Kenangan bersama Rio

Ini pengalaman yang benar-benar terjadi pada diriku. Nama ku sebut saja Afdhal (bukan nama sebenarnya). Umurku sekarang 25 tahun. Aku tinggal disalah satu kota di pulau Sumatera. Aku merupakan lulusan sekolah yang dididik dengan sistem semi meliter dan tinggal diasrama. Kini aku telah menjadi pegawai pemerintahan disuatu instansi di sebuah kota di Sumatera. Baiklah aku akan menceritakan pengalaman yang tak pernah akan terlupakan olehku.

Setelah tamat SMP, aku diterima disuatu sekolah yang didik dengan semi meliter yang berada di luar propinsiku. Kami tinggal diasrama dengan aturan yang sangat ketat dari pembina dari Angkatan dan para guru-guru kami. Kami siswa sekolah tersebut memang cowok semua. Saat aku Kelas 1 semua berjalan seperti biasa. Namun sewaktu di kelas 2, sesuatu yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya terjadi. Awalnya karena kami tinggal diasrama dan tidur, makan, mandi dan lain sebagainya dilakukan secara bersama-sama.

Kebetulan dalam pergaulan sehari-hari aku mempunyai teman akrab sebut saja namanya Rio. Kami kebetulan satu kamar (satu kamar terdiri dari 10 siswa). Sehingga dalam menjalankan tugas sering dan kemana2selalu berdua. Keakraban diantara kami sudah sangat erat bak adik dan kakak, sehingga tidak ada rahasia-rahasiaan lagi diantara kami. Pada mulanya keakraban kami berjalan normal-normal saja, namun suatu ketika keakraban itu berubah.

Memang karena sering dilatih olahraga, menyebabkan body kami atletis, Roy memliliki ketampanan yang luar biasa wajahnya putih bersih, dadanya bidang. Demikian juga aku. Kami dapat dikatakan memiliki tubuh dan wajah yang nyaris sempurna, Kata teman2 kalo aku tersenyum manis sekali. Dan pernah kata teman2ku lagi "Sayang ya kami ini cowok, kalo kami cewek tentu kami mau jadi pacarmu. Aku tesipu saja mendengar ocehan mereka.

Kamar kami memiliki 2 kamar mandi yang tertutup dan satu bak mandi diluar dalam keadaan terbuka. Suatu pagi hari senin kami diharuskan mengikuti upacara. Sehingga seluruh siswa bersiap2 mandi agar tidak terlambat, termasuk yang ada dikamar kami yang berjumlah 10 orang, Mengingat waktu mendesak Aku dan Roy bergegas ke belakang kekamar mandi. Eh tau nya teman2 sudah duluan, 2 kamar mandi telah terisi.

Di bak mandi diluar 6 orang teman ku yaitu Ade, indra, Debby, Dio, Arif dan Setyo sedang mandi bersama. Kulihat mereka sedang asyik mandi bersama mengelilingi bak tanpa celana dalam alias bugil kecuali si Arif. Memang itu suatu hal yang biasa diasrama kami. Arif memang agak pemalu. Biasanya dia mandi di kamar mandi tertutup seperti juga kebiasaanku dan juga Rio. Tapi mengingat waktu yang mendesak ia mandi diluar hanya mengenakan CD saja. Yah melihat pemandangan dimana seluruh cowok2 ganteng telanjang dan berbody sempurna membuat aku gerah juga.

Sampai salah satu diatara mereka nyeletuk Hei Afdhal, Rio gabung mandi disini dong. Tapi kami cuek aja. kami hanya melihat mereka mandi ber enam.
" Hei teman2 mau lihat atraksi spektakuler ngakk "? kata Dio tiba-tiba. Kami semua penasaran. Atraksi apa tuh? kata kami serempak. 'Mau dong' sambung kami. "Ini lho " kata Dio sambil dia berangsur mendekati Debby. Keduanya saling berhadapan. Kami semua menahan nafas karena kedua kemaluan bersentuhan. Langsung Dio memeluk dan mencium Debby yang memang tampangnya imut2. "Apa-apan nich" kata Debby. "Lihat ajalah nanti, kau pasti senang" kata Dio.

Lalu Dio setengah jongkok dihadapan Debby, dan tangannya menyentuh kemaluan Debby. "Kami dan terlebih lagi Debby terkejut menyaksikan "atraksi" itu. Kau apakan kontol ku? tanya Debby ragu2. Kami lihat kemaluannya semakin menegang dan berangsur2 membesar dan panjang. "Mau dihisep enggak? tanya Dio. Namun belum sempat Debby menjawab, Rio telah memasukkan kontol Debby ke mulut Dio. Terlihat Debby mengerang. Dio langsung mengulum dan menggerakkan kontol Debby maju mundur di mulutnya. Terlihat Debby tak kuasa menolak.

Mungkin karena sudah terangsang dan merasa keenakan. Sedangkan kami dan temaan2 yang lain menyaksikan kejadian tersebut dengan seksama. "Eh, Deb Gimana Rasanya kontol lho digituin? tanya Indra nekad. Egh.. egh.. enak banget Ndra kata Debby yang nampaknya sudah sangat menikmati "ulah" Dio tersebut. Kulihat kemaluan teman2 yang nampak oleh mataku sudah berdiri dan menegang semua, termasuk kemaluanku yang masih terbungkus dalam celana. Kulihat mereka tak tahan mungkin memegang kontolnya masing masing2.

Akhirnya Debby mendesah dan berkata Agh.. agh aku mau keluar nich.. Dio. Kata Debby se tengah menjerit. Akhirnya Dio melepas kontol Debby dari mulutnya, dan Crot.. crot.. crot.. dari Kontol Debby keluarlah cairan hangat menyembur wajah Dio. Dio dan Debby kulihat sama2 tersenyum puas. Selanjutnya kudengar Dio berkata " Eh teman2 cobain dong seperti kami tadi. Asyik lho Kan enggak apa2 untuk nambah variasi dan pengalaman. He.. he.. he..

Kulihat mereka saling berpandangan, "Ayo" kata Dio lagi. Dan kini kulihat si Indra mulai mendekati Ade dan si Seyo mendekati Arif. Mereka berpelukan dan Indra kulihat segera mengulum kontol. Ade. Ade menggelinyang keenakan. Dan si Setyo segera membuka CD Arif yang langsung nampat keluar tonjolan besar warna putih disertai bulu2 lebat disekeliling kontol Arif.
Kuperhatikan mereka saling beraksi dengan penuh gairah. "Hei apalagi kalian Dhal, Rio? Kata Ade mengajak kami ikut bergabung seperti mereka. Aku dan Rio berpandangan. Namun kami masih bisa menahan diri.

Lalu kami dengar Dio berkata " Kini giliranku nusuk kamu Debb" Boleh ngakk kontolku kumasukin ke Anumu? Debby kami lihat mengangguk pasrah. "kamu enggak marah kan? " tanya Dio meyakinkan tindakannya. Enggak, masukkanlah kontolmu sekarang " kata Debby. Lalu kulihat Debby nungging seperti gaya anjing dan Dio mulai menempelkan kontolnya ke anus Debby. Setelah dirangsang akhirnya kontol Debby yang besar dan panjang itu masuk separuhnya ke anus Debby. "Nih teman2 langkah berikutnya perhatikan " kata Dio cuek.

Lalu Dio menggerakkan kontolnya maju mundur didalam anus Debby. Terlihat Dio dan Debby mengerang keenakan. Dan akhirnya Dio berkata " Deb, Air maniku mau keluar nich, Gimana. "Keluarkan aja langsung didalam kata Debby bergairah. Beberapa detik kemudian. Agh. Agh.. Crot.. crott.. lutut Dio pun bergetar hebat nampaknya dia telah mengeluarkan spermanya didalam anus Debby. Dan kulihat keduanya sangat puas dan terkulai lemah, akibat perjuangan mereka.

Kulihat Arif mendesah dan "Setyo aku ngak tahan lagi nich, mau keluar nich". Kukeluarkan aja di mulutmu ya? kata Arif, namun belum sempat Setyo menjawab kulihat Arif telah mengeluarkan lahar panasnya dimulut Setyo. Lalu keduanya sama-sama berpelukan menahan gairah yang masih membara dari jiwa mudanya.

Kuperhatikan Indra dan Ade kini mengubah posisinya. Si Indra nungging dan berkata " Ade cepat kentotin aku dong " Aku ngak tahan lagi nich.. Ayo kita ngentot. Aku pingin sekali merasakan kau kentotin. Masukkan Kontolmu ke lubangku sekarang please De.. Lalu kami lihat Ade tanpa ragu memegang kontolnya dan berusaha memasukkan kontolnya ke lubang si Indra. Kemudian kudengar Debby berkata " Ayo Setyo, Arif kalian kok belum ngentot juga " Arif kentotin dong si Setyo sekarang. Kalo Elo enggak mau biar aku yang kentotin si Setyo.. he.. he.. Namun kulihat Arif bergegas menghampiri Setyo dan mereka langsung mengentot berdua.

Atraksi mereka terus saja berlangsung, dan akhirnya temanku yang si kamar mandi kedua yaiyu Si Zaky sudah selesai mandi dan keluar dari kamar mandi. Karena satu kamar mandi sudah kosong maka aku dan Rio saling berpandangan dan mempersilakan duluan. Namun Rio berkata " Afdhal, mengingat waktu sudah sempit, bagaimana jika kita langsung masuk berdua aja? ", Tanpa pikir panjang aku mengangguk mengiyakan. Akhirnya Aku dan Rio masuk dan sudah berada di kamar mandi.

Di dalam kamar mandi, aku mulia melepaskan pakaianku satu persatu. Demikian juga Rio. Mula2 Rio melepas bajunya, kulihat dadanya yang bidang, putih dan bersih. Kemudian ia membuka resleting celananya dan melepas celananya sehingga Rio hanya memakai CD saja. Demikian juga Aku. Namun aku sedikit terperanjat karena Rio berkata "Afdhal sorry ya, CD-ku yang lain basah semua, jadi Aku harus membuka CD-ku ini agar bisa dipakai lagi untuk Upacara nati" Lalu ia berlahan-lahan melepaskan Celana Dalamnya dan terlihatlah kontolnya yang besar dan menonjol serta menegang dihadapanku.

Aku terdiam menelan ludah melihat pemandangan itu. Kami saling bertatapan dan entah siapa yang memulainya, kami akhirnya saling mendekat dan bibirku dan bibirnya bersentuhan. Kami membuka mulut kami dan lidah kami saling bersentuhan. Kami saling mengulum. Lalu kuciumi pipi dan lehernya yang putih bersih itu. Kemudia Rio juga menciumiku dan memeluk erat tubuhku. Detak jantung kami berdenyut cepat dan kudengar desahan nafar Rio dan juga Aku semakin tak karuan dan tak teratur.

Sampai akhirnya Rio berkata " Afdhal, please buka donk celana dalammu aku pengen sekali melihat kontolmu dan agar kontol kita nanti dapat bersentuhan. Aku mengangguk sambil memejamkan mataku. Kurasakan tangan Rio berangsur memegang CD ku dan perlahan menariknya kebawah, sehingga muncullah kontolku yang sedari tadi telah menegang. Kemaluan kami saling bersentuhan dan kami berpelukan erat. Lalu Rio berkata lagi " Afdhal Tolong dong hisap kontol ku. Aku tapa ragu segera merunduk dan mengemut kontol Rio. Aku mengulumnya dan sesekali kuhisap dan kupermainkan batang yang lumayan besar itu. Kegerakkan maju mundur.

Sekian lama gerakan itu terus berlangsung. Rio mendesah dan hafasnya begitu cepat, maklum baru pertama sekali kami melakukan hal ini. Sampai akhirnya Ia berteriak keras Agh.. Agh.. Agh.. dan dari Kontolnnya menyembur cairan putih yang sering kudengar disebut Mani membasahi kerongkonganku. Dan Rio tetap memegang kepalaku dengan erat sehingga kontolnya tetap berada dimulutku. Mau tak mau cairan sperma yang masuk kemulutku tertelan olehku semua tanpa ada yang tersisa. Rupanya rasa jijik telah mengalahkan nafsuku.
Kemuan Rio berkata lagi. Yok kita ngentot seperti mereka tadi Mau nggaak, biar kontolmu keluar juga airnya setuju.

Tanpa menunggu lagi, kudekap Rio dan kupeluk dia dari belakang, sehingga kontolku menyentuh belahan pantatnya. Lalu tanganku meraba lubang anusnya dan setelah kupancing agar anusnya dapat mebuka. Kucoba memasukkan kontolku kelubangnya, Namun tidak berhasil karena mungkin masih terlalu sempit. Akhirnya aku punya ide. Kuambil sabun mandi dan kukocokkan ke kontolku, Setelah terasa cukup licin. Lalu kuarahkan kontolku yang cukup menegang itu ke lubang Rio. Ujung kontolku telah menancap tepat ditengah lubangnya. Dan. Badanku kudorong dan kutekan kedepan. Dan Bless.. kontolku sekarang telah berada didalam anus Rio. Memang belum seluruhnya masuk kedalam.

Aku menggerakkan kontolku maju mundur. Terus.. ah.. teruskan.. Desah Rio. Ah..yes.. yes.. katanya. Akhirnya aku mencoba menekan dan memasukkan kembali kontolku kedalam anusnya sehingga seluruh kontolku sampai kepangkal telah berada dalam anus Rio. Aku merasakan kontolku terasa diremas2 dan dijepit. Waw enak sekali.. "Wah.. Enak sekali ya kita ngentot kaya begini, coba kalo tau dari dulu pasti lebih asyik lagi " kataku pada Rio sambil terus mengengentotinya dan menyetubuhinya dari belakang. Kontolku kugerakkan maju mundur didalam anusnya. "Iya ya Afdhal.. asyik juga permainan kita ini tak pernah terbayangkan olehku sebelumnya.

Akhirnya "Rio aku ngak tahan lagi nich mau keluar kataku. "Iya Aku juga mau keluar "kata Rio. "Keluarin aja di dalam" sambungnya lagi. Aku terus memompa Rio dan tanganku tetap tak lepas mengocok kontolnya. Dan. Secara bersamaan Crot.. crot.. crot.. aku tak kuasa lagi menahan cairan yang telah menumpuk di pangkal kontolku akhirnya keluar dan menembak dalam anus Rio. Dan diikuti juga dengan Rio. Kontolnya yang kukocok berlahan memuncratkan lahar panas. Spermanya berceceran di diding kamar mandi, Akhirnya aku menarik kontolku dari dalam anus Rio dan kami berperukan erat dan dia menciumi pipiku dan bibirku. "Aku menyayangimu Afhal " kata Rio kemudian. Lalu kujawab " Aku juga demikian Rio" dengan senyumanku yang "manis" itu. Kemudian kami mandi membersihakan diri sekaligus mandi wajib bersama-sama.

Demikianlah awal mula hubungan kami berdua. Setelah kejadian itu, kami sering melakukannya lagi jika ada kesempatan seperti pada malam hari diranjang atau di kamar mandi tanpa ketahuan siapapun. Namun kini kami telah berpisah, setelah tamat kami bekerja di kota yang berbeda. Namum kenangan manis itu takkan pernah terlupakan. Salam manis buatmu Rio, Mudah2an suatu saat kita bertemu lagi. Sayangku padamu takkan pernah pudar.

Tamat