan dengan langsung pemandangan orang-orang yang sedang bersetubuh. Ini merupakan pengalaman yang sangat luar biasa buatku, karena baru sekali ini aku megalami peristiwa seperti ini. Libodoku mau nggak mau ikut naik, apalagi menyaksikan dari dekat ekspresi-ekspresi kepuasan yang terpancar di wajah mereka.
"Gimana asyik kan pestanya? Kalau kamu mau, kamu boleh entotin mereka semua, dan merekapun boleh ngentotin kamu, kamu tinggal pilih aja", ujar Andre.
"Nggak ah.. Ndre. Aku takut", jawabku.
"Jangan takut sayang. Tadi aku sudah minta ijin sama tuan rumah, kalau kamu itu tidak boleh di pakai bebas, kamu kan milikku".
Kami pun berciuman, saling berpagutan, suasana yang begitu erotis semakin menambah tingginya birahiku dan Andre. Satu persatu pakaian yang kami kenakan lepas sudah, aku dan Andre sudah telanjang bulat. Awalnya, aku sangat malu sekali, telanjang bulat didepan umum, namun kulihat di sekelilingku, apa yang mereka lakukan sama dengan apa yang aku dan Andre lakukan. Tanpa rasa malu mereka saling mendesah, saling menjerit dalam meraih puncak kenikmatan mereka.
"Ahh", jerit Andre saat kontolnya menerobos masuk ke lubang anusku, akupun ikut menjerit tertahan, menahan nikmat dan rangsangan yang begitu erotis. Andre terus memompaku maju mundur.
"Ahh.., Russ, enak sekali sayang".
Plak.. plak.. plak.. dengan sangat bernafsu sekali Andre terus mengocok pantatku dari belakang dalam posisi menungging.
Kulihat di depanku Mick sudah menyelesaikan permainannya. Aku semakin terangsang sekali melihat ekspresi kepuasan yang baru saja diraih oleh Mick. Sambil berpelukan dengan pasangannya, Mick terus memperhatikan persetubuhanku dengan Andre.
"Ahh.. Russ", jerit Andre saat ejakulasinya sudah dekat.
"Crett.. cret", ejakulasi Andre begitu kuat menyemprot masuk ke dalam anusku.
"Dree.., jangan dicabut dulu sayang. Aku juga mau keluar".
Kukocok kontolku dengan cepatnya dan..
"Cret.. cret.. cret", muncrat sudah air maniku.
Ah.. lega rasanya, Pesta terus berjalan, para tamu saling bertukar pasangan, Aku dan Andre berjalan kearah beranda. Kami masih tidak mengenakan busana. Andre memeluk tubuhku dari belakang sambil memandangi keindahan kerlap kerlip lampu kota Jakarta di malam hari. Aku merasa damai sekali dalam pelukan Andre, sampai ada suara yang mengagetkan kami.
"Ndre. Gama. Wahh.. disini kalian rupanya".
"Eh.. Mick", jawab Andre.
"Ayo kita bergabung sama yang lain dan lanjutkan pestanya", pinta Mick.
"Thanks Mick. Biar kami disini saja jawab Andre, Kami berdua masih lelah".
Aku sebenarnya merasa risih sekali berbicara dalam keadaan telanjang bulat di depan orang yang baru aku kenal, namun aku belaga cuek karana Mick juga telanjang bulat.
Kami bertiga akhirnya saling terlibat percakapan, kulihat Mick sering sekali memperhatikan tubuhku, seperti singa lapar yang siap menerkam mangsanya. Aku sendiri juga sering curi-curi pandang kearah Mick. Mick cukup tampan, kulitnya putih bersih dan yang paling membuatku bergidik adalah kemaluaannya. Dalam keadaan tertidur saja sudah begitu besar, gimana kalau sudah tegang?
"Ndre, boleh bicara sebentar?" pinta Mick.
Andre dan Mick pun berjalan kearah sudut ruangan, kulihat Mick berbisik bisik ditelinga Andre. Entah apa yang mereka bicarakan. Kulihat Andre begitu terkejut dan memandang kearahku.
"Rus. pangil Andre", akupun menghampiri mereka berdua.
"Ada apa Ndre?", tanyaku.
Tiba tiba tanpa memperdulikan Mick, Andre langsung memeluk dan menciumi bibirku.., akupun membalas ciumannya dengan tak kalah buas. Saat aku sedang menikmati perlakuan Andre, ada tangan lain yang ikut meremas dan menjilati pantatku.
Aku hendak menoleh namun Andre terus menahan kepalaku dengan ciumannya, Aku semakin melayang, apalagi jilatan dipantatku semakin liar gerakannya. Aku sudah tidak perduli lagi, yang kurasakan hanya nikmat dan nikmat. Andre melepaskan ciumannya dan orang yang asyik menjilati pantatku bangkit berdiri.
"Mick?", belum sempat aku bicara, bibir Mick sudah mendarat di bibirku.
Aku yang sudah terbakar birahi semakin tidak perduli, ciuman ciuman Mick sungguh dahsyat membuatku semakin melayang. Ternyata Mick seorang yang sangat lihai dalam berciuman, aku semakin menjerit-jerit, saat mulut Mick dengan lincah melumat kontolku. Mick memintaku untuk ganti posisi. Saat itulah aku baru tersadar ternyata Andre sudah tidak ada diantara kami. Dalam posisi menunging Mick kembali menjilati lubang pantatku, aku benar benar sagat menikmati permainanan Mick.
"Hisap Ma", pinta Mick, aku terkejut sekali.
Kontol Mick begitu panjang dan besar. Perlahan-lahan kucoba memasukan kontol Mick kemulutku, kuhisap.
"Ahh enak Ma", jerit Mick.
Uh.. rasanya mau muntah aku, saat kontol Mick masuk ke tenggorokanku.
"Gama.., aku masukan sekarang ya.
"Pelan-pelan ya.. Mickk., dimasukan dua jari tangannya, yang sudah dilumuri oleh pelicin kedalam lubang anusku, tidak sampai disitu saja, dua jari tangan Mick pun mengocok ngocok lubang anusku agar lubang anusku lentur dan tidak sakit saat penetrasi. Aku semakin merinding saat Mick mulai melumuri kontolnya dan lubang anusku dengan cairan pelicin, kemudian mengarahkan kontolnya ke lubang pantatku, digesek gesekannya dibelahan pantatku.
"aacckk sakit Mick", jeritku, saat kepala kontol Mick tanpa permisi menerobos masuk ke dalam lubang anusku.
Rasanya panas seperti terbakar. Aku hanya bisa mengigit bibirku menahan rasa sakit yang begitu dahsyat. Saat kontol Mick sudah masuk separuhnya dan tenggelam didalam lubang pantatku.
"Ohh.. Mick please Mickk.. Jangan digoyang dulu.. sakit sekali Mick".
Terus terang, kontol Mick dua kali lebih besar dan lebih panjang dari Andre, Dan selama ini baru Andrelah yang menikmati tubuh dan lubang pantatku.
"Tenang Ma. rileks.., lubang pantatmu sempit sekali", jawab Mick.
Dengan lihainya Mick mulai mengalihkan rasa sakit yang aku alami dengan meremas remas buah dadaku, meraba raba putingku, Mickpun menciumi punggungku, rasa sakit yang kurasakan perlahan-perlahan mulai sedikit berkurang, berganti dengan rasa geli dan nikmat dari remasan dan ciuman ciuman Mick.
Saat aku sudah melupakan rasa sakit di lubang pantatku, tiba-tiba dengan satu hentakan keras Mick berhasil memasukan seluruh batang kontolnya ke lubang pantatku. Aku hanya bisa menjerit dan melolong pasrah. Rasa panas di lubang anusku, kembali kurasakan, perutku mulas jadinya, mungkin karena kontol Mick yang besar dan panjang sampai masuk kedalam perutku.
"Uhh.., nikmatnya", jerit Mick.
Mick mulai memaju mundurkan pantatnya di lubang anusku. Hampir pingsan aku dibuatnya. Setiap kali Mick mengeluar masukan kontolnya di lubang anusku, gesekan kontolnya di dinding anusku semakin menambah rasa sakit yang kurasakan.
"Ohh.. Mick pelan-pelan Mick.., sakit", rintihku.
Mick semakin kesetanan, kocokan kontolnya di lubang anusku samakin lama semain cepat.
"Ohh.. yes.. ini enak.. sekali", jerit Mick.
Mick terus mendesah, sambil terus mengocok lubang pantatku, tangan Mick tidak tinggal diam, diraihnya batang kontolku dan dikocok dengan cepatnya. Lama kelamaan rasa sakit yang aku alami lenyap dan berganti dengan rasa nikmat.
"Oh Mick.. entoti aku Mick..entoti aku Mick".
Saat rasa nikmat sudah menjalari seluruh syaraf-syaraf tubuhku. Aku semakin melayang. kocokan kontol Mick yang begitu besar dan panjang semakin terasa nikmat kurasakan, apalagi disaat kontol Mick mententuh bagian sensitive didalam lubang anusku, rasanya perutku mulas tapi begitu nikmat.
Aku benar benar di buat kewalahan oleh permainan Mick, kontol Mick yang begitu besar dan panjang terus menerus menyentuh bagian sensitive didalam anusku.
"Ohh.. Mickk.. aku udah nggak tahan Mickk.. aku mau keluar".
Semakin lama kocokan keluar masuk kontolnya dilubang anusku dan kocokan tangan Mick di kontolku semakin cepat.
"Tahan.. Gama.. kita keluar bareng".
Aku benar benar sudah tidak sanggup lagi menahan gelombang ejakulasiku, tubuhku menegang, kontolkupun semakin keras. saat itu tubuhku diselimuti rasa nikmat yang belum pernah aku rasakan selama aku berhubungan seks dengan Andre.
Mick semakin cepat mengoyang keluar masuk kontolnya dilubang anusku, ketika Mick dengan kerasnya menghentak memasukan kontolnya di lubangku, bagian sensitive didalam pantatku kembali tersentuh. Tubuhku menegang.
Aku menjerit, "Mick.. aku udah nggak tahan.. lagi.. Mick.., arrgg"
Tubuhku melenting seperti cacing kepanasan.
"Cret.. cret.. crett", muncrat sudah spermaku.
Aku seperti terheampas kehilangan pegangan, sungguh rasa itu begitu nikmat.
"Ohh.. Gama.. aku keluar.. dipeluknya tubuhku dengan erat, arrggh".
Semprotan seperma Mick begitu kerasnya, aku merasakannya sampai kebagian dalam perutku, hangat rasanya.
Aku rebah, dan Mickpun rebah menindih tubuhku. Mick terus memeluk tubuhku dari belakang.
"Gama..Pantat kamu enak sekali, Andre sungguh beruntung memiliki kamu".
Karena letih akhirnya aku dan Mick tertidur. Mick masih pada posisinya memelukku dari belakang dan kontolnya masih tertanam di lubang pantatku.
Aku terbangun. Saat kulihat jam sudah menunjukan pukul 3:30 pagi. Rasanya haus sekali. Kulihat disampingku Mick masih tidur dengan lelapnya. Aku berjalan ke arah bar untuk mengambil segelas air. Aku melihat sekelilingku, para tamu ada yang sudah tertidur dan ada beberapa pasangan yang masih bersetubuh. Saat aku berjalan menuju bar kulihat tiga orang tidur berpelukan, kuperhatikan ternyata Andre, rupanya Andre juga habis ngeseks dengan orang lain, kulihat dari posisi tidur mereka, seorang wanita dipeluk Andre dan Andre di peluk dari belakang oleh seorang laki-laki muda yang tampan, dan dari sela sela belahan pantat Andre, aku melihat ada bekas sperma. Mungkin mereka habis melakukan 2 lawan 1.
Aku tak peduli, setelah menenggak segelas air putih aku kembali keruangan, dimana Mick sedang tertidur. Jam sepuluh pagi aku dan Mick tebangun. Dengan masih tanpa mengenakan pakaian aku dan dan Mick bejalan keluar. Kulihat ada beberapa tamu yang sudah rapi dan bersiap siap untuk pulang, dan beberapa tamu lagi yang masih asyik ngeseks, saat mataku melihat kearah sofa, kulihat Andre sedang disetubuhi oleh lelaki tampan yang semalam tidur bersamanya, sambil melirik kearahku Andre tersenyum, akupun ikut tersenyum.
Mick aku mandi dulu pamitku. Aku pun berjalan kekamar mandi untuk membasuh tubuhku agar segar kembali. saat aku sedang berendam kulihat pintu kamar mandi terbuka, ternyata Mick.
"Aku ikut mandi bareng kamu ya".
Tanpa menunggu persetujuan dariku, Mick langsung ikut masuk dan berendam.
"Gama".
"Iya Mick", sahutku.
"Aku ingin ngentotin kamu di kamar tidur".
Tanpa menunggu persetujuan dariku Mick langsung mengangkat tubuhku, di bopongnya tubuhku, sampai dikamar direbahkanya tubuh telanjangku di kasur yang begitu empuk.
Didalam kamar Mick kembali menggauliku, tapi kali ini sungguh berbeda sekali, Mick melakukannya dengan penuh perasaan, penuh kelembutan. Berkali kali aku dibuatnya orgasme, ternyata laki lakipun, bisa juga mengalami multi orgasme.
Jam 4 sore, aku dan andre pamit, walaupun Mick sudah memohon kepada aku dan Andre agar jangan pulang dulu namun dengan alasan yang masuk diakal dengan berat hati Mick mempersilakan kami pulang. Aku sudah tidak kuat lagi berjalan, pantat dan anus ku perih sekali, sepertinya kontol Mick masih tertinggal didalam anusku, lemas sekali dengkulku dan rasa perih di pantatku membuat aku berjalan seperti seekor Bebek.
Didalam mobil Andre mengecup keningku.
"Jangan marah ya Rus. Semalam aku nggak bisa nolak permintaan Mick, apalagi dia kan tuan rumah, gimana Rus? Mick hebat kan?".
Ada nada cemburu dari pertanyaan Andre kepadaku.
"Nggak apa apa Ndre, aku nggak marah kok. Dia hebat Ndre, berkali kali aku muncrat di buatnya Ndre, rasanya habis pejuhku", jawabku.
"Kamu.., nggak jatuh cinta sama dia kan Rus?", tanya Andre.
Aku tidak menjawabnya.
"kita pulang yuk, Ndre", ajakku.
Sambil memejamkan mata aku terus membayangkan wajah dan kontol Mick yang begitu fantastis. Akhirnya akupun tertidur.
Tamat